INDONESIA semakin serius menggarap potensi pasar internasional, khususnya Mesir, sebagai upaya memperkuat posisi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kancah global.
Hal ini menjadi salah satu fokus utama delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI dalam kunjungannya ke Mesir pada 16-22 Desember 2024.
Anggota BKSAP DPR RI, Gulam Mohammad Sharon, menyatakan bahwa UMKM harus menjadi tulang punggung perdagangan global, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Penghapusan Utang UMKM Dimulai Januari 2025, Ini Kriterianya
“Kami percaya UMKM adalah motor penggerak perekonomian Indonesia. Langkah memperluas pasar ke Mesir ini sejalan dengan visi Presiden untuk menjadikan produk lokal unggulan sebagai kekuatan di perdagangan dunia,” ujarnya usai pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, di Kairo, baru-baru ini.
Potensi Pasar Mesir untuk Produk Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, delegasi BKSAP menggali peluang bagi komoditas unggulan Indonesia, seperti kopi dari Lampung dan Malang, yang semakin diminati di Mesir.
Duta Besar Lutfi Rauf mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia-Mesir menunjukkan surplus yang signifikan, menjadi peluang strategis bagi UMKM Indonesia.
Sharon menegaskan pentingnya memanfaatkan hubungan historis antara Indonesia dan Mesir untuk memperkuat diplomasi ekonomi.
Baca juga: Malam Tahun Baru 2025, Pj Wali Kota Bandung: Fokus UMKM dan Ekonomi Kreatif
“Kini saatnya kita mengoptimalkan hubungan bersejarah ini untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat perdagangan dunia,” kata legislator Fraksi Partai NasDem itu.
Dorong Perjanjian Bebas Visa dan Penguatan Diplomasi Ekonomi
Delegasi BKSAP juga bertemu dengan Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir untuk membahas upaya merealisasikan Perjanjian Bebas Visa.
Baca juga: Melalui Sentra UMKM ‘Natah Antakara’, Denpasar Dorong Produk Lokal Mendunia
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan, pariwisata, dan hubungan budaya antara kedua negara.
“Perjanjian ini akan membuka peluang lebih besar bagi pelaku UMKM dan mempererat hubungan bilateral yang saling menguntungkan,” ujar Sharon.
Selain isu ekonomi, delegasi BKSAP mengapresiasi peran Mesir dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Sharon menekankan pentingnya konsistensi bantuan bagi rakyat Palestina sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan politik Indonesia.
Perhatian Khusus untuk Mahasiswa Indonesia di Mesir
Dalam kunjungan ini, delegasi BKSAP juga menemui Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, yang mewakili sekitar 14.000 mahasiswa Indonesia.
Sharon menyoroti tantangan yang dihadapi mahasiswa, seperti tingginya biaya layanan kesehatan dan isu keamanan, serta mendesak sinergi antara KBRI dan Universitas Al Azhar untuk memberikan perlindungan maksimal.
“Mahasiswa kita di Mesir adalah aset bangsa. Kita ingin mereka kembali sebagai akademisi dan pelaku usaha yang dapat memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Mesir. Ini adalah investasi jangka panjang,” ungkapnya.
Peluang Baru untuk UMKM Indonesia
Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir, Kareem Darwis, menyambut baik usulan delegasi Indonesia dan berkomitmen mendorong penghapusan hambatan perdagangan serta visa belajar.
Baca juga: Kenaikan PPN 12 Persen Dikecam, Beban Baru Bagi UMKM
Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam mempererat hubungan bilateral dan membuka peluang baru bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar global.
Dengan diplomasi ekonomi yang terus diperkuat, harapan agar produk UMKM menjadi motor perdagangan dunia semakin nyata. (SG-2)