Humaniora

Banjir Rob di Subang, Pj Gubernur Jabar Siapkan Solusi Darurat dan Jangka Panjang

Sebanyak 1.792 kepala keluarga dari Desa Legon Wetan, Desa Mayangan, Desa Pangarengan, dan Desa Tegalurung terdampak banjir rob yang menggenangi permukiman mereka. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
16 Desember 2024
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, turun langsung meninjau lokasi banjir rob yang merendam ribuan rumah di Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, pada Minggu (15/12) sore. (Ist/Pemprov Jabar)

PENJABAT (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, turun langsung meninjau lokasi banjir rob yang merendam ribuan rumah di Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, pada Minggu (15/12) sore. 

 

Dalam kunjungan tersebut, Bey memastikan langkah darurat dan jangka panjang segera dilakukan untuk mengatasi dampak bencana yang melanda empat desa di wilayah tersebut.

 

Sebanyak 1.792 kepala keluarga dari Desa Legon Wetan, Desa Mayangan, Desa Pangarengan, dan Desa Tegalurung terdampak banjir rob yang menggenangi permukiman mereka. 

 

Baca juga: Pemprov Jabar Gerak Cepat Pulihkan Infrastruktur di Sukabumi dan Cianjur Pascabencana

 

Bey langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa Legon Wetan untuk menyiapkan tanggul geobag sebagai langkah darurat.

 

"Upaya darurat dari Ibu Kades untuk membangun tanggul geobag adalah yang tercepat yang bisa dilakukan saat ini," ujar Bey di lokasi. 

 

Tanggul geobag ini akan digunakan untuk mengalihkan aliran air agar tidak masuk ke rumah warga dan jalan.

 

Namun, Bey menegaskan bahwa solusi ini hanya bersifat sementara. 

 

Baca juga: DPR RI Dorong Penguatan Mitigasi Bencana: Kesiapsiagaan Harus Jadi Prioritas

 

Untuk jangka panjang, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna membangun penahan ombak yang lebih tinggi dan permanen.

 

"Kami akan segera berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk membangun penahan ombak yang lebih kuat dan cepat terealisasi," kata Bey.

 

Ia menambahkan pentingnya langkah strategis untuk mencegah bencana serupa di masa depan.

 

Warga Diminta Tetap Waspada

 

Bey juga mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada, terutama menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2025.

 

Baca juga: Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung Diresmikan sebagai Kampung Siaga Bencana

 

"Kondisi iklim saat ini di penghujung tahun menuntut kita semua untuk lebih berhati-hati dan waspada," ujarnya.

 

Banjir rob yang melanda wilayah pesisir Subang ini menjadi pengingat akan perlunya penanganan bencana yang cepat dan terencana. 

 

Dengan langkah darurat berupa tanggul geobag dan rencana jangka panjang membangun infrastruktur penahan ombak, diharapkan risiko banjir rob dapat diminimalkan di masa mendatang. (SG-2)