UNTUK yang ke-40 kalinya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari menggelar Akselerasi UKM Bogasari 2024, di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa (22/10)
Dan kegiatan serupa juga sudah terjadwal akan dilaksanakan di Mataram, NTB dan Kediri, Jatim, pada 26 dan 30 Oktober 2024.
Demikian disampaikan Vice President Marketing Bogasari wilayah Indonesia Timur, Yulius Ronadi, dalam rilis yang diterima Sokoguru, Rabu (23/10).
Baca juga: Bogasari Latih UKM Kampung Nastar Ciptakan Variasi Produk dan Tingkatkan Penjualan
“Kami (Bogasari) setiap tahun berkomitmen menggelar kegiatan edukasi ini untuk mendorong pertumbuhan usaha UKM. Setiap kali kegiatan diikuti 20 UMKM, dan kami memang membatasi jumlah peserta maksimum 20, agar lebih efektif karena pelatihannya full hands on,” jelasnya.
Menurut Yulius, sebagai pabrik tepung terigu terbesar dan memiliki pelanggan mayoritas pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pihaknya memiliki dua program utama yang ditujukan khusus kepada UKM yakni program Akselerasi dan Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT).
“Kedua program itu menyasar khusus untuk UKM makanan berbasis tepung terigu. Program tersebut memiliki konsep edukasi berbeda, tapi dengan tujuan yang sama membantu percepatan peningkatan usaha,” imbuhnya..
Baca juga: 10 UKM Raih Hadiah Umrah Dari Bogasari dan 9 UKM Edutrip ke Australia
Program edukasi yang bernama Akselerasi UKM Bogasari 2024 pertama kali dijalankan 10 Januari 2024 bersama dengan Paguyuban UKM Retno Dumilah di Madiun. Sampai saat ini sudah 40 kali edukasi digelar dalam bentuk pelatihan kepada 700 lebih UKM yang berlangsung di 24 kota.
“Contoh kegiatan Akselerasi, di Surabaya misalnya, membuat croissant, cookies dan rollcake (bolu gulung) yang dipandu langsung oleh dua baker dari Bogasari Baking Center (BBC) Surabaya,” imbuh Yulius.
Adapun 24 kota yang sudah menjadi tempat berlangsungnya kegiatan Akselerasi UKM Bogasari 2024 yakni di Mataram (NTB), Tulungagung, Madiun, Malang, Surabaya, Kediri, Banyuwangi, Lumajang, Sidoarjo, dan Ponorogo di Jatim.
Baca juga: Perwakilan Pengurus 20 Pesantren se Tapal Kuda dan Jember Ikuti Pelatihan Usaha Roti
Kemudian di Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Kudus, Solo, Tegal, Purwokerto, dan Semarang (Jawa Tengah) , Bandung, Bogor, Sukabumi (Jawa Barat), Medan, Palembang, Jambi (Sumatra), Jakarta, dan di Tangerang.
Penyelenggaraan Akselerasi UKM Bogasari 2024, lanjut Yulius, ada yang langsung dengan personal UKM tersebut, ada juga yang melalui komunitas atau paguyuban UKM.
Contohnya, program Akselerasi dengan UKM di Kampung Nastar Tangerang, UKM Kampung Nopia Kalisube-Banyumas, Paguyuban Permata Banjarbaru, Paguyuban Sekkar Melati Kudus, Paguyuban Sanggar Kartini Sidoarjo, Paguyuban Sakinah Lumajang, Paguyuban Manunggal Roso Banyuwangi, Paguyuban Kampung Lumpia Surabaya, dan masih banyak lagi.
Adapun konsep kegiatan Akselerasi UKM Bogasari 2024 mayoritas berupa pelatihan resep makanan berbasis terigu sesuai permintaan UKM. Semua pelatihan resep di kegiatan Akselerasi di berbagai kota langsung diajarkan oleh baker senior dari BBC yang didatangkan secara khusus dari Jakarta dan Surabaya.
“Hanya sebagian kecil yang materi edukasi Akselerasi berupa soft skill atau seputar pemasaran digital,” tambahnya.
KIAT Bogasari 2024
Berbeda dengan Akselerasi , program KIAT Bogasari 2024 baru berlangsung di tiga kota, yakni Semarang, Purwokerto, dan Jember. Dari sisi kapasitas peserta yang diundang jauh lebih banyak yakni minimal 100 orang dan maksimal 150 orang.
Program KIAT baru berlangsung di tiga kota di Indonesia yakni di Semarang, Purwokerto, dan Jember. (Dok. Bogasari)
Acara KIAT juga dapat diikuti UKM secara daring melalui aplikasi zoom’s meeting. Pesertanya juga UKM secara personal, bukan melalui komunitas atau paguyuban.
Semua kegiatan Akselerasi UKM Bogasari 2024 dan KIAT dapat diikuti oleh UKM secara gratis. Khusus untuk kegiatan KIAT di 3 kota sudah diikuti 500 UKM dari berbagai daerah karena dapat diikuti secara daring.
“Tujuan umum dari KIAT Bogasari 2024 sama dengan Akselerasi, karena setiap UKM memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Namun konsepnya sedikit berbeda, selalu ada materi demo resep makanan berbasis terigu dan seminar atau semacam workshop,” jelas Yulius lagi.
Demo resep pasti menghadirkan baker dari BBC sedangkan seminar atau workshop menghadirkan 2 pembicara, yakni mendatangkan ahli sesuai bidangnya dan UKM mitra Bogasari.
“Tujuannya adalah agar UKM tidak hanya mendapatkan edukasi secara teori keilmuan dan kebijakan, tapi juga praktik langsung dari UKM berpengalaman dan sudah menjalankan,” ujarnya.
Lebih jauh ia mencontohkan, KIAT di Semarang menghadirkan pembicara Lia Sidik Ph.D, ahli di bidang komunkasi dan bisnis UKM yang menerangkan tentang cara branding menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Sedangkan pembicara dari UKM yang sudah menggunakan AI dalam usahanya adalah Sayuk Wibawati pemilik Nutsafir dari Lombok, NTB.
Sementara KIAT di Purwokerto mengundang Lia yang memaparkan materi metode analisis bisnis bagi UKM. Terakhir, di Jember pada KIAT yang berlangsung 16 Oktober lalu, ahli di bidang perpajakan Dedy Sidarta menerangkan tentang perpajakan bagi UKM.
Masih dengan UKM yang sama, Sayuk Wibawati memaparkan perjalanan usahanya dan testimoni praktik perpajakan di usahanya.
“Saya senang bisa berbagi pengalaman dalam berbagai aspek usaha UKM sehingga makin banyak UKM di berbagai daerah yang berkembang dan melalukan percepatan dalam usahanya. Ibarat kata tidak hanya teori tapi juga praktik langsung,” ucapnya seraya mengaku siap bila diundang Bogasari di acara KIAT kota lainnya.
Edukasi UKM melalui KIAT Bogasari 2024 akan kembali digelar pada 30 Oktober di Kota Serang, 13 November di Kota Padang, 28 November di Kota Samarinda, dan 19 Desember di Kota Banjarmasin. Rencana KIAT Bogasari 2024 berlangsung di 7 kota dengan target jumlah peserta minimal 1.000 UKM.
“Yang pasti semua materi pelatihan resep dan pemasaran digital berdasarkan permintaan UKM, karena memang ditujukan untuk kebutuhan percepatan pengembangan usaha UKM tersebut. Intinya sesuai dengan tema yang diusung Bogasari yakni Lakukan Analisa Bisnis guna merancang Strategi Percepatan Bisnis para UKM,” pungkas Yulius. (SG-1)