Ekonomi

IKATSI dan Kedubes Bangladesh Jajaki Kerja Sama Sektor Tekstil dan Pendidikan

Pertemuan IKATSI dan Kedubes Bangladesh bertujuan menjajaki potensi kerja sama di sektor pendidikan, riset, dan pengembangan industri tekstil, serta memperkuat investasi di bidang serat alam dan teknologi tekstil.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
16 Januari 2025
Ikatan Ahli Tekstil Indonesia (IKATSI) menggelar pertemuan strategis dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Bangladesh di Balai Besar Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT), Bandung, Selasa (15/1). (SG/Fajar Ramadan)

DALAM upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Bangladesh, Ikatan Ahli Tekstil Indonesia (IKATSI) menggelar pertemuan strategis dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Bangladesh di Balai Besar Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT), Bandung, Selasa (15/1). 

 

Pertemuan ini bertujuan menjajaki potensi kerja sama di sektor pendidikan, riset, dan pengembangan industri tekstil, serta memperkuat investasi di bidang serat alam dan teknologi tekstil.

 

Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Bangladesh, Md Tarikul Islam, menyoroti kebutuhan negaranya akan sumber daya serat alam yang sulit dipenuhi akibat keterbatasan lahan. 

 

Baca juga: Tekstil Terpuruk Akibat 'Predatory Pricing', DPR Dorong Revisi UU Antimonopoli

 

Ia melihat peluang besar untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam pengembangan serat alam seperti ramie, nanas, dan kenaf.

 

"Sebagai salah satu produsen tekstil terkemuka, Bangladesh melihat potensi besar dalam pengembangan serat alam di Indonesia. Kami berharap dapat menjalin kerja sama strategis di sektor ini," ujar Islam.

 

Indonesia Diundang Berinvestasi di Bangladesh

 

Sebaliknya, ia juga menawarkan peluang investasi bagi Indonesia di sektor tekstil dan garmen di zona industri Bangladesh yang sedang berkembang. 

 

“Kami membuka pintu bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengembangan industri tekstil kami yang terus tumbuh,” tambahnya.

 

Di bidang pendidikan dan riset, Politeknik STTT Bandung dan IKATSI menyatakan minat mereka untuk menjalin kolaborasi pengembangan serat alam dan strategi keberlanjutan.

 

 

Foto: Fajar Ramadan/SG-2

 

Islam menyarankan kolaborasi riset bersama dengan universitas-universitas di Bangladesh untuk mengeksplorasi potensi serat alam yang berprospek tinggi di pasar global.

 

Berbagi Pengetahuan Terkait Keberlanjutan

 

Dewan Pakar IKATSI, Prof. Ida Nuramdani, menekankan pentingnya berbagi pengetahuan tentang strategi keberlanjutan yang telah diterapkan Bangladesh. 

 

Baca juga: Industri Tekstil Terancam, Komisi VII DPR Dorong Pemerintah Selamatkan Sritex

 

“Program pertukaran mahasiswa, seminar internasional, dan pelatihan teknis bisa menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan pendidikan antara kedua negara,” ujarnya.

 

Ketua IKATSI, Ir. H.M. Shobirin AT., S.E., M.M, menambahkan bahwa pertukaran teknologi dan tenaga ahli melalui program pelatihan.

 

Selain itu, pertukaran engineer akan mendukung pengembangan teknologi tekstil mutakhir.

 

Kerja sama juga meliputi kolaborasi di bidang keberlanjutan, penerapan ESG (Environmental, Social, Governance), dan perdagangan ekspor-impor.

 

Dalam waktu dekat, delegasi Bangladesh direncanakan akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk membahas peluang investasi lebih lanjut dan meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara. 

 

Baca juga: Ketua Ikatsi: Jangan Hanya Fokus pada Sritex, Industri Tekstil Lain Juga Berisiko

 

Tarikul Islam berharap pertemuan ini menjadi langkah awal yang konkret untuk mempererat hubungan bilateral dan menciptakan manfaat bersama di sektor tekstil dan pendidikan.

 

Dengan kerja sama ini, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Bangladesh semakin erat, membuka peluang baru bagi pengembangan industri tekstil dan peningkatan kualitas pendidikan di kedua negara. (Fajar Ramadan/SG-2)