SEKRETARIS Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi menekankan pentingnya peningkatan kompetensi instruktur yang berkelanjutan, bahkan setelah Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) usai.
Saat menutup KKIN IX Regional Wilayah Tengah II di Balai Besar Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Makassar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini, Anwar berharap para kompetitor terus berkompetisi dengan semangat dan integritas yang tinggi.
“Saya berharap pimpinan satuan kerja terus membina dan mendorong instruktur untuk meningkatkan kompetensinya,” ujar Anwar Sanusi di hadapan para peserta dan pejabat yang hadir.
Baca juga: Delapan Tahun Berjalan, Program Desa Migran Produktif dari Kemenaker Dilanjutkan
KKIN Regional Wilayah Tengah II 2024 diikuti oleh 140 kompetitor dari 14 bidang keahlian.
Peserta berasal dari berbagai BPVP, termasuk Sorong, Ternate, Ambon, dan Kendari, serta BBPVP Makassar.
Kompetisi ini melibatkan berbagai pihak, seperti BLK UPTD, BLK Komunitas, LPK binaan, dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Anwar Sanusi menekankan bahwa untuk mewujudkan penilaian yang akuntabel, KKIN regional dan nasional tahun ini menggunakan aplikasi Competition Information System (CIS).
“CIS adalah software yang digunakan untuk mengelola penilaian dan hasil dari kegiatan kompetisi,” jelas Anwar sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Sabtu (15/6).
Dalam sambutannya, Anwar Sanusi mengucapkan selamat kepada para pemenang KKIN, terutama juara pertama dan kedua yang akan mewakili Regional Wilayah Tengah II di kompetisi tingkat nasional di BPVP Sorong.
Baca juga: DPR RI Minta Kemenaker Perketat Pengawasan Penyalur Tenaga Kerja Nakal
“Saya berharap pimpinan satuan kerja memberikan perhatian khusus dan motivasi kepada instruktur yang berhasil melangkah ke tingkat nasional, sehingga mereka dapat bersaing dengan maksimal,” ujarnya.
Semangat Kompetisi dan Inovasi
Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) bukan sekadar ajang untuk mencari yang terbaik, tetapi juga sarana penting untuk mendorong inovasi dan peningkatan kualitas tenaga instruktur di Indonesia.
Dengan berbagai bidang keahlian yang dipertandingkan, KKIN memberikan ruang bagi instruktur untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam memberikan pelatihan.
Penggunaan Competition Information System (CIS) dalam penilaian menunjukkan komitmen Kemenaker terhadap transparansi dan akurasi dalam menentukan pemenang. Sistem ini memastikan bahwa setiap peserta dinilai secara objektif, baik dari segi teknis maupun metodologi.
Menyongsong Tingkat Nasional
Para instruktur yang lolos ke tingkat nasional di BPVP Sorong diharapkan tidak hanya membawa nama baik regional mereka, tetapi juga menunjukkan keunggulan dan dedikasi dalam bidang masing-masing.
Baca juga: Kemenaker Terus Dorong Balai Latihan Kerja Komunitas Jadi Inkubator Wirausaha
Dukungan dari pimpinan satuan kerja diharapkan dapat memberikan dorongan moral dan materiil agar mereka dapat tampil maksimal di kompetisi yang lebih tinggi.
“Semangat berkompetisi yang sehat dan terintegrasi harus terus dijaga. Ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi juga tentang bagaimana kita semua bisa belajar dan berkembang bersama,” kata Anwar Sanusi menutup pidatonya.
Dengan semangat yang tinggi dan dukungan yang solid, KKIN 2024 diharapkan dapat menghasilkan instruktur-instruktur berkualitas yang siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi. (SG-2)