Kuliner

Bogasari Latih UKM Kampung Nastar Ciptakan Variasi Produk dan Tingkatkan Penjualan

Konsumsi pemakaian tepung terigu para UKM di Kampung Nastar beragam. Mulai dari 200-500 kg per bulan untuk low season dan bisa meningkat sampai 7 kali lipat pada musim tertentu seperti Lebaran dan Natal.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 Juni 2024
Sebanyak 10 UKM mengikuti pelatihan yang diberikan dua  baker andal dari Bogasari Baking Center (BBC) yakni Irvan dan Babun.  Ada tiga 3 resep produk yang dilatih kedua baker tersebut yakni nastar, keripik bawang dan roti manis. (Dok. Bogasari)
 

PERTUMBUHAN usaha kecil menengah (UKM) sudah pasti menjadi peluang penciptaan lapangan usaha dan pekerjaan. Untuk itu pelatihan bagaimana menciptakan  variasi produk, membuat perizinan dan pelayanan, serta  penjualan yang stabil sangat diperlukan.

 

Hal itu diungkapkan Sumardi, Nuni dan Iwan, pelaku UKM dari  Paguyuban Kampung Nastar di Larangan Utara, Kota Tangerang, yang mengikuti pelatihan dari produsen tepung terigu Bogasari.


Sebanyak 10 UKM mengikuti pelatihan yang diberikan dua  baker andal dari Bogasari Baking Center (BBC) yakni Irvan dan Babun.  Ada tiga 3 resep produk yang dilatih kedua baker tersebut yakni nastar, keripik bawang dan roti manis. 

 

Baca juga: 10 UKM Raih Hadiah Umrah Dari Bogasari dan 9 UKM Edutrip ke Australia

 

Ketiga resep itu dipilih berdasarkan masukan dan permintaan para UKM di Kampung Nastar dengan harapan dapat meningkatkan usaha mereka. 

 

Bogasari sengaja menerjunkan dua  baker tersebut agar pelatihan dengan metode full hands on atau praktik penuh itu berjalan secara maksimal dan memuaskan keingintahuan para UKM. 

 

“Berdasarkan laporan yang kami terima, nastar atau kue kering kan sifatnya seasonal (musiman) seperti saat Lebaran dan Natal. Jadi para UKM ingin membuat variasi produk agar bisa diproduksi dan dijual setiap hari. Inilah yang selalu menjadi target kami yakni meningkatkan usaha UKM dan sesuai dengan motto kemitraan UKM yakni tumbuh bersama,” papar Joel Sinaga, Manager Penjualan Bogasari area Jabodetabek dalam siaran pers yang diterima Sokoguru, Jumat (14/6) malam.


Kesepuluh UKM yang menjadi peserta pelatihan ialah Nuni Cookies, Max Amazing Cookies, Mysha Cookies, Razaqqu Cookies, Marbel Bintang Cookies, Botisha Cookies, Ayla Azzahra Cookies, Kue Ibu Cookies, Samara Saras Cookies, dan Kue Aura Cookies.

 

Di antara kesepuluh UKM tersebut ada produk UKM Nuni Cookies yang sudah ada sejak 1995 dan merupakan cikal bakal dari Kampung Nastar saat ini.

 

Usaha Nuni Cookies  kemudian dilanjutkan generasi keduanya bernama Nuni itu sendiri. Ia berharap pelatihan tidak hanya terpaku pada variasi produk, tapi bisa merambat ke perizinan dan pelayanan juga. Ia mengakui belum semua UKM di kampung nastar memiliki perizinan lengkap dan penjualan yang stabil. 

 

“Dulu usaha ini dirintis ibu saya dan pakai merek nama saya sendiri sebagai putrinya. Mulai 2001 saya sudah membantu ibu. Baru pada tahun 2011 saya yang melanjutkan. Kami senang sekali dengan pelatihan ini dan berharap ke depan bisa berlanjut,” ujarnya yang bisa produksi sampai 3.000 toples saat Lebaran. 


Beberapa UKM di Kampung Nastar itu, lanjut Nuni, juga ada yang mantan karyawannya lalu membuka usaha sendiri,” urai Nuni yang bisa produksi sampai 3 ribu toples saat Lebaran. 

 

Sementara itu, Sumardi, mengatakan,  sebenarnya ada 20 UKM yang membuka usaha di wilayah itu.  Namun baru sekitar 12 UKM yang melakukan produksi rutin dan bisa mandiri. 

 

Konsumsi pemakaian tepung terigu para UKM di Kampung Nastar cukup beragam. Mulai dari 200-500 kg per bulan untuk hari-hari biasa atau low season. Namun, pada musim tertentu seperti Lebaran dan Natal, omset UKM di Kampung Nastar bisa meningkat sampai 7 kali lipat per bulannya. 

 

Itulah sebabