Ekonomi

Kemenkop Minta PT BMN Rangkul Koperasi dan UMKM dalam Majukan Industri Furnitur Nasional

Industri furnitur Indonesia memiliki potensi besar di pasar global. Data Kemenko Perekonomian menunjukkan nilai ekspor furnitur Indonesia mencapai 2,9 miliar dolar AS pada 2022. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
13 Januari 2025
Wamenkop Ferry Juliantono melakukan kunjungan ke PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN) Living di Pasuruan, Jawa Timur. (Ist/Kemenkop)

KEMENTERIAN Koperasi (Kemenkop) sedang menjajaki kemitraan strategis dengan PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN) Living untuk mendorong pertumbuhan industri furnitur nasional melalui sinergi dengan koperasi. 

 

Langkah ini bertujuan menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Dalam kunjungannya ke pabrik BMN di Pasuruan, Jawa Timur, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono,menyampaikan apresiasinya terhadap upaya BMN dalam mengembangkan industri furnitur dalam negeri. 

 

Baca juga: Ekspor Furnitur Senilai USD70.000 ke Prancis dan AS, PT Inkase Indo Corpora Gandeng UMKM

 

"Kunjungan ini memungkinkan kami melihat langsung proses produksi dan kualitas produk BMN, serta membahas potensi kemitraan yang saling menguntungkan," ujarnya pada Jumat (10/1/2025).

 

Koperasi Sebagai Pilar Perekonomian

 

Ferry menegaskan pentingnya peran koperasi sebagai pilar utama perekonomian nasional yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

 

"Kemenkop terus mendorong sinergi antara koperasi dengan berbagai sektor industri, termasuk furnitur, untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif," ungkapnya.

 

Furnitur Indonesia Miliki Potensi Besar di Pasar Global

 

Industri furnitur Indonesia memiliki potensi besar di pasar global. Data Kemenko Perekonomian menunjukkan nilai ekspor furnitur Indonesia mencapai 2,9 miliar dolar AS pada 2022. 

 

Produk-produk unggulan seperti meja konsol, kursi kayu dan rotan, serta furnitur luar ruang telah menarik minat pasar internasional, khususnya di Timur Tengah dan Afrika.

 

Baca juga: Produk Furnitur RI Tampil di S/ALON Budapest 2024, Raih Potensi Transaksi Rp1,16 Miliar

 

Namun, Ferry mengakui masih ada tantangan dalam meningkatkan daya saing produk furnitur Indonesia di pasar global. 

 

Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk.

 

Kolaborasi untuk Kemandirian

 

Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi, Destry Anna Sari, menambahkan bahwa pemerintah terus mendorong penggunaan produk dalam negeri dalam belanja negara. 

 

"Kolaborasi antara koperasi dan pabrik dalam negeri, seperti BMN, diharapkan mampu meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan memberdayakan koperasi," jelasnya.

 

Inisiatif ini bertujuan menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif, di mana koperasi skala kecil dapat bermitra dengan industri besar untuk memenuhi kebutuhan material perumahan dan furnitur.

 

BMN dan Pasar Global

 

Direktur BMN, Andre Andika Adhiguna, menegaskan bahwa perusahaannya telah membuktikan kemampuan produk lokal untuk bersaing di pasar internasional. 

 

Baca juga: Furnitur Indonesia Raih Potensi Transaksi Rp35 Miliar di Pameran Internasional Korsel

 

"Pasar Jerman menjadi salah satu negara mayoritas peminat produk kami. Kini, kami mulai membuka pasar lokal dengan kualitas internasional," ujarnya.

 

BMN telah memenuhi TKDN hingga 40 persen sesuai kebijakan pemerintah dan berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. 

 

BMN Diminta Libatkan Koperasi dan UMKM

 

"Kami berharap semakin banyak peluang kerja sama dengan pelaku bisnis lokal, koperasi, dan UMKM," kata Andre.

 

Dengan kemitraan ini, Kemenkop dan BMN optimistis dapat memperkuat industri furnitur nasional, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. (SG-2)