SETELAH mengikuti proses penjurian selama empat bulan lebih sejak program bjbpreneur 2024 di luncurkan di Gedung T-Tower bank bjb Gatot Subroto, Jakarta, pada 1 Februari 2024, sebanyak 20 finalis atau 20 besar bjbpreneur telah selesai menjalani proses penjurian akhir, Jumat (24/5).
Sebanyak delapan juri pada pukul 18.30 WIB baru mengakhiri penilaian terhadap presentasi finalis terakhir Elinor Santoso, pemilik Elinor DNA Jewelry dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Setelah itu, dewan juri masih melanjutkan rapat hingga malam hari untuk memutuskan delapan pemenang yang akan diumumkan pada puncak peringatan HUT ke-63 bank bjb, di Bandung, Minggu (26/5).
Baca juga: 20 Finalis bjbpreneur 2024 Ikuti Penjurian Tahap Akhir
Acara penjurian dimulai pada pukul 08.00 yang diawali sambutan Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan aturan dan kriteria oleh salah seorang juri, Jack Mussry, CEO Markplus, Inc.
Adapun dewan juri terdiri dari Sigit Kumala, Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang menilai dari sisi pemberdayaan masyarakat; Septo Soepriyatno, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag yang menilai dari sisi inovasi, Maria Ariesta Utha, Direktur CECT Sustainability Universitas Trisakti (dari sisi pembangunan berkelanjutan); Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas Kementan (agripreneur); Petty S Fatimah, Editor in Chief Femina (womanpreneur); Dodi Sandra Nugraha, Group Head PESAT bank bjb; Apsoro, manajer PESAT bank bjb, Jack Mussry, CEO Markplus, Inc, (digipreneur).
Inkubasi bisnis
Dalam kata sambutannya, Denny mengucapkan selamat kepada 20 finalis yang telah mengikuti proses dari awal dibukanya pendaftaran.
Baca juga: Coaching 20 Besar bjbpreneur 2024: Menggali Rahasia Sukses Bisnis di Era Digital
“Kegiatan bjbpreneur adalah program pemberdayaan dari bank bjb untuk inkubasi bisnis bagi pelaku usaha berbeda yang inovatif, berkelanjutan. Kegiatan ini didesain untuk meningkatkan dampak ekonomi lokal, mendorong inovasi dari wirausahawan muda dan mendorong lahirnya ekosistem perkembangan usaha di tiap daerah,” ujarnya.
Harapan bank bjb, lanjutnya, mendorong pelaku-pelaku ekonomi UMKM semakin hari semakin maju dan kuat baik secara global maupun dalam negeri.
Lebih lanjut, Denny melaporkan, kegiatan tahap akhir tersebut merupakan dari rangkaian kegiatan bjbpreneur. Total peserta ada 2065 pelaku umkm dari 21 provinsi, kemudian terdapat 500 peserta lolos ke fase pelatihan intensif.
Baca juga: bjbpreneur 2024 Beri Kesempatan 100 Pelaku UMKM Kembangkan Bisnis Bersama Coach
Dan kemudian dilakukan proses seleksi menjadi 100 yang terpilih dilakukan pendampingan oleh para ahli manajemen, bisnis dan perusahaan. Pada 27 April 2024 diumumkan 20 besar UMKM yang lolos dan semuanya mendapatkan coaching, mentoring secara intensif dari berbagai pelaku bisnis berpengalaman dan bersertifikat .
“Jadi hari ini 20 finalis tersebut adalah the best dari 2065 yang ikut seleksi. Dan proses penjurian hari ini juga akan mencari the best yang akan diumumkan pada Minggu 27 Mei 2024 di Bandung,” imbuhnya.
Denny juga merasa senang, karena para finalis hadir semua untuk menjalani penjurian. Mereka ada yang dari Banda Aceh, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Malang, Blitar di Jawa Timur, Makassar, Sulawesi Selatan, Serang, Banten, Bandung, Bekasi di Jawa Barat dan beberapa kota lainnya. Ia berharap melalui tahapan seleksi dan mentoring pihaknya menemukan pelaku usaha yang berkontribusi pada perubahan ekosistem bisnis
Baca juga: Sebanyak 500 dari 2065 Pendaftar Berkesempatan Ikuti Pelatihan bjbPreneur 2024
“Kita mendorong lahirnya digipreneur, womenpreneur, agripreneur sesuai dengan main program pemerintah dan sustainability development goals (SDGs). Program ini juga mendorong terciptanya pertumbuhan bisnis berkelanjutan yang memberikan kemanfaatan dan profit kepada UMKM, people dan planet,” katanya lagi.
