TREN pertumbuhan ekonomi digital yang mengalami lonjakan signifikan di seluruh dunia merupakan cerminan dari perkembangan digitalisasi yang pesat.
Mayada El-Zoghbi, Direktur Eksekutif KIT Knowledge Unit, baru-baru ini mengungkapkan bahwa di Indonesia sendiri, jumlah pengguna internet telah mencapai angka yang mengesankan, dengan 64% dari populasi memiliki akses ponsel.
Tidak hanya itu, nyaris 9 dari 10 rumah tangga telah memiliki setidaknya satu perangkat telepon.
Baca juga: Digitalisasi Turut Pacu Percepatan Kemajuan UMKM
Lebih dari dua juta UMKM telah memutuskan untuk memasuki ranah e-commerce, dan 90% pedagang telah mengadopsi sistem pembayaran QRIS.
Mayada menekankan bahwa dalam konteks ini, digitalisasi memegang peranan penting dalam memberdayakan dan meningkatkan keberlanjutan UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dengan menyumbang 60% terhadap PDB.
Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu bank Himbara, telah menempatkan digitalisasi sebagai pondasi utama dalam upaya transformasi digital yang mereka lakukan.
Pada tahun 2023, hampir semua transaksi BRI telah beralih ke kanal digital.
Hal ini sejalan dengan visi yang diungkapkan oleh Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, yang menyatakan bahwa teknologi digital mampu merangkul secara luas pelaku usaha untuk meningkatkan kompetensi, efisiensi operasional, dan memperluas akses pasar.
Baca juga: Digitalisasi Miliki Peran Kunci Berdayakan dan Bangun Keberlanjutan UMKM
Pendekatan holistik dalam program pemberdayaan UMKM yang disesuaikan dengan kebutuhan menjadi fokus utama BRI dalam mendukung UMKM.
BRI telah menjadi kunci dalam menangani berbagai tantangan yang dihadapi oleh usaha mikro melalui pendekatan holistik ini.
Melalui percepatan digitalisasi, literasi digital dapat menjangkau lebih banyak pelaku usaha mikro, meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, dan daya saing.
Hingga akhir tahun 2023, BRI telah mengembangkan kerangka pemberdayaan UMKM yang meliputi tahap dasar hingga integrasi dan interkoneksi.
Konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro (mantri) menjadi konsultan keuangan dengan penguasaan ekosistem wilayah menjadi landasan utama dalam implementasinya.
Baca juga: Digitalisasi Bisnis, Kunci Keberhasilan Kadar, Petani Kaktus Lembang
Keberagaman jenis pemberdayaan yang dimiliki BRI menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus memberikan solusi terhadap pengembangan ekosistem UMKM, khususnya di segmen mikro dan ultra mikro.
BRI, melalui aplikasi Senyum Mobile, berusaha untuk mengintegrasikan tiga entitas menjadi ekosistem layanan terintegrasi di tingkat ultra mikro.
AgenBRILink juga dikembangkan sebagai langkah inklusi dan literasi keuangan digital di kalangan masyarakat ultra mikro.
BRI memegang prinsip pemberdayaan UMKM secara menyeluruh, mulai dari tahap dasar hingga pengembangan platform berbasis digital.
Yang bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM tetap kompetitif dan dapat beradaptasi dengan pasar yang terus berkembang.
Dengan demikian, BRI telah meneguhkan posisinya sebagai penggerak utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital serta meningkatkan keberlanjutan UMKM di Indonesia. (SG-2)