Ekonomi

Sandiaga Uno Dorong Penguatan Ekonomi Digital ASEAN di World Economic Forum 2024

Menparekraf mengatakan ekonomi digital perlu ditingkatkan, terutama dalam hal konektivitas digital. Peningkatan ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan jiwa wirausaha di negara-negara ASEAN

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
28 Juni 2024
Menparekraf Sandiaga Uno menjadi salah satu panelis pada sesi "Unleashing Soft-Power Sectors in Asia" dalam acara Annual Meeting of the New Champions ke-15 tahun 2024 yang diinisiasi oleh World Economic Forum di Tiongkok, Selasa (25/6/). (Ist/Kemenparekraf)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. 

 

Pernyataan ini disampaikan dalam sesi "Unleashing Soft-Power Sectors in Asia" di sela-sela World Economic Forum Annual Meeting of the New Champions 2024 di Dalian, Tiongkok, Kamis (27/6)..

 

“Ekonomi digital perlu ditingkatkan, terutama dalam hal konektivitas digital. Peningkatan ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan jiwa wirausaha di negara-negara ASEAN,” kata Sandiaga sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Jumat (28/6).

 

Baca juga: Manparekraf Ajak Agen Travel Tiongkok Promosikan Pariwisata Indonesia

 

Namun, tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan ekonomi digital di kawasan yang beragam ini cukup kompleks.

 

Pemanfaatan ekonomi digital yang optimal diyakini dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru, terutama di sektor teknologi dan e-commerce.

 

Sandiaga menekankan pentingnya konektivitas digital yang kuat didukung dengan harmonisasi kebijakan dan regulasi antar negara-negara ASEAN. 

 

ASEAN telah mengeluarkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) sebagai dasar regulasi untuk memperkuat perdagangan digital, regulasi e-commerce lintas batas, dan aliran data lintas batas. 

 

Ini merupakan langkah awal yang penting, namun implementasinya akan membutuhkan komitmen dan koordinasi yang lebih dalam.

 

Sandiaga optimistis regulasi ini dapat membantu memperkuat pengembangan ekonomi digital di Asia Tenggara serta menciptakan lingkungan ekonomi digital yang inklusif. 

 

Baca juga: World Economic Forum di Tiongkok, Sandiaga Dorong Ekonomi Hijau untuk Sektor Parekraf

 

Namun, optimisme ini harus diimbangi dengan tindakan konkret di lapangan.

 

Selain regulasi, Sandiaga juga menyoroti pentingnya program pelatihan, inkubasi, dan akses pendanaan bagi pelaku ekonomi digital. 

 

Tanpa dukungan ini, inisiatif penguatan ekonomi digital mungkin hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi yang berarti.

 

Pertanyaannya adalah, apakah negara-negara ASEAN dapat bersinergi dan menyamakan visi dalam menghadapi era ekonomi digital? 

 

Dan apakah kebijakan yang ada mampu mengakomodasi kebutuhan dan tantangan yang berbeda di setiap negara?

 

Baca juga: Kurs Rupiah Melemah, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Berwisata di Tanah Air 

 

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan dinamika ekonomi global, kawasan Asia Tenggara perlu bergerak cepat dan tepat. 

 

Penguatan ekonomi digital bisa menjadi kunci keberhasilan, namun tantangan yang ada tidak bisa diabaikan. (SG-2)