Ekonomi

Gubernur BI: Peluncuran BSPI 2030 untuk Dorong Transformasi Digital

Dengan BSPI 2030, Bank Indonesia (BI) berkomitmen terus mendorong transformasi digital melalui pengembangan infrastruktur yang berdaya tahan, struktur industri yang konsolidatif, penguatan literasi dan perlindungan konsumen.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
02 Agustus 2024
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Presiden Joko Widodo, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, pada  acara pembukaan FEKDI x KKI  2024 dan peluncuran BSPI 2025-2030, di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (1/8). (Foto: Tangkapan layar Sokoguru/Fajar Ramadan).

SEBAGAI komitmen yang akan terus  mendorong transformasi digital nasional, Bank Indonesia (BI) meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2024, Kamis (1/8) di Hall A dan B, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (1/8). 

 

Dalam acara yang disiarkan live streaming lewat Bank Indonesia channel, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan, BSPI 2030 merupakan kelanjutan dari cetak biru  (blueprint) sebelumnya yang telah berhasil mendorong transformasi digital nasional. 

 

“Dengan BSPI 2030, kami berkomitmen untuk terus mendorong transformasi digital melalui pengembangan infrastruktur yang berdaya tahan, struktur industri yang konsolidatif, serta penguatan literasi dan perlindungan konsumen,” ujarnya 

 

Baca juga: Resmikan FEKDI x KKI, Presiden Minta Transformasi Digital Harus Inklusif, Berkeadlian

 

Menurut Perry, BSPI 2030 akan dicapai melalui lima inisiatif utama yakni:

 

Pertama, pengembangan infrastruktur sistem pembayaran ritel dan wholesale yang resilient dan terintegrasi, serta infrastruktur data SP. Hal itu untuk menjamin infrastruktur pembayaran yang kuat dan terintegrasi guna mendukung aktivitas ekonomi digital yang semakin kompleks.

 

Inisiatif kedua, lanjut Perry, konsolidasi Industri untuk mewujudkan struktur industri sistem pembayaran yang sehat dan kompetitif. Untuk itu perlu mendorong konsolidasi industri agar tercipta ekosistem yang lebih sehat dan kompetitif.

 

Baca juga: Rapat Satu Data Indonesia Perkuat Strategi Transformasi Digital Indonesia

 

“Ketiga, inovasi dan perluasan akseptasi digital untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen. Untuk itu perlu menjamin keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan konsumen, serta menjaga integritas, stabilitas, dan kompetisi sehat,” jelasnya. 

 

Keempat, perluasan konektivitas pembayaran internasional dengan menjamin kepentingan nasional. Inisiatif ini meningkatkan konektivitas pembayaran internasional untuk mendukung perdagangan dan investasi global.

 

Dan inisiatif kelima adalah melanjutkan eksperimentasi rupiah digital. Mengembangkan dan mengimplementasikan rupiah digital sebagai bagian dari transformasi ekonomi digital nasional.

 

Baca juga: Mengawal Transformasi Digital UMKM: Tantangan dan Harapan di Balik Angka

 

Perry menegaskan BSPI 2030 diharapkan dapat menjadi peta jalan untuk akselerasi transformasi digital di Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mempersiapkan Indonesia menuju era ekonomi digital global. (Fajar Ramadan/ SG-1)