DI tengah gemuruh pembangunan kota, ada satu nama yang selalu menjadi simbol harapan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Surabaya, yakni Wali Kota Eri Cahyadi.
Baru-baru ini, Eri menerima penghargaan bergengsi “Tanda Jasa Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2024” dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki.
Penghargaan ini menandai puncak dari berbagai langkah konkret Eri dalam membangun ekosistem UMKM yang kuat di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Berkat KUR, Usaha Klaster Bunga Bratang Surabaya Terus Berkembang
Meski penghargaan diserahkan langsung kepada Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, pada acara di Palembang, Sumatera Selatan, tak ada yang meragukan bahwa kerja keras Eri telah membuahkan hasil yang diakui secara nasional.
Dengan gaya kepemimpinan yang tegas namun penuh empati, Eri berhasil membawa ribuan UMKM di Surabaya bertumbuh dan berkembang, membuktikan bahwa kota ini tak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada kekuatan ekonomi lokal.
Membawa UMKM Surabaya ke Level Baru
Eri Cahyadi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, telah menunjukkan komitmen luar biasa untuk memajukan sektor UMKM sejak awal masa jabatannya.
Berkat kepemimpinannya, pertumbuhan UMKM di Surabaya meningkat 30% hanya dalam setahun.
Indikator pertumbuhan ini jelas terlihat dari ribuan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dikeluarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan menjadi bukti semakin banyak pelaku usaha baru yang berani berkompetisi di dunia bisnis.
Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki: Edukasi Konsumen Kunci Majukan UMKM di Pasar Digital
"Alhamdulillah, penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras bersama seluruh masyarakat dan para pelaku UMKM di Surabaya," ujar Eri dalam keterangan pers, Minggu (7/9) sebagaimana dikutip Jatimtimes.
Baginya, penghargaan ini adalah bukti bahwa strategi Pemkot Surabaya dalam mendukung UMKM sudah berada di jalur yang tepat.
Namun, penghargaan ini bukanlah akhir dari perjalanan. Eri justru melihatnya sebagai batu loncatan untuk terus mendorong UMKM ke level yang lebih tinggi.
Salah satu inovasi yang dibangunnya adalah aplikasi e-Peken, sebuah marketplace digital yang dikembangkan oleh Pemkot Surabaya.
Menariknya, e-Peken kini masuk ke dalam lima besar marketplace dengan omzet terbesar di Indonesia menurut survei dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).
Keberhasilan ini menunjukkan betapa seriusnya Eri dalam memanfaatkan teknologi untuk memberdayakan UMKM lokal.
Baca juga: Menkop UKM Ungkap Lima Fondasi Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Nasional Maju
Kolaborasi dengan Hotel dan Industri Kreatif
Melihat pertumbuhan UMKM yang begitu pesat, Eri tak ingin berhenti di sini.
Ia memiliki visi untuk memperkuat daya saing UMKM di Surabaya dengan menjalin kolaborasi strategis bersama berbagai hotel di kota tersebut.
Melalui kolaborasi ini, Eri berharap dapat meningkatkan kualitas produk UMKM sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami sudah sepakat dengan sejumlah hotel untuk mendampingi para pelaku UMKM, agar produk-produk mereka memiliki standar yang lebih baik dan bisa masuk ke industri perhotelan,” ungkapnya.
Langkah ini bukan hanya sekadar untuk meningkatkan pendapatan UMKM, tetapi juga sebagai upaya mendorong mereka agar lebih percaya diri bersaing di pasar yang lebih besar, bahkan internasional.
Sosok yang Berpikir Jauh ke Depan
Eri Cahyadi bukan sekadar pemimpin yang fokus pada kebijakan.
Ia adalah sosok yang peduli terhadap masa depan warganya, terutama bagi mereka yang berjuang dari bawah.
Dalam setiap langkahnya, ia selalu memastikan bahwa program-program Pemkot Surabaya memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Salah satu contohnya adalah penyediaan pendamping bagi para pelaku UMKM agar mereka memiliki bimbingan dalam meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran.
Meski sukses dengan berbagai programnya, Eri tetap bersikap realistis. Ia menyadari bahwa tidak semua UMKM akan berhasil.
Namun, dengan data dan evaluasi yang terus dilakukan, Eri berkomitmen untuk terus mencari solusi bagi para pelaku usaha yang belum mencapai kesuksesan.
Di penghujung tahun 2024, Eri berencana untuk meninjau kembali data NIB dan melihat perkembangan lebih lanjut dari pelaku usaha yang sudah terdaftar.
“Kami akan melihat lagi berapa UMKM yang telah ber-NIB dan seberapa banyak yang berhasil menjalankan bisnisnya,” tuturnya.
Menggerakkan Ekonomi dari Akar Rumput
Di bawah kepemimpinan Eri Cahyadi, Surabaya telah menjadi contoh nyata bagaimana UMKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi.
Ia memahami bahwa pelaku UMKM adalah tulang punggung yang mendukung pergerakan ekonomi kota, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dengan strategi yang terarah dan kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Eri optimistis bahwa Surabaya akan terus menjadi kota yang dikenal tidak hanya karena kemajuan infrastrukturnya, tetapi juga kekuatan ekonomi lokal yang tangguh.
Penghargaan yang diraihnya adalah bukti pengakuan atas jasa dan dharma baktinya dalam menggerakkan sektor koperasi dan UMKM.
Namun, bagi Eri, penghargaan ini hanyalah satu dari sekian banyak tantangan yang masih menanti.
“Kami optimistus dengan kerja keras bersama, Surabaya bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam menggerakkan UMKM,” pungkas Eri.
Sosok Eri Cahyadi, dengan visi dan kerja kerasnya, telah membawa perubahan nyata bagi Kota Surabaya.
Dan dalam perjalanan ini, ia terus membuktikan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menggerakkan warganya untuk bermimpi lebih besar dan mencapai hal-hal yang lebih tinggi. (SG-2)