PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) terus berupaya memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.
Langkah pemulihan ini dilakukan untuk memastikan aksesibilitas masyarakat kembali normal.
Kepala Dinas BMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono, melaporkan bahwa beberapa ruas jalan yang sebelumnya tertutup material longsor kini sudah bisa dilalui kendaraan secara terbatas.
Baca juga: Komisi V DPR RI Awasi Infrastruktur dan Akses Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Salah satunya adalah Jalan Cikembar - Jampang Tengah - Kiaradua, yang kini dapat dilewati semua jenis kendaraan secara bergantian di tiga titik, yakni Km 146+400, Km 139+050, dan Km 148+400.
Begitu juga dengan Jalan Waluran - Malereng - Palangpang - Puncak Darma - Cisaar, serta Jalan Kiaradua - Waluran dan Surede - Tegalbuleud - Sidangbarang. Sementara itu, Jalan Cibadak - Cikidang - Pelabuhan Ratu kini bisa diakses melalui jalur nasional.
Namun, masih ada beberapa ruas jalan yang kondisinya terbatas karena proses perbaikan sedang berlangsung.
Di antaranya adalah Jalan Sukabumi (Baros) - Sagaranten yang mengalami keretakan beton, sementara alat berat telah mulai membongkar beton yang rusak.
Ruas Cisaat - Sp. Loji terputus akibat amblasnya badan jalan, sedangkan Jembatan Cihaur di Sp. Loji - Puncak Darma ambruk sehingga hanya dapat dilewati kendaraan roda dua melalui jembatan bambu darurat.
Baca juga: Indonesia Hadirkan Inovasi Infrastruktur Ramah Lingkungan di World Water Forum ke-10
Jalan Tegalbuleud - Sagaranten juga terputus akibat Jembatan Cilengka yang amblas. Saat ini, jembatan bailey dalam proses pemasangan.
Di ruas Waluran - Jampang Kulon, jalan masih terputus karena tanah amblas, sementara ruas Bagbagan - Kiaradua sudah dapat dilalui, meskipun masih terdapat sisa material longsoran yang berpotensi mengganggu.
Dampak Bencana Meluas, Ribuan Warga Terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan bahwa hingga Minggu (8/12/2024), bencana yang melanda Sukabumi dan Cianjur telah menyebabkan sepuluh korban jiwa, sementara dua warga lainnya masih dalam pencarian.
Jumlah wilayah terdampak mencapai 39 kecamatan dan 158 desa, dengan berbagai jenis bencana seperti tanah longsor di 147 titik, banjir di 79 titik, angin kencang di 25 titik, serta pergerakan tanah di 84 titik.
Sebanyak 3.252 kepala keluarga (KK) atau 5.184 jiwa terdampak, dengan 892 KK atau 2.921 jiwa harus mengungsi.
Selain itu, 628 rumah rusak berat, 360 rumah rusak sedang, 603 rumah rusak ringan, dan 1.080 rumah lainnya terendam air.
Baca juga: DPR RI Dukung Pembangunan Tol Jagoratu untuk Majukan Pariwisata Sukabumi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses pemulihan.
“Kami terus berkoordinasi agar semua infrastruktur kembali berfungsi normal dan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa,” ujar Bambang.
Pemulihan ini tidak hanya penting untuk mobilitas warga, tetapi juga untuk memulihkan kehidupan sosial dan ekonomi di daerah terdampak.
Upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan relawan menjadi kunci untuk bangkit dari bencana ini. (SG-2)