Di hadapan para undangan yang hadir, Denny juga menjelaskan, bertepatan dengan penjurian, bank bjb juga memberi kesempatan kepada finalis membawa produknya untuk dipromosikan dalam kegiatan market fit. Diharapkan produk unggulan finalis menemukan pasar yang tepat dan terjadi kerja sama usaha yang saling menguntungkan.
“Hari ini kami juga mengundang calon-calon buyer sehingga apa yang kita lakukan bisa memperluas pasar para finalis. Kami juga sudah bertemu dengan beberapa kementerian dan duta besar luar negeri untuk menyerap produk-produk beberapa binaan bank bjb yang sudah berjalan selama ini dengan Australia, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa. Dan beberapa produk-produk UMKM ini kita pasarkan di luar,” tuturnya.
Berguna bagi banyak orang
Seusai Denny memberi sambutan, kini giliran Jacky Mussry, CEO Markplus, Inc, perwakilan dari dewan juri memberi penjelaskan mengenai mekanisme penilaian terhadap para finalis.
Dalam penjelasannya, Jacky mengatakan, para pelaku UMKM, khususnya finalis bjbpreneur sudah menunjukkan berguna bagi banyak orang.
“Soal inovasi, kita lihat tidak ada negara yang bisa survive, bisa hebat tanpa inovasi. Dan negara itu sering kali menciptakan value, penciptaan nilai oleh perusahaan. Dan di perusahaan itu ada satu unsur yang sangat penting yaitu manusia. Inovasi ini dimulai dari manusia yang benar dalam melihat suatu masalah lalu melakukan suatu kreativitas dan berinovasi. Dan kita bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, bahwa saat ini tidak bisa lepas dari go global itu. Seseorang tidak perlu pergi ke Swedia, Amerika, atau negara lain. Karena mereka yang datang ke Indonesia.
Kepada para finalis, Jacky juga mengingatkan agar dalam presentasi produk di hadapan juri memanfaatkan waktu yang ketat, ringkas padat dan langsung ke inti permasalahan.
“Ini ada beberapa kategori, ada agripreneur, womenpreur dan sebagainya. Peserta akan memakai waktu tidak panjang yakni enam menit langsung menjelaskan, jangan banyak pengantar. Sisanya sembilan menit akan terjadi tanya jawab bersama dewan juri. Singkat dan padat,” jelasnya.
Para finalis, lanjutnya, bukan saja menjelaskan kemajuan bisnisnya, tetapi juga beberapa kategori tadi yang sejalan dengan SDGs. Sekarang ini sudah masuk ke era Environmental Social Governance (ESG), jadi perusahaan bukan lagi dilihat dari duitnya yang banyak atau untungnya banyak, tetapi perusahaan dilihat sejauh mana berkontribusi terhadap orang di sekitar, lingkungan dan sebagainya.
Agripreneur, bagaimana penggunaan teknologi pertanian atau terobosannya kemudian berbagai masalah pertanian, produksi dan lain sebagainya.
“Kemudian ada Digipreneur, kita akan melihat bagaimana penggunaan teknologi dalam menjalankan usahanya. Penggunaan teknologi digital, penetrasi pasar menggunakan platform-platform digital, bagaimana mengolah data. Ini sangat penting. Apakah aman, di-hack atau dijual apa tidak. Ini penting juga. Keamanan data, risetnya bagaimana, mengertikah dengan perkembangan di marketplace, dan lain sebagainya.
Setelah mengakhiri penjelasan, acara dilanjutkan dengan mengunjungi market fit (kesesuaian pasar produk). Saat melihat produk hasil karya para finalis itu, para dewan juri, potensial buyer dapat berkomunikasi langsung dengan pemilik UMKM.
Ada yang memberi masukan, membeli produk, mencoba produk yang dipamerkan dan lain sebagainya. Setelah itu barulah dimulai penjurian. Tampil perdana presentasi dari Oh My Gethuk oleh pendirinya Diva Velda Hanifa. (Ros/SG-2)