Ekonomi

Kemenkop UKM Dorong Tiga Perubahan Struktural Menuju Indonesia Emas 2045

Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan SDM Aparatur Kemenkop UKM, Ruli Nurdina Sari, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi koperasi dan UMKM. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
28 Juni 2024
Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan SDM Aparatur Kemenkop UKM, Ruli Nurdina Sari, (Ist/Kemenkop UKM)

KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengumumkan tiga perubahan struktural penting untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045. 

 

Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan SDM Aparatur Kemenkop UKM, Ruli Nurdina Sari, menyampaikan inisiatif ini dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan dan Jaring Masukan Dalam Pengembangan Koperasi, UMKM, dan Kewirausahaan 2025-2029 di Kota Ambon, Maluku.

 

Ruli menyoroti pentingnya korporatisasi dan hilirisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis komoditas unggulan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penyerapan tenaga kerja. 

 

Baca juga: Kemenkop UKM Promosikan Kewirausahaan Pertanian di Queensland University of Technology

 

“Ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi UMKM, sehingga turut meningkatkan kebutuhan tenaga kerja yang produktif dan berkualitas,” kata Ruli sebagaimana dikutip situs Kemenkop UKM, Kamis (27/6). 

 

Transformasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi UMKM dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

 

Ekonomi Digital Berbasis Pengetahuan

 

Ruli menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi koperasi dan UMKM. 

 

“Harapannya, UMKM dan koperasi dapat memanfaatkan teknologi bukan hanya di sektor hilir seperti e-commerce, melainkan juga sebagai penunjang produksi,” jelas Ruli. 

 

Peningkatan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan digital ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan efisiensi di seluruh sektor UMKM.

 

Baca juga: Kemenkop UKM Paparkan Enam Langkah Pengembangan Koperasi dan UMKM

 

Penguatan Sektor Pertanian dan Perikanan

 

Sektor pertanian dan perikanan mendapat perhatian khusus, terutama dalam menarik minat generasi muda. 

 

“Proporsi pemuda di sektor pertanian tahun 2021 sebesar 19,8%, sangat rendah dibandingkan proporsi di sektor jasa sebesar 55,8%,” ungkap Ruli. 

 

Untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, perlu ada gerakan untuk mempopulerkan sektor ini di kalangan anak muda, guna mempercepat perkembangan sektor riil.

 

Pendekatan Berbasis Data dan Program Pengembangan

 

Ruli juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data, program microfinance, pengembangan keterampilan, dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung program-program koperasi dan UMKM. 

 

Beberapa target ambisius yang diusulkan dalam Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045 termasuk rasio volume usaha koperasi terhadap PDB sebesar 10 persen, proporsi jumlah UKM sebesar 5 persen, dan rasio kewirausahaan sebesar 8 persen pada tahun 2045.

 

Kolaborasi dan Implementasi

 

“Perlu ada transformasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan, agar hasil yang dicapai menjadi maksimal,” tegas Ruli. 

 

Transformasi ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta. 

 

Usulan-usulan daerah, seperti Bimbingan Teknis bagi Jabatan Fungsional Pengawas Koperasi dan fasilitasi promosi produk UMKM, juga akan menjadi bagian penting dari rencana ini.

 

Ruli berharap hasil dari rapat ini akan ditindaklanjuti oleh daerah dan unit teknis terkait dalam penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan tahun 2025. 

 

Baca juga: Kemenkop UKM Dorong Koperasi Relica Bumi Sejahtera Jalankan Ekonomi Berkelanjutan​​​​​​​

 

“Adapun berbagai masukan yang belum dapat diakomodir, menjadi catatan bagi kami dalam perencanaan program kegiatan ke depan,” ujar Ruli. 

 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dengan mengoptimalkan potensi koperasi dan UMKM. (SG-2)