HARI ini, Senin (18/11), menjadi momen penting bagi calon Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi III DPR RI resmi menggelar fit and proper test di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta.
Tahapan ini diawali dengan pengambilan nomor urut dan pembuatan makalah yang dimulai pukul 08.00 pagi.
Setelahnya, para kandidat diberi waktu satu jam untuk menyusun makalah yang menjadi salah satu bahan penilaian.
Baca juga: KPK Tahan Mantan Sekda Bandung dan Tiga Tersangka Lain Terkait Korupsi Bandung Smart City
Tahap ini kemudian dilanjutkan dengan sesi wawancara dan pendalaman, di mana setiap calon mendapatkan waktu hingga 90 menit, lebih lama dibandingkan dengan durasi sebelumnya.
Langkah ini dilakukan agar para kandidat memiliki ruang lebih luas untuk mengeksplorasi gagasan mereka.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh calon yang hadir dalam sesi pembukaan.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman. (Dok.DPR RI)
Menurutnya, kualitas dan integritas para kandidat membuat proses seleksi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Komisi III DPR RI.
Baca juga: KPK Roadshow Bus Tebar Semangat Anti-Korupsi di Bumi Parahyangan
"Bapak/Ibu sudah sampai di ruangan ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Kami menghadapi dilema karena semua calon sangat berkualitas, sangat berintegritas, dan, insyaAllah, tidak ada celah. Namun, ini justru membuat kami bingung, siapa yang harus dipilih," ujar Habiburokhman.
Proses seleksi ini bertujuan memilih lima Pimpinan KPK dan merekomendasikan lima anggota Dewas KPK.
Keputusan Kemungkinan Bisa Lebih Cepat
Rangkaian fit and proper test direncanakan berlangsung hingga Kamis (21/11).
Namun, Habib menyebut tidak menutup kemungkinan keputusan akan diambil lebih cepat jika proses berjalan lancar.
Dengan durasi wawancara yang diperpanjang dan komitmen untuk mendalami visi dan misi setiap kandidat.
Baca juga: KPK Gelar Roadshow Bus untuk Perangi Politik Uang Jelang Pilkada 2024
Komisi III DPR tampaknya berupaya memastikan bahwa pilihan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan bangsa dalam memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia.
Masyarakat kini menanti hasil dari proses ini, berharap para pemimpin baru KPK dapat membawa perubahan positif sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap institusi antirasuah ini. (SG-2)
