Humaniora

BPBD DKI Jakarta Gandeng Swasta Atasi Banjir dan Normalisasi Ciliwung

Dalam upaya mengatasi dan meminimalisir dampak banjir di Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menggandeng pihak swasta untuk berkolaborasi. 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
03 Desember 2024
FGD atas banjir berlangsung di Gedung Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Senin (2/12), diikuti oleh 100 peserta.  (Ist/Pemprov DKI Jakarta)

DALAM upaya mengatasi dan meminimalisir dampak banjir di Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menggandeng pihak swasta untuk berkolaborasi. 

 

Langkah ini dimulai dengan diskusi kelompok terarah (FGD) yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, akademisi, organisasi masyarakat, perangkat pemerintahan, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).

 

FGD yang berlangsung di Gedung Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Senin (2/12), diikuti oleh 100 peserta. 

 

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Jabar, BPBD Tanggap Cepat Bantu Warga Terdampak

 

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menegaskan pentingnya sinergi dengan sektor swasta untuk menghadirkan solusi komprehensif terhadap masalah banjir, terutama di kawasan bantaran kali.

 

“Diskusi ini bertujuan membangun pemahaman bersama dan merumuskan langkah konkret untuk mitigasi banjir,” ujar Isnawa.

 

Fokus pada Penataan Bantaran Kali Ciliwung

 

Isnawa menjelaskan, FGD kali ini memusatkan perhatian pada normalisasi bantaran Kali Ciliwung di wilayah RW 03 dan RW 07, Kelurahan Rawa Jati, Pancoran, Jakarta Selatan. 

 

Salah satu sektor swasta yang telah menunjukkan komitmennya adalah PT Jababeka.

 

Baca juga: Penghijauan Lahan Kritis, Solusi Atasi Banjir di Bandung Timur

 

Perusahaan tersebut secara resmi menyampaikan dukungan kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, untuk mendukung program penataan kawasan ini. 

 

Dalam FGD, BPBD dan PT Jababeka membahas rancangan nota kesepahaman (MoU) yang mencakup rencana normalisasi, prospek tempat tinggal, hingga peluang kerja bagi warga terdampak.

 

“Kolaborasi ini sangat membantu mengurangi beban APBD DKI Jakarta. Jika pilot project ini berhasil, model serupa dapat diterapkan di kawasan lain di Jakarta,” tegas Isnawa.

 

Baca juga: Overpass Balaraja Barat dan Fly Over Cibodas Bisa Atasi Macet dan Banjir di Banten

 

Kolaborasi untuk Regulasi dan Solusi Tepat Guna

 

Selain membahas normalisasi, FGD juga mendalami kebutuhan warga, regulasi pendukung, dan eksplorasi pembangunan berbasis kebutuhan komunitas lokal. 

 

Isnawa berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak maksimal dalam mengurangi risiko banjir.

 

Sementara itu, Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang DKI Jakarta, Vera Revina Sari, optimis dengan inisiatif yang digagas BPBD. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menghadapi bencana.

 

“Melibatkan berbagai pihak, terutama swasta, adalah kunci menghadirkan solusi yang lebih efektif. Kami berharap proyek ini berjalan lancar dan memberikan hasil maksimal,” tandas Vera.

 

Harapan untuk Masa Depan Jakarta yang Bebas Banjir

 

Dengan inisiatif kolaboratif ini, BPBD DKI Jakarta optimistis bahwa langkah-langkah mitigasi banjir dapat berjalan lebih efektif. Normalisasi Kali Ciliwung di Rawa Jati diharapkan menjadi contoh sukses yang dapat direplikasi untuk mengatasi tantangan banjir di ibu kota secara menyeluruh. (SG-2)