Ekonomi

Libatkan UMKM, KKP Sasar Pasar Domestik dan Program Makan Bergizi

Peningkatan asupan protein bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga memberikan multiplier effect terhadap nelayan, pembudi daya, pengolah dan pemasar hasil perikanan.

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
18 Desember 2024
Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Hendra Yusran Siri dalam Konferensi Pers Akhir Tahun di Kantor KKP, Jakarta, Selasa (17/12). (Dok. KKP)

SELAIN fokus pada pasar luar negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Direktorat (Ditjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), juga melakukan sejumlah langkah guna menggarap pasar dalam negeri.

 

Hal itu dimulai dengan promosi seperti bazar bulanan di kantor KKP yang melibatkan 228 UMKM, dukungan pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia-Bangga Berwisata di Indonesia (BBI-BBWI) di Maluku yang diikuti oleh 104 UMKM. 

 

Kemudian kampanye merdeka protein 100 gram dalam Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bersama mitra di 77 kabupaten/kota, serta kampanye protein ikan guna mendukung program makan bergizi. Total, kegiatan tersebut melibatkan lebih dari 300 ribu peserta, khususnya anak-anak atau para siswa dan santri. 

 

Baca juga: 140 Negara Terima Produk Perikanan Indonesia Sepanjang 2024

 

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo  menyampaikan hal itu pada Konferensi Pers Akhir Tahun KKP di Jakarta.

 

"Kami percaya, peningkatan asupan protein bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga memberikan multiplier effect terhadap nelayan, pembudi daya, pengolah dan pemasar hasil perikanan," katanya dalam keterangan resmi KKP, Selasa (17/12).

 

KKP, sambungnya, juga mendorong komoditas perikanan untuk menjadi bagian dari program makan bergizi gratis. Tercatat per 16 Desember 2024, 44 Unit Pengolah Ikan (UPI) telah terdaftar sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN). 

 

Baca juga: Sektor Kelautan dan Perikanan Sangat Menentukan Swasembada Pangan Indonesia

 

"Kami mendukung penuh  program Makan Bergizi yang dilaksanakan BGN, kami mendorong 1.195 UPI menjadi mitra, dan per hari ini, sudah 44 yang telah terdaftar," imbuh Budi.

 

Dorong Anak Muda  

Untuk mendorong minat generasi muda berwirausaha di sektor kelautan dan perikanan, tahun ini KKP juga telah menggelar Blue Economy Entrepreneurship Boot camp atau BEECAMP yang berisi workshop, mentoring, networking, transfer technology, pitching hingga peluncuran produk. Hasilnya, 30 pelaku usaha terpilih berhasil mendapatkan kesempatan untuk menawarkan inovasi di depan investor. 

 

"Kami berpikir, kalau pasarnya di luar negeri dan dalam negeri begitu terbuka, artinya perlu generasi muda untuk mengoptimalkan peluang tersebut," tuturnya.

 

Baca juga: Tembus Pasar di Jawa, Kampung Nelayan Samber Binyeri Biak Kirim 13,5 Ton Ikan ke Semarang

 

Terakhir, Budi mengajak anak-anak muda untuk tak ragu berwirausaha di sektor kelautan dan perikanan jika tak ingin tertinggal. Terlebih angka investasi sektor perikanan juga mengalami tren peningkatan selama lima  tahun terakhir. 

 

Tahun ini, periode Januari sampai September 2024 realisasi investasi perikanan telah mencapai Rp7,80 triliun dan diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun.

 

"Ini menunjukkan kalau sektor kelautan dan perikanan begitu potensial. Jadi buat anak-anak muda, mari memulai dari sekarang sebelum menyesal di kemudian hari," tutupnya.

 

Tingkatkan PDB

Pada acara jumpa pers tersebut hadir pula Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Hendra Yusran Siri. Menurutnya, sektor perikanan menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 2,25 persen hingga triwulan III 2024. Angka itu menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir pada periode serupa.

 

Rincian pertumbuhan PDB perikanan hingga triwulan III sejak 2020 sampai tahun ini yakni, 1,50%, -3,25%, 0,19%, -2,68%, dan 2,25%.

 

“Pak Menteri meminta seluruh unit kerja menggerakkan sub-sub sektor kelautan dan perikanan agar PDB bisa terus meningkat. Alhamdulillah sampai triwulan III hasilnya sangat signifikan,” ungkapnya.

 

Pertumbuhan PDB Perikanan, lanjutnya, meninggalkan angka minus tak lepas dari produktivitas perikanan budi daya maupun tangkapan yang ditransformasi KKP melalui penerapan program prioritas ekonomi biru, hingga penguatan sinergi bersama multi stakeholder. 

 

Sementara kontribusi subsektor perikanan pada PDB nasional juga tinggi sebesar 2,54%. Nilai PDB perikanan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sampai Triwulan III tahun 2024 mencapai Rp407 triliun.

 

Kontribusi subsektor perikanan pada PDB Nasional di periode itu menjadi tertinggi kedua dari lima sub sektor lainnya. Subsektor perikanan berada di atas subsektor tanaman pangan, peternakan, dan tanaman holtikultura.

 

“Nilai ini adalah kontribusi bagaimana KKP menggerakkan sektor kelautan dan perikanan mulai dari tangkap, budidaya, dan pengolahan hasil perikanan. Ekspor perikanan tentunya juga memberi pengaruh,” pungkasnya. (SG-1)