PERLUASAN penggunaan QRIS di Jakarta terus berlanjut pada triwulan I 2024. Hal ini tercermin pada volume transaksi, jumlah pelaku usaha dan pengguna QRIS.
QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta mencatat, volume transaksi QRIS di Jakarta pada triwulan I 2024 sebesar 333,68 juta atau tumbuh 157% (yoy). Kondisi ini turut didukung momentum Ramadan dan Idulfitri.
Baca juga: Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza di Surabaya Hadirkan Produk dari 98 Pelaku UMKM
Capain tersebut didorong oleh semakin luasnya pelaku usaha menggunakan QRIS mencapai 5,28 juta atau tumbuh 16% (yoy).
Triwulan I 2024 Pengguna QRIS Tumbuh 19 Persen
Akseptasi pengguna QRIS juga terus berlanjut. Tercatat, triwulan I 2024 pengguna QRIS mencapai 5,77 juta atau tumbuh 19%(yoy).
“Capaian ini didorong optimalnya user experience melalui penyelenggaraan event dan peningkatan literasi masyarakat," ungkap Arlyana Abubakar, Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Senin (20/5).
Baca juga: Upaya Proaktif Pemprov DKI Jakarta Mendongkrak UMKM Melalui Digitalisasi
"Sebaran QRIS di Jakarta semakin merata dengan capaian pangsa tertinggi di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Masih terdapat peluang optimalisasi QRIS di Kepulauan Seribu, utamanya pada kawasan wisata,” jelas Arlyana sebagaimana dilansir situs Pemprov DKI Jakarta, Senin (20/5).
Ia mengatakan, kesiapan digitalisasi Jakarta berdampak positif terhadap pencapaian QRIS, terlihat pada aspek kesiapan digital SDM, indeks literasi digital dan pemanfaatan teknologi.
Menurutnya, kesiapan digital SDM Jakarta (berdasarkan Digital Competitiveness Index) terus meningkat. Indeks literasi digital juga meningkat terutama aspek digital skills dan safety.
Arlyana menjelaskan, pemanfaatan teknologi di Jakarta terus meningkat hampir di seluruh aspek antara lain, kesehatan dan keamanan, mobilitas dan transportasi, aktivitas masyarakat, kesempatan mencari pekerjaan dan pendidikan serta administrasi pemerintah.
Baca juga: Digitalisasi: Pilar Utama dalam Meningkatkan Keberlanjutan UMKM
“Kesiapan digital ini mendorong Jakarta memiliki pangsa yang signifikan terhadap pencapaian QRIS se-nasional, antara lain pengguna dan pelaku usaha masing-masing 17%, serta volume transaksi 34%,” katanya.
Arlyana menyampaikan, selain digitalisasi transaksi pemerintah, bansos dan transportasi, QRIS juga diperluas pada sektor utama dan potensial Jakarta yaitu, perdagangan, akmamin, infokom, jasa kesehatan dan jasa pendidikan.
Ia menjelaskan, pada transaksi pemerintah, QRIS telah dimanfaatkan untuk transaksi penerimaan pajak dan retribusi daerah.
Rasio QRIS terhadap PAD naik menjadi 0,51% pada semester II-2023 dari sebelumnya yang hanya 0,05%.
Arlyana menilai, kenaikan ini mendorong peningkatan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda menjadi 98,3% dari sebelumnya 94,8%.
“Penggunaan kanal penerimaan digital Pemda semakin besar atau naik menjadi 38% dari total pajak dan retribusi selama tahun 2023,” ucapnya.
Arlyana mengatakan, integrasi moda transportasi Jakarta meningkatkan prospek perluasan QRIS di Jakarta.
Beberapa moda transportasi seperti MRT, Transjakarta, LRT, Commuter line, dan Grab dapat dipesan dengan tiket terintegrasi pada Jaklingko.
Menurutnya, QRIS telah menjadi alternatif pembayaran pada aplikasi tersebut.
Ia menambahkan, MRT dalam tahap berinovasi untuk pengembangan NFC sebagai salah satu metode pembayaran untuk mendorong digitalisasi transportasi ke depan.
Digitalisasi perparkiran juga semakin luas, didorong oleh penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE) dan aplikasi Jakparkir.
“Kedua aplikasi ini telah memanfaatkan mode pembayaran nontunai untuk memesan slot parkir di Jakarta," ujar Ariyana.
"Digitalisasi transportasi juga berkembang pada moda penyeberangan dan Bus AKAP melalui aplikasi JaketBoat dan JaketBus. Kedua aplikasi tersebut telah menyediakan metode pembayaran secara nontunai,” tuturnya. (SG-2)