Ekonomi

Fokus Utama Dorong UMKM Naik Kelas, Tingkatkan Akses Modal dan Perluas Pasar

Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Helvi Y Moraza, mengakui bahwa UMKM masih menghadapi kendala klasik, terutama terkait terbatasnya modal dan sulitnya akses ke pembiayaan. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 November 2024
Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Helvi Y Moraza, menghadiri Puncak Apresiasi MikroeX Summit 2024 yang digelar di Bali, (Ist/Kementerian UMKM)

DALAM Puncak Apresiasi MikroeX Summit 2024 yang digelar di Bali, baru-baru ini, Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM), Helvi Y Moraza, menegaskan dua fokus utama yang menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Kementerian UMKM. 

 

Kedua hal tersebut adalah meningkatkan akses permodalan dan memperluas pasar bagi pelaku UMKM.  

 

Helvi mengakui bahwa UMKM masih menghadapi kendala klasik, terutama terkait terbatasnya modal dan sulitnya akses ke pembiayaan. 

 

Baca jugaUMKM dan Tantangan Besar Menuju Transformasi Berkelanjutan

 

Meskipun demikian, Wamen UMKM mengapresiasi kemampuan UMKM dalam berinovasi dan berproduksi, meskipun hasilnya belum sepenuhnya mampu menembus pasar secara maksimal.  

 

Kemenkop Pastikan KUR Dapat Disalurkan dengan Optimal

 

Untuk menjawab tantangan ini, Helvi menyebutkan bahwa kementeriannya mulai mengambil langkah strategis, seperti menghubungi pihak perbankan guna memastikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat tersalurkan dengan optimal. 

 

Selain itu, upaya identifikasi struktur permodalan UMKM yang belum terformalisasi terus dilakukan.  

 

Helvi juga mendorong UMKM untuk tidak bergantung pada sistem konvensional dan mulai beralih ke digitalisasi. 

 

Digitalisasi dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk memperluas akses pasar di tengah persaingan global yang semakin kompetitif.  

 

Baca juga: Ayu Ting Ting Borong Dagangan UMKM di Live TikTok, Warganet Beri Pujian

 

Dalam pandangannya, UMKM juga perlu memiliki peran signifikan di sektor manufaktur, khususnya dalam rantai pasok. 

 

Untuk itu, Kementerian UMKM akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian BUMN, guna memastikan UMKM dapat masuk ke ekosistem industri dalam negeri.  

 

“Kementerian berharap UMKM dapat mengambil setidaknya separuh dari porsi rantai pasok, sesuai dengan potensi dan keragaman manufaktur daerah masing-masing,” ujar Helvi.  

 

Peran Daerah dan Transformasi Formal

  

Pemerintah daerah juga diharapkan turut mendukung percepatan pengembangan UMKM. 

 

Helvi mengimbau agar setiap UMKM yang siap naik kelas difasilitasi oleh pemerintah daerah serta didaftarkan ke Kementerian UMKM untuk mendapatkan ekosistem pendukung yang memadai.  

 

Pada acara yang sama, Deputi Bidang Usaha Mikro, Yulius, memaparkan keberhasilan program transformasi formal usaha mikro. 

 

Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah melampaui target dengan lebih dari 10,6 juta usaha mikro memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga 8 November 2024.  

 

MikroeX Summit 2024 digelar dengan pendekatan komprehensif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga pendidikan, keuangan, BUMN, BUMD, pemerintah pusat dan daerah, hingga sektor swasta.  

 

Apresiasi dan Penghargaan 

 

Puncak acara juga diisi dengan penghargaan kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam akselerasi transformasi formal UMKM. 

 

Provinsi Bangka Belitung dinobatkan sebagai dinas pendukung terbaik, disusul oleh Jawa Barat dan Kota Salatiga.  

 

Di kategori usaha mikro level up, juara pertama diraih oleh Nordu Coffee, diikuti oleh Ayam Geprek Om Kembek, dan Sushi Boxx. 

 

Baca juga: Kementerian UMKM dan HIPMI Jaya Bersinergi Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas

 

Sementara untuk pendamping usaha mikro, penghargaan utama diberikan kepada Nanang dari Pontianak, dengan Yaumi Ramadhani dari Mataram dan Febri Febriansyah dari Bandung di posisi kedua dan ketiga.  

 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Bali, I Wayan Ekadina, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian UMKM atas pelaksanaan program strategis ini. 

 

Ia menyoroti keberhasilan Bali dalam memfasilitasi perizinan formal bagi pelaku UMKM, termasuk sertifikasi halal, kekayaan intelektual, dan NIB.  

 

Dengan momentum MikroeX Summit 2024, diharapkan UMKM Indonesia semakin solid dalam menghadapi tantangan, mampu naik kelas, serta berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. (SG-2)