PT Semen Indonesia Group (Persero) Tbk atau SIG, perusahaan semen milik negara, siap mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menyediakan bahan bangunan ramah lingkungan berupa semen hijau.
Langkah tersebut sejalan dengan konsep IKN sebagai kota berkelanjutan.
Namun, Anggota Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo, menekankan pentingnya langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan produk semen hijau ini.
Baca juga: Permintaan Global Terhadap Produk Tekstil Berkelanjutan Sangat Tinggi
Eko berharap produk ini tidak hanya terbatas pada proyek IKN, tetapi juga dapat dipasarkan secara luas, termasuk di pasar ekspor.
"Kami berharap semen hijau ini tidak hanya untuk IKN saja, tetapi juga dilepas ke pasaran agar masyarakat bisa beralih ke produk ramah lingkungan," ujar Eko saat kunjungan kerja spesifik ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
Jaga Keberlanjutan dan Daya Saing
Eko mengingatkan agar semen hijau SIG tidak sekadar menjadi tren atau gaya-gayaan semata, tetapi memiliki nilai jual yang kuat dengan unique selling point.
Baca juga: Sinergi PLN dan KLHK: SPKLU untuk Masa Depan Transportasi Ramah Lingkungan
"Jangan sampai produk ini hanya dianggap sebagai respons terhadap kompetitor yang memiliki semen putih. Semen hijau harus memiliki nilai jual yang jelas," tambahnya sebagaimana dilansir situs DPR RI, Jumat (5/7).
Saat ini, pasar semen di Indonesia tengah mengalami kelebihan pasokan.
Produksi semen nasional mencapai 120 juta ton per tahun, namun hanya 67 juta ton yang terserap pasar.
Oleh karena itu, Eko meminta SIG memastikan semen hijau memenuhi standar internasional agar bisa diekspor, bukan sekadar memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Baca juga: Ikut Pameran Interior Lifestyle di Tokyo, RI Tampilkan Produk Desain Ramah Lingkungan
"Kita dukung penuh inisiatif ini, tetapi kami tidak ingin produk ini hanya sekadar gaya-gayaan dan tidak terserap di pasar,” ucap Eko.
“BUMN harus mempertimbangkan aspek komersialnya juga. Kalau tidak terserap, perusahaan bisa merugi, apalagi jika harus meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) lagi," tegas Eko, politisi dari Fraksi PAN.
Langkah Strategis SIG
Dalam mendukung pembangunan IKN dan mengembangkan pasar semen hijau, SIG perlu melakukan langkah-langkah strategis, termasuk memperluas jaringan pemasaran dan memastikan produk memenuhi standar internasional.
Hal ini penting untuk mengatasi kelebihan pasokan semen dalam negeri dan membuka peluang di pasar global.
SIG sebagai perusahaan pelat merah memiliki tanggung jawab untuk berinovasi dan memastikan produknya dapat bersaing di pasar internasional.
Dukungan dari Komisi VI DPR RI diharapkan dapat memperkuat langkah SIG dalam mengembangkan semen hijau sebagai produk unggulan yang berkelanjutan dan bernilai jual tinggi.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pembangunan IKN dapat berjalan lancar dengan dukungan bahan bangunan ramah lingkungan, serta membuka peluang baru bagi ekspor produk semen hijau Indonesia, memperkuat posisi Indonesia di pasar global. (SG-2)