Ekonomi

Resmi dibuka, Inacraft ke-25 Targetkan Penjualan Rp100 Miliar

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengajak semua pihak untuk tidak lagi menyebut pelaku UMKM, tetapi pengusaha UMKM. Ia mengajak mulai sekarang mengubah diksi pelaku UMKM menjadi pengusaha UMKM.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
05 Februari 2025
Pameran Inacraft 2025 resmi dibuka oleh Ibu Wakil Presiden Selvi Ananda dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman, di Assembly Hall, JICC Senayan, Rabu (5/2). (Dok. Inacraft)

PAMERAN kerajinan tangan terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara, The Jakarta International Handicraf Trade Fair (Inacraft) 2025 resmi dibuka oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman dan Ibu Wakil Presiden Selvi Ananda, Rabu (5/2) di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta.


Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Asosiasi Eksportir dan produsen handicraft Indonesia (Asephi) atas sebuah inisiatif sangat luar biasa yang terus konsisten menyelenggarakan acara Inacraft dengan tema Sustainability dan Collaboration serta sumtema The Cosmological Axis of Yogyakarta Living in Harmony. 


“Sekali lagi tepuk tangan buat Inacraft dan seluruh pengurus serta pihak-pihak yang sudah berkontribusi menyelenggarakan acara ini sampai hari ini. Di mana perlu saya sampaikan target secara komersial ataupun penjualan dari acara Inacraft ini sekitar Rp100 miliar dan target kontrak pada tahun hari ini kurang lebih 1,5 juta USD atau sekitar Rp24,5 miliar,” ujarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

 

Baca juga: Inacraft 2025 Digelar 5-9 Februari, Usung Konsep 'Sustainability and Collaboration'


Lebih lanjut, Menteri Maman mengatakan  penyelenggaraan Inacraf tahun lalu berhasil mencapai transaksi sekitar Rp75 miliar. Ini adalah sebuah momentum, sebuah kesempatan yang luar biasa dan tentunya kesempatan untuk para pengusaha-pengusaha UMKM kita bisa tumbuh kembang yang difasilitasi oleh rekan-rekan kita yang ada di Asephi.

 

“Saya mengapresiasi tentunya atas dedikasi dari seluruh pengusaha-pengusaha UMKM yang terus melakukan sebuah terobosan, melakukan sebuah pengayaan produk, yang melakukan sebuah upaya-upaya kreativitas dan inovasi di dalam meningkatkan hasil-hasil produknya,” imbuhnya. 

 

Dan hal itu, lanjut maman, menjadi sebuah harapan yang besar di mana harapan dari Bapak Presiden dan juga Bapak Wakil Presiden terjadi pertumbuhan ekonomi kurang lebih 8%. 

 

Baca juga: Perajin Muda Angkat Bambu dan Logam Bekas di Inacraft On Oktober 2024

 

“Mudah-mudahan dengan adanya forum-forum seperti Inacraft ini bisa membantu meningkatkan dan mendorong target pencapaian ekonomi kita yang kurang lebih sekitar 8%. Dan yang paling penting adalah membuka lapangan pekerjaan, lapangan peluang-peluang pekerjaan di semua sektor yang terlibat di dalam acara Inacraft ini,” katanya lagi. 

 

Hal itu menunjukkan bahwa industri ataupun ruang ekosistem kerajinan dengan nilai kearifan lokal di Indonesia telah digemari dan optimistis untuk terus bersinar di kancah internasional. 

 

Pengusaha bukan pelaku

 

Dalam kegiatan yang berlangsung pada 5-9 Februari itu, Maman juga menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi di dalam sektor pembiayaan, sektor pemasaran, pelatihan peningkatan kapasitas produk dan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya bisa memasukkan pengusaha-pengusaha UMKM ini di dalam rantai pasok. 

 

Suplai pasokan industri di dalam setiap sektor UMKM tersebut. 

 

Baca juga: Tenun Cilacap Berpadu dengan Teknik Sashiko Unjuk Gigi di Inacraft on October 2024

 

“Pada kesempatan ini saya sampaikan Kementerian UMKM akan menggagas sebuah konsep ataupun pola yang kita sebut namanya adalah Holding UMKM.”

 

Peserta Inacraft 2025 dari Pakualaman. (Dok. Sokoguru/Rosmery)

 

Apa maksudnya? Holding UMKM adalah sebuah terobosan yang mau kita dorong dalam rangka untuk membangun connectivity antara UMKM dengan industri besar. 

 

“Yang kita sadari dan pahami betul sampai hari ini belum terlalu optimal dikarenakan ada disconnectivity antara UMKM-nya dan industri besarnya,” tambahnya. 

 

Jadi, sambung Maman, harapan ke depan pihaknya mencoba mendorong sebuah terobosan konsep agar pengusaha-pengusaha UMKM di seluruh Indonesia dimana salah satunya yang terlibat di dalam Inacraft bisa terjadi sebuah akselerasi ataupun percepatan peningkatan pertumbuhan usaha mereka di masing-masing tingkatan.

 

Pada kesempatan itu, Menteri Maman juga mengajak semua pihak untuk tidak lagi menyebut pelaku UMKM, tetapi pengusaha UMKM.

 

“Soalnya saya belum pernah ketemu kata-kata pelaku itu dipadankan dengan hal-hal yang baik. Coba. Silahkan. Maka dari itu saya mohon mulai sekarang yuk kita ubah diksi pelaku UMKM menjadi diksi pengusaha UMKM. Insyaallah dengan memulai sebuah perubahan kecil, kita bisa sedikit menaikkan perhatian, menaikkan pandangan kita atau merubah mindset berpikir kita dalam melihat UMKM di Indonesia ini,” tegasnya.


 

Sebab, katanya lagi, pengusaha UMKM adalah bagian dari orang-orang yang struggle, berjuang, dan bahkan kreatif. Karena di era covid-19, mereka lah yang bertahan untuk menjaga ekonomi negara.

 

Istri Wakil Presiden Selvi Gibran mengunjungi salah satu stan Inacraft. (Dok. Inacraft)

 

“Jadi saya minta mohon kepada Bapak-Bapaknya jadi mohon membudayakan, membiasakan atau mendorong semua yang ada di kantornya di kementeriannya, di semua instansi untuk datang ke Inakraf dalam rangka untuk memberikan dukungan penuh kepada pengusaha-pengusaha UMKM,” tutupnya. 


Turut hadir dalam pembukaan Inacraft ke-25,Menteri Perdagangan, Menteri dari Kabinet Merah Putih (KMP) seperti Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, dan Menteri PPPA Arifah Fauzi yang melakukan pemukulan bonang Bersama Ketua Umum ASEPHI,  Muchsin Ridjan.

 

Inacraf 2025 diikuti 1.061 stan yang terdiri dari 729 peserta individu, 199 stan kementerian/dinas, 25 stan BUMN, dan peserta luar negeri 19 stan. (Ros/SG-1)