Ekonomi

Menkop UKM Teten Masduki: Edukasi Konsumen Kunci Majukan UMKM di Pasar Digital

Menurut Teten Masduki, banyak konsumen Indonesia tergiur oleh harga murah, namun seringkali berakhir kecewa dengan kualitas produk yang mereka terima. 

Menko[p UKM Teten Masduki menghadiri acara peringatan Hari UMKM Nasional bersama Komunitas Mitra Merchant Grab Indonesia di Jakarta, Sabtu (7/9). (Ist/Kemenkop UKM)

MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyoroti pentingnya edukasi dan literasi bagi konsumen dalam menghadapi derasnya produk impor di pasar digital. 

 

Menurut Teten, banyak konsumen Indonesia tergiur oleh harga murah, namun seringkali berakhir kecewa dengan kualitas produk yang mereka terima. 

 

Hal ini disampaikan Teten dalam acara peringatan Hari UMKM Nasional bersama Komunitas Mitra Merchant Grab Indonesia di Jakarta, Sabtu (7/9).

 

Baca juga: Dorong Transformasi UMKM dan Songsong Era Baru Ekonomi Nasional

 

"Konsumen kita di pasar online mudah tergoda oleh produk impor yang harganya murah. Sayangnya, banyak yang tertipu dengan kualitasnya,” jelas Teten dalam keterangan pers yang diterima, Senin (9/9). 

 

“Dengan edukasi yang baik, saya yakin mereka akan lebih memilih produk lokal yang sebenarnya lebih berkualitas," ujar Teten.

 

Dalam pidatonya, Teten juga mengakui pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. 

 

Namun, perkembangan ini juga memunculkan tantangan besar, termasuk persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan besar dan platform e-commerce internasional. 

 

Salah satu tantangan utama adalah dominasi produk impor di marketplace digital, yang mencapai sekitar 90% dari keseluruhan barang yang dijual. Hal ini mengurangi ruang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk berkembang.

 

Baca juga: Menkop UKM Ungkap Lima Fondasi Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Nasional Maju

 

"Persaingan tidak hanya dari segi harga, tetapi juga dalam praktik harga predatory,” ucap Teten.

 

“Pemerintah sedang berupaya melindungi UMKM melalui regulasi, seperti Permendag Nomor 31 Tahun 2023, untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi UMKM di era digital," jelas Teten.

 

Meski demikian, Teten optimistis digitalisasi dapat menjadi akselerator bagi pertumbuhan UMKM. 

 

Laporan MSME Empowerment 2022 menunjukkan bahwa digitalisasi telah meningkatkan kinerja usaha kecil dan menengah secara signifikan. 

 

UMKM yang Go Digital Naik 84,2%

 

Penjualan UMKM yang telah go digital tercatat naik hingga 84,2%, efisiensi biaya meningkat 50,7%, sementara jangkauan pasar meluas sebesar 62,8%.

 

Melihat potensi besar ini, Teten berharap sektor swasta seperti Grab Indonesia terus mendukung produk lokal dan memperkuat kolaborasi dengan pelaku UMKM. 

 

Baca juga: Menteri Teten Khawatir Kehadiran Aplikasi ‘Temu’ asal China Hambat Perkembangan UMKM

 

Ia juga mendorong Grab dan platform lainnya untuk terus memberikan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM di pasar digital.

 

Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa pihaknya akan terus fokus pada edukasi dan literasi digital bagi pelaku UMKM. 

 

"Kami berkomitmen membantu UMKM memasarkan produk secara aman dan efisien di platform digital, menjangkau pasar yang lebih luas," ujar Neneng.

 

Neneng juga mengungkapkan bahwa sejak pandemi Coved-19 pada 2020, Grab telah menciptakan sekitar 2,3 juta peluang kerja melalui aplikasi mereka. 

 

Program Grab Modal Bantuan Ribuan UMKM

 

Selain itu, Grab telah menyalurkan dana sebesar Rp1 triliun kepada 25 ribu pelaku UMKM melalui program Grab Modal.

 

"Kami akan terus meningkatkan dukungan ini, agar semakin banyak UMKM yang bisa naik kelas dan bahkan mampu bersaing di pasar ekspor," tambahnya.

 

Neneng juga mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin selama lima tahun terakhir antara Grab dan Kemenkop UKM, terutama dalam upaya mendigitalisasi dan memberdayakan UMKM. 

 

"Kolaborasi ini sudah dimulai sejak pandemi dan hingga kini kami terus bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan UMKM melalui pemasaran online," tutup Neneng.

 

Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor swasta, harapan besar diletakkan pada UMKM Indonesia untuk tumbuh lebih kuat dan mampu bersaing di panggung global. (SG-2)