Ekonomi

Pemprov Kalteng Siapkan Bantuan Modal Rp 2,5 Juta untuk 8.000 UMKM pada 2025

Selain penyaluran modal sebesar Rp 2,5 juta untuk 8.000 UMKM di tahun 2025, Pemprov Kalteng juga merangkai acara ini dengan penyerahan bantuan produktif bagi 15.000 pelaku usaha. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
13 September 2024
Pembukaan acara "Gebyar UMKM Wilayah Tengah" yang digelar di Stadion Panunjung Tarung, Kapuas, pada Kamis (12/9). (Ist/Pemprov Kalteng)

TAHUN 2025 akan menjadi momen penting bagi ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah (Kalteng). 

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berencana menyalurkan bantuan modal sebesar Rp 2,5 juta kepada 8.000 UMKM di seluruh wilayah. 

 

Program ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi UMKM untuk tumbuh lebih kuat dan siap bersaing di pasar bebas.

 

Baca juga: Terobosan Pembiayaan UMKM, Mampukah ‘Credit Scoring’ Atasi Akses yang Terbatas?

 

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, mengumumkan hal tersebut dalam pembukaan acara "Gebyar UMKM Wilayah Tengah" yang digelar di Stadion Panunjung Tarung, Kapuas, pada Kamis (12/9). 

 

Acara ini menjadi ajang untuk mendorong semangat wirausaha di Kalteng, dengan mengusung tema "Mari Kita Tingkatkan Kualitas Produk Usaha Mikro dan Kecil Guna Menghadapi Daya Saing Pasar Bebas."

 

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Pelaku Usaha, Pemkot Pekanbaru Gelar Pelatihan Bagi UMKM

 

Dukungan untuk UMKM: Tulang Punggung Ekonomi Lokal

 

Dalam pidatonya, Sugianto Sabran menegaskan peran vital UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. 

 

Ia menjelaskan bahwa UMKM memiliki kontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjadi motor penggerak ekonomi daerah.

 

"UMKM merupakan kunci dalam menggerakkan perekonomian kita. Mereka tak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng," ujar Sugianto. 

 

Ia berharap bantuan modal yang disalurkan dapat menjadi dorongan kuat bagi UMKM di Kalteng untuk lebih kreatif, inovatif, dan memperluas jangkauan usaha. 

 

Melalui program ini, para pelaku UMKM diharapkan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas.

 

Gebyar UMKM: Panggung untuk Tumbuh dan Berkembang

 

Acara “Gebyar UMKM” juga berfungsi sebagai wadah bagi pelaku usaha untuk memamerkan produk unggulan mereka, memperluas jaringan pemasaran, dan mendapatkan akses ke informasi serta peluang bisnis baru. 

 

Gubernur Sugianto menekankan pentingnya acara ini sebagai ajang yang mempertemukan UMKM dengan pasar yang lebih luas.

 

Baca juga: Pelaku UMKM asal Bandung Bawa Beragam Produk dari Bambu Tembus Pasar Global

 

"Melalui acara ini, kita ingin memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk unggulan mereka, memperluas jaringan pemasaran, serta mendapatkan akses terhadap informasi dan peluang bisnis," tambahnya.

 

Gebyar UMKM tak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga momentum penting bagi pengusaha lokal untuk belajar dan berinovasi.

 

Acara tersebut diramaikan oleh berbagai pelaku UMKM yang menampilkan produk lokal unggulan mereka, mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga produk-produk kreatif lainnya.

 

Bantuan untuk 15.000 Pelaku Usaha

 

Selain penyaluran modal sebesar Rp 2,5 juta untuk 8.000 UMKM di tahun 2025, Pemprov Kalteng juga merangkai acara ini dengan penyerahan bantuan produktif bagi 15.000 pelaku usaha. 

 

Setiap pelaku usaha akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu, sebagai bentuk dorongan awal untuk mengembangkan usaha mereka.

 

Program bantuan ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Kalteng untuk memperkuat ekonomi lokal. 

 

Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI)

 

Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat UMKM dan mempromosikan ekonomi lokal, Pemprov Kalteng juga mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). 

 

Kedua gerakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan produk-produk lokal dan memajukan sektor pariwisata di Kalteng.

 

Baca juga: Banjir Produk China di Marketplace, UMKM Lokal Kian Terhimpit

 

Dengan dukungan program ini, para pelaku UMKM diharapkan bisa lebih percaya diri dalam memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

 

Tahun 2025 akan menjadi tahun penting bagi perkembangan UMKM di Kalimantan Tengah. 

 

Dengan dukungan pemerintah dan semangat kolaborasi, UMKM diharapkan bisa tumbuh lebih kuat, kreatif, dan siap menghadapi tantangan pasar global. (SG-2)