KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah UKM (Kemenkop UKM) terus memperkuat langkah mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bermitra dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka meningkatkan kelas bisnis UMKM.
Hingga saat ini, kemitraan antara UMKM dengan usaha besar, termasuk BUMN, masih sangat minim, baru mencapai 7%.
Pemerintah menargetkan peningkatan angka ini melalui program kemitraan strategis yang sedang gencar dijalankan.
Baca juga: Menkop UKM Tekankan Pentingnya Transformasi Koperasi dan UMKM untuk Ekonomi Nasional
Ada dua skema utama yang ditawarkan untuk mendorong kolaborasi antara UMKM dan BUMN.
Pertama, BUMN dapat membeli produk UMKM melalui platform PaDi UMKM.
Kedua, UMKM dapat dimasukkan dalam rantai pasok BUMN, sehingga terbentuk pola kemitraan yang lebih solid dan berkelanjutan.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim, pernah menyatakan bahwa pola kemitraan ini akan memberikan peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas.
“Kemitraan ini tidak hanya meningkatkan penjualan produk UMKM, tetapi juga membuka kesempatan bagi mereka untuk berperan dalam industri yang lebih besar, seperti yang terjadi di negara maju,” jelas Arif dalam keterangan pers, baru-baru ini.
Baca juga: Tampil di Inacraft 2024, UMKM Binaan Pegadaian Didorong Perluas Pasar Hingga Mancanegera
“Di negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok, UMKM menjadi bagian dari rantai pasok sektor otomotif, makanan, kesehatan, dan pertanian. Hal ini memungkinkan terjadinya transfer pengetahuan dan peningkatan kualitas produk,” ungkapnya.
Dengan bergabung dalam rantai pasok BUMN, UMKM akan mendapatkan akses yang lebih luas ke pasar, termasuk ke pasar internasional.
Kerja sama jangka panjang dengan BUMN juga diharapkan mampu memberikan stabilitas usaha bagi UMKM melalui kontrak jangka panjang yang akan meningkatkan keberlanjutan usaha mereka.
Selain itu, Arif juga menegaskan bahwa pola kemitraan ini mendorong UMKM untuk meningkatkan standar kualitas produk mereka.
“BUMN tentu membutuhkan produk yang berkualitas tinggi sesuai standar industri. Hal ini akan mendorong UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi mereka, sehingga mereka dapat bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga global,” tambahnya.
Manfaat lain yang diharapkan dari program kemitraan ini adalah memperkuat rantai pasok di daerah-daerah.
Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Sukses di Inacraft 2024, BUMN Dorong Kebangkitan Lokal
Dengan lokasi UMKM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, kolaborasi ini diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi lokal dan memperkuat ekonomi nasional secara keseluruhan.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkop UKM, dari April 2023 hingga April 2024, nilai kerja sama yang berhasil dijalin antara UMKM dengan BUMN melalui program kemitraan dan platform PaDi UMKM mencapai Rp6,94 triliun.
Jumlah tersebut dihasilkan dari 24 BUMN yang menjadi percontohan dalam program kemitraan KUKM di rantai pasok BUMN.
"Dengan pencapaian nilai transaksi yang signifikan, kami optimis bahwa kemitraan antara UMKM dan BUMN akan semakin berkembang dan mampu menjadi pendorong daya saing Indonesia di pasar global," pungkas Arif.
Program ini diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi pelaku UMKM, tetapi juga bagi perekonomian nasional, sekaligus menjadi langkah konkret untuk memajukan sektor usaha kecil dan menengah di Indonesia. (SG-2)