Ekonomi

Kemenperin Fasilitasi 10 IKM Kerajinan Ikut Inacraft 2025 untuk Bidik Pasar Ekspor

Industri kerajinan Indonesia berpotensi tumbuh lebih besar mengingat beragamnya sumber daya alam yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
07 Februari 2025
Ditjen IKMA Kemenperin memfasilitasi 10 IKM binaan untuk ikut serta dalam pameran Inacraft ke-25 yang digelar pada 5-9 Februari 2025 di Jakarta International Convention Center (JCC) Senayan. (Dok. Kemenperin)

DALAM upaya meningkatkan akses pasar produk-produk kerajinan dalam negeri, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Ditjen IKMA Kemenperin) memfasilitasi 10 IKM binaan untuk ikut pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-25 di Jakarta International Convention Center (JCC) Senayan.

 

IKM yang mendapatkan fasilitasi tersebut, telah melalui proses kurasi dan seleksi yang dilaksanakan pada awal hingga pertengahan Januari 2025. 

 

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (6/2).

 

Baca juga: UMKM yang Setia Belasan Tahun Ikut Pameran Inacraft

 

“Melalui fasilitasi pameran itu, kami berupaya menampilkan produk IKM yang inovatif dengan berkolaborasi dalam satu paviliun.Yaitu, produk-produk kerajinan yang berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing dengan produk impor dan meningkatkan posisi di pasar lokal,” tegasnya.

 

Fasilitasi itu, sambung Reni, terbukti memacu semangat para perajin di berbagai daerah untuk mampu meraih peluang pasar domestik dan mancanegara, dengan menawarkan produk kerajinan Indonesia yang berkualitas.

 

“Ditjen IKMA telah memberikan berbagai program kegiatan kepada para IKM untuk meningkatkan kualitas, keterampilan, dan pengetahuan lebih luas, serta mendapatkan akses pasar dan promosi yang baik,” imbuhnya.

 

Baca juga: Rayakan 25 Tahun Inacraft: Pengunjung Torehkan Warna Alam pada Kain Sepanjang 25 meter

 

Reni menerangkan, industri kerajinan Indonesia berpotensi tumbuh lebih besar mengingat beragamnya sumber daya alam yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air. 

 

Sumber daya alam lokal tersebut kemudian diolah oleh perajin-perajin terampil, dengan efisien dan ramah lingkungan serta teknologi sederhana, yang dapat menghasilkan produk yang inovatif dan bernilai tambah tinggi.

 

“Dengan demikian, produk kerajinan tangan telah menggabungkan budaya dan kearifan lokal dengan seni dan kreasi yang patut kita hargai dan memiliki nilai jual tinggi,” ungkap Reni.

 

Baca juga: Resmi dibuka, Inacraft ke-25 Targetkan Penjualan Rp100 Miliar

 

Adapun 10 IKM yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA Kemenperin dalam Pameran Inacraft 2025, yakni Rubysh Jewelry, Hexagon by Zara Tentriabeng Designs, dan Intan Songket.

 

Kemudian ada Tuban Lokcan Tenun Gedhog dan Batik Tulis, Miss Allyna, Ketak Nusantara, Cemara Ceramics, Risman Wijaya Keramik, Cabaco.id, dan Bagbone Leather. Lokasi paviliun Kemenperin untuk 10 IKM tersebut berada di Main Lobby Booth No.B JCC.

 

Reni menyampaikan, industri kerajinan dalam negeri masih memiliki pangsa pasar ekspor yang potensial, sehingga perlu terus dimaksimalkan oleh para pelaku IKM. 

 

Berdasarkan data yang diolah Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri kerajinan dalam negeri pada 2024 mencapai angka USD679,02 juta atau lebih dari Rp11 triliun lebih. Adapun lima negara tujuan ekspor produk industri kerajinan Indonesia, yaitu ke Tiongkok, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.

 

Sementara itu, Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Budi Setiawan, memaparkan, dalam upaya untuk terus mengembangkan industri kerajinan di tanah air, pihaknya menjalankan berbagai program pembinaan. 

 

Di antaranya berupa fasilitasi sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan sertifikasi untuk produk olahan hasil hutan (Forest Stewardship Council). 

 

Selain itu, penumbuhan wirausaha baru IKM kerajinan, penerapan industri 4.0, pembangunan dan revitalisasi sentra IKM, serta restrukturisasi mesin dan atau peralatan.

 

Budi menambahkan, pihaknya juga rutin melakukan bimbingan teknis pengembangan produk inovatif, pendampingan Program Aku Siap Ekspor, serta pendampingan diversifikasi produk. 

 

“Selama beberapa tahun terakhir, Ditjen IKMA menyelenggarakan kompetisi dan inkubasi bisnis melalui Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) dan Creative Business Incubator (CBI),” imbuhnya.

 

Kemenperin terus berupaya mendorong promosi produk dan jenama kerajinan lokal ke pasar internasional melalui berbagai program strategis. 

 

Salah satunya yaitu dengan memfasilitasi industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kerajinan dan wastra untuk dapat berpartisipasi dalam pameran dagang bertaraf internasional. 

 

Pameran Inacraft tahun ini mengusung tema Sustainibility and Collaboration, dengan menetapkan kerajinan dan kesenian dari Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Icon Pavilion, dengan tema The Cosmological Axis of Yogyakarta Living in Harmony. (SG-1)