Ekonomi

Menperin Agus: Tancap Gas Lanjutkan Hilirisasi Topang Pertumbuhan Ekonomi 8%

Sektor industri manufaktur masih memberikan kontribusi paling besar pada perekonomian nasional. Sebab itu, Kemenperin akan memantapkan roadmap yang sudah ada dalam dua atau tiga tahun ke depan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
23 Oktober 2024
 Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan untuk sektor manufaktur, harus ada korelasi di antara pertumbuhan setiap industri dengan kesejahteraan rakyat secara langsung. (Dok. Kemenperin)

PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan  pertumbuhan ekonomi RI sebesar 7%-8%. Untuk mendukung target presiden ke-8 RI itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad menjalankan kebijakan strategis untuk semakin meningkatkan kinerja industri manufaktur nasional. 

 

“Kami akan tancap gas. Sesuai arahan Bapak Presiden, khusus untuk sektor manufaktur, harus ada korelasi di antara pertumbuhan setiap industri dengan kesejahteraan rakyat secara langsung,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (22/10).

 

Artinya, sambungnya, investasi itu harus benar-benar yang terarah, yang juga dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Tentunya kami akan bahas rumusannya.

 

Baca juga: Anggota DPR Soroti Tantangan Ekonomi dan Pentingnya Hilirisasi di Indonesia

 

Sebab itu, kata Agus yang dipercaya kembali memimpin Kemenperin, pihaknya akan bekerja sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2025-2045, yang memiliki kebijakan pengembangan 10 industri prioritas.

 

 “Kami optimistis sektor industri manufaktur masih memberikan kontribusi paling besar pada perekonomian nasional. Oleh karena itu, kami akan memantapkan roadmap yang sudah ada dalam dua atau tiga tahun ke depan,” tuturnya.

 

Hal senada disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, bahwa industri manufaktur masih menjadi andalan.

 

Baca juga: Menperin: Performa Sektor Manufaktur RI Turut Dipacu Penerapan Industri 4.0

 

 “Industri seperti jantung yang harus mengalirkan darah, memberikan oksigen ke seluruh tubuh. Jadi, mau tidak mau harus diperkuat dan diberikan suntikan vitamin dan suplemen supaya tetap kuat dan berkembang,” paparnya.

 

Menperin Agus menambahkan, Kementeriannya tetap berkomitmen untuk melaksanakan program hilirisasi. “Program hilirisasi tidak hanya difokuskan pada beberapa komoditas saja, tetapi juga dilakukan pada seluruh komoditas yang dapat menciptakan nilai tambah, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan,” imbuhnya.

 

Strategi selanjutnya, pembangunan industri ke depan harus ditujukan untuk memperdalam struktur industri dari hulu ke hilir, serta didasarkan pada ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. 

 

Baca juga: Beri Penghargaan IHYA 2024, Menperin Sebut Industri Halal Turut Topang Ekonomi Nasional

 

“Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam dan pasar domestik yang besar, Indonesia selalu memiliki potensi besar menjadi negara industri maju dunia,” ujar Agus lagi. 

 

Untuk itu, diperlukan sinergi antara Kemenperin bersama stakeholders mulai dari penyusunan kebijakan industri dan perdagangan, penguatan rantai pasok, pembinaan SDM, fasilitasi pembiayaan, hingga pengembangan riset dan teknologi.

 

“Dengan demikian, pada akhirnya sektor industri manufaktur nasional diharapkan benar-benar mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang kuat dan berhasil menghantarkan Indonesia pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan,” tutup Menperin. (SG-1)