Ekonomi

Tembus Pasar di Jawa, Kampung Nelayan Samber Binyeri Biak Kirim 13,5 Ton Ikan ke Semarang

Lebih dari 100 nelayan di kampung nelayan modern (Kalamo) Samber Binyeri terlibat dalam pengadaan ikan untuk pengiriman ke luar Biak. Hal itu menciptakan efek domino yang positif untuk perekonomian daerah.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
08 Desember 2024
Untuk kedua kalinya Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Desa Samber Binyeri, Biak, Papua yang didirikan oleh KKP mengirim ikan segar ke Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/12). Kali ini sebanyak 13,5 ton ikan segar yang dikirim terdiri dari tuna, cakalang, marlin dan ikan karang. (Dok. KKP)

SEBANYAK 13,5 ton ikan segar dikirim lagi ke Semarang, Jawa Tengah oleh Koperasi Samber Binyeri Maju (KSBM) yang mengelola Kampung Nelayan Modern (Kalamo)  di Desa Samber Binyeri, Biak, Papua. 

 

Pengiriman tersebut merupakan kali kedua yang dilakukan Kalamo Sambar Binyeri dalam memperluas akses pasar hasil perikanan. Hal itu menunjukkan kalamo yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu kembali menunjukkan produktivitasnya. 

 

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Biak Numfor Effendi Igirisa, seperti dilansir KKP, Jumat (6/12).

 

Baca juga: Kampung Nelayan Modern Biak Bersiap Diri Ekspor Tuna Langsung ke Berbagai Negara

 

Ia  turut mengawal proses pemindahan ikan dari Gudang Beku Portabel (GBP) sampai ke kontainer pengiriman pada Kamis (5/12).

 

“Hasil perikanan tersebut dikemas menggunakan teknologi cold chain untuk menjaga kesegaran dan kualitas ikan hingga sampai di tujuan. Ikan yang dikirim berupa ikan unggulan seperti tuna, cakalang, marlin dan ikan karang di perairan Pasifik,” ungkap Effendi.

 

Ia optimistis kegiatan itu akan menjadi langkah positif KSBM untuk terus mengakselerasi dalam memasarkan produk perikanan nelayan lokal. Selain itu juga menjadi perwujudan keberhasilan program KKP dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui Kalamo.

 

Baca juga: Kampung Nelayan Modern Pulau Pasaran Bisa Perkuat Hilirisasi Teri

 

Menurutnya, pengiriman ikan ke luar Papua tersebut tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi maritim, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Biak Numfor. 

 

Lebih dari 100 nelayan yang berada di kampung Samber Binyeri terlibat dalam pengadaan ikan untuk pengiriman itu, menciptakan efek domino yang positif untuk perekonomian daerah.

 

Sementara itu, Ketua KSBM Adam Mampioper mengaku pengiriman ikan itu menjadi buah manis dari tekad pihaknya memajukan Kalamo Biak. Dia berharap dari pengiriman ikan tersebut dapat memotivasi para nelayan Kalamo Biak untuk terus bersemangat dalam mengelola Kalamo.

 

Baca juga: Desa Perikanan Cerdas, Dukung Pengembangan Kampung Nelayan di Indonesia

 

Secara terpisah, ditemui di kantornya Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif menerangkan, kesinambungan pengiriman ikan yang dilakukan oleh KSBM ke pasar luar Papua memberikan pemahaman kepada seluruh nelayan di kampung Samber-Binyeri untuk memanfaatkan Koperasi sebagai wadah masyarakat dalam proses pemberdayaan nelayan.

 

“Pendampingan yang intensif kepada masyarakat dalam memperkenalkan konsep korporasi nelayan menjadi hal yang mengubah paradigma nelayan lokal dalam menjalankan usahanya menjadi lebih profesional. Ini menjadi komitmen KKP menjadikan Kalamo Samber-Binyeri sebagai pusat studi keberhasilan kampung nelayan, khususnya di Indonesia Timur,” jelasnya.

 

Keberhasilan pengiriman ini tidak terlepas dari dukungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Biak Numfor dan PT Perikanan Nusantara Jaya, yang telah bekerja keras untuk memastikan kelancaran operasional dari mulai persiapan hingga pendistribusian. 

 

Dengan adanya pengiriman itu, KSBM berharap dapat terus meningkatkan kapasitas distribusi dan memenuhi permintaan pasar akan produk ikan berkualitas di berbagai daerah di Indonesia. 

 

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Kalamo merupakan upaya pemerintah untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yang dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi dan kesejahteraan nelayan.

 

“Untuk mendukung kebijakan penangkapan ikan terukur, KKP membangun Kalamo Desa Samber-Binyeri sebagai pilot project yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada November 2023 untuk meningkatkan kapasitas nelayan menjadi lebih produktif dan mandiri," ujarnya. (SG-1)