Ekonomi

Wamenkop Dorong Revitalisasi KUD untuk Dukung Swasembada Pangan dan Program MBG

Program revitalisasi KUD tak hanya bertujuan menghidupkan kembali KUD, tetapi juga mendukung program pemerintah terkait swasembada pangan dan penyaluran pupuk bersubsidi.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
13 Januari 2025
Dalam kunjungan ke Pondok Pesantrenn Nur 2 Al-Murtadlo di Bululawang, Malang, Jawa Timur, Jumat (10/1), Ferry menegaskan revitalisasi KUD adalah bagian integral dari Program MBG. (Ist/Kemenkop). 

WAKIL Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono gencar mendorong revitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai langkah strategis yang menjadi salah satu prioritas Kementerian Koperasi (Kemenkop) di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto. 

 

Program revitalisasi KUD tak hanya bertujuan menghidupkan kembali KUD, tetapi juga mendukung program pemerintah terkait swasembada pangan dan penyaluran pupuk bersubsidi.


Dalam kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur 2 Al-Murtadlo di Bululawang, Malang, Jawa Timur, Jumat (10/1), Ferry menegaskan bahwa revitalisasi KUD adalah bagian integral dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

 

Baca juga: Kemenkop Minta PT BMN Rangkul Koperasi dan UMKM dalam Majukan Industri Furnitur Nasional

 

"Kami memastikan revitalisasi KUD akan membantu mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi dan meningkatkan kualitas pangan nasional," ujarnya dalam keterangan pers yang dilansir situs Kemenkop, Senin (13/1).

 

Kemenkop berencana memberikan dukungan menyeluruh kepada koperasi primer dan sekunder, terutama yang berbentuk KUD. 

 

Dukungan ini meliputi perbaikan aset seperti kantor dan gudang, serta pengembangan usaha seperti penambahan dryer untuk mengurangi kadar air gabah, yang diharapkan dapat meningkatkan penyerapan oleh Bulog.

 

Kerja Sama Transformasi Penyaluran Pupuk Melalui Gapoktan

 

Ferry mengungkapkan, Kemenkop bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jawa Timur (Dinkop UKM Jatm), sedang mempersiapkan transformasi penyaluran pupuk melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berbadan hukum koperasi. 

 

Baca juga: Komisi B DPRD Jateng Dorong UMKM dan Koperasi Jadi Penopang Swasembada Pangan

 

"Kami berharap segera terbit Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur skema baru ini," tuturnya.

 

Selain revitalisasi aset, pengembangan usaha menjadi fokus utama.

 

 "Kami ingin memastikan KUD tidak hanya memiliki infrastruktur yang memadai, tetapi juga bisa berkembang menjadi entitas bisnis yang kuat," tambah Ferry.

 

Dukungan Dana Rp70 Miliar untuk Ketahanan Pangan

 

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, Supomo, menambahkan bahwa dana lebih dari Rp70 miliar telah disiapkan untuk mendukung ketahanan pangan, khususnya di sektor gula melalui koperasi tebu rakyat di bawah binaan PG Krebet Malang. 

 

"Program ini mencakup peningkatan bisnis KUD di sektor gula dan tebu serta penyaluran pupuk," jelas Supomo.

 

KUD akan berperan sebagai distributor pupuk, bekerja sama dengan Pupuk Indonesia, untuk mendukung pemupukan tebu. 

 

Langkah ini bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan pasokan bahan baku pabrik gula, sehingga dapat memperkuat produksi gula nasional.

 

Kolaborasi dengan Kopontren untuk Penguatan Sektor Riil

 

Dalam kunjungan ke Ponpes An Nur 2 Al-Murtadlo, Ferry menyoroti pentingnya kolaborasi antara LPDB-KUMKM dan koperasi pesantren (kopontren). 

 

Baca juga: Wamentan Ajak Pemuda Tani Awasi Distribusi Pupuk Bersubsidii Menuju Swasembada Pangan

 

Dengan tambahan anggaran sebesar Rp10 triliun, LPDB-KUMKM akan memperkuat program pembiayaan untuk koperasi sektor riil, termasuk kopontren.

 

"Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas dampak positif bagi koperasi dan masyarakat sekitar," katanya.

 

Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan koperasi di seluruh Indonesia.

 

Program revitalisasi KUD dan penguatan kopontren ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal, memperkuat ketahanan pangan, dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat. (SG-2)