KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga baru saja menyelesaikan dua proyek penting di Provinsi Banten.
Dua proyek tersebut adalah pembangunan Overpass (OP) Balaraja Barat B dan rehabilitasi Fly Over (FO) Cibodas.
Proyek ini tidak hanya memperbaiki konektivitas antara Kota Tangerang dan Kota Serang, tetapi juga membantu mobilitas kawasan industri dan mendukung jaringan jalan Pantura yang menghubungkan hingga Pelabuhan Merak.
Baca juga: Atasi Kemacetan, Pembangunan Tol Dalam Kota Bandung Siap Dimulai 2026
Solusi Kemacetan dengan OP Balaraja Barat B
Menurut Rahmat Donal, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 BPJN Banten, proyek OP Balaraja Barat B dan FO Cibodas dimulai sejak 4 Agustus 2023 dan rampung pada 26 September 2024.
"Pembangunan ini bernilai kontrak Rp100,3 miliar," ujar Donal dalam keterangan pers, baru-baru ini.
Salah satu tujuan utama pembangunan OP Balaraja Barat B adalah mengatasi kemacetan akibat penyempitan jalan yang selama ini terjadi di kawasan tersebut.
OP Balaraja Barat B merupakan duplikasi dari OP Balaraja Barat yang lama (sekarang disebut OP Balaraja Barat A), meningkatkan kapasitas dari satu jalur dua lajur menjadi dua jalur empat lajur.
Baca juga: Exit Tol Sementara KM 149 Siap Atasi Kemacetan di Gedebage, Kota Bandung
Dengan panjang 60 meter, overpass ini melintasi Tol Tangerang-Merak di Km 39+400 dan terhubung dengan Gerbang Tol Balaraja Barat, mempermudah arus kendaraan yang selama ini terhambat.
Bagi para pengguna jalan seperti Sumino, seorang supir bus dengan rute Tangerang – Cepu, OP Balaraja Barat B menjadi penyelamat di jam-jam sibuk.
“Dulu macet bisa sampai pintu tol. Sekarang lebih lancar. Mudah-mudahan di daerah lain juga diterapkan seperti ini,” ujar Sumino, supir bus selama 15 tahun di area Balaraja.
Rehabilitasi Fly Over Cibodas untuk Atasi Banjir
Selain overpass, rehabilitasi Fly Over Cibodas juga berhasil diselesaikan dengan mengadopsi teknologi Mortar Busa, bahan yang lebih cepat, murah, dan tahan lama dibandingkan beton konvensional.
Dengan teknologi ini, daya tahan jembatan meningkat, sehingga memperpanjang masa pakai FO Cibodas.
Rehabilitasi juga mencakup beautifikasi dengan pengecatan motif Awi Koneng yang mencerminkan kearifan lokal Kota Tangerang.
Namun, proyek ini menghadapi tantangan serius, seperti banjir akibat meluapnya Kali Sabi yang terletak di bawah fly over.
Donal menyebut, saat banjir tahunan besar terjadi, jalan nasional bisa terputus hingga seminggu.
Baca juga: DPR Nilai Pembangunan Infrastruktur IKN Berjalan Lambat
“FO Cibodas membantu mengantisipasi banjir, jadi kami berpacu dengan waktu untuk menyelesaikannya,” kata Donal.
Dengan rampungnya dua proyek ini, arus barang dan jasa di kawasan Banten diharapkan semakin lancar, mengurangi kemacetan, dan memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara.
Proyek ini menjadi bukti nyata bahwa perbaikan infrastruktur jalan terus menjadi prioritas dalam meningkatkan mobilitas dan kesejahteraan masyarakat. (SG-2)