Ekonomi

Menimba Pengetahuan Lewat Seminar, Talk Show dan Forum Bisnis di TEI 2024

Selama periode Januari-Agustus 2024, surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar USD18,85 miliar. Kopi merupakan salah satu komoditas yang secara tren mengalami peningkatan produksi pada sektor pertanian dalam periode 2019--2023.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
12 Oktober 2024
 Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas membuka Halal Export Expo (HEI) yakni Forum H20 Conference ke-3 bertempat di ICE, BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (10/10. (Dok. kemendag)

DI pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 Tahun 2024 di ICE, BSD City, Tangerang, Banten, pengunjung baik para buyer maupun bukan tidak hanya bisa menyaksikan aneka produk yang ditawarkan, tetapi juga bisa mengikuti acara talk show, diskusi, forum bisnis dan juga seminar.

 

Para pengunjung harus benar-benar memilih setiap kegiatan, karena dilangsungkan pada waktu bersamaan di ruang berbeda.

 

Pada hari kedua pameran, misalnya,  digelar program unggulan Halal Export Expo (HEI) yakni Forum H20 Conference ke-3.  Acara dibuka oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (10/10). 

 

Baca juga: Trade Expo Indonesia 2024 Ajang Pelaku Usaha Berburu Produk Kualitas Ekspor

 

Sebagai bagian dari sinergi kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Agama (Kemenag)  dalam mendukung promosi produk halal ke pasar global, HEI untuk pertama kalinya menjadi bagian penyelenggaraan Trade Expo Indonesia tahun ini.

 

H20 Conference di Trade Expo Indonesia 2024 dihadiri oleh berbagai lembaga sertifikasi halal terkemuka, termasuk Lembaga Sertifikasi Halal (LSH) dan Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN), serta pemangku kepentingan halal di Indonesia.

 

Menag Yaqut juga berkesempatan melakukan pertemuan dengan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati. 

 

Baca juga: Beri Apresiasi ke Atase Perdagangan, Kemendag Gelar Publikasi Perwadag Award 2024

 

Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham dan Sekretaris Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Muhammad Suaib Sulaiman.

 

Ekspor kopi

Sementara di ruang lainnya, berlangsung forum bisnis yang menampilkan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi pembicara utama. Dalam acara yang mengambil tema Potensi Ekspor Kopi Indonesia itu, Wamendag mengatakan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05% pada triwulan II 2024, sedangkan tingkat inflasi Indonesia tercatat 2,1% pada Agustus 2024. 

“Selama periode Januari--Agustus 2024, surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar USD 18,85 miliar. Kopi merupakan salah satu komoditas yang secara tren mengalami peningkatan produksi pada sektor pertanian dalam periode 2019--2023,” ujarnya.

 

Menurut Jerry, hal tersebut berimbas karena penikmat kopi global terus berkembang dan adanya permintaan yang tinggi untuk kopi berkualitas. Tren pertumbuhan impor kopi dunia pada 5 tahun terakhir tumbuh sebesar 12%.

 

Baca juga: Buka TEI ke-39, Presiden Ingatkan Tantangan yang Pengaruhi Perdagangan Internasional

 

Lebih lanjut, Jerry menyampaikan, pihaknya selalu mendukung ekspor kopi nasional melalui pemberian fasilitas pendampingan bagi eksportir kopi, penyederhanaan proses ekspor, peningkatan kapasitas pelaku usaha kopi, dan penguatan penjenamaan kopi Indonesia.

 

Forum bisnis tersebut juga dihadiri oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan pelaku usaha kopi.

 

Konferensi SDGs ASEAN

Di sisi lain, TEI 2024 juga mengadakan  Seminar Internasional ASEAN Sustainability Conference. Seminar dibuka oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Mardyana Listyowati.

ASEAN Sustainability Conference, jelasnya,  merupakan komitmen untuk mendukung pencapaian keberlanjutan, khususnya dalam regional ASEAN. Kegiatan yang berlangsung mulai pagi hari itu yang ini mengangkat 4 isu strategis, yaitu Net-Zero Transition, Sustainable Electric Vehicle, Circular Economy, dan Fair Trade and Global Supply Chain.

 

“Sebagai salah satu kawasan ekonomi terbesar, ASEAN berkomitmen dalam mewujudkan perdagangan dan ekonomi yang berkelanjutan. ASEAN telah memiliki kerangka kerja kebijakan menuju transformasi ekonomi yang keberlanjutan, yaitu the ASEAN Strategy for Carbon Neutrality, the Framework for Circular Economy for the ASEAN Economic Community, dan the ASEAN Blue Economy Framework,” jelasnya..

 

Lalu, Dirjen Mardyana mengungkapkan bahwa bisnis yang berkelanjutan dapat mendorong daya saing dan inovasi produk lokal serta menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas.

 

Turut hadir pada kesempatan ini Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, para Duta Besar negara sahabat, serta perwakilan kedutaan besar di Indonesia dan untuk ASEAN, lementerian/lembaga terkait, asosiasi, pelaku bisnis, dan akademisi. (Ros/SG-2)

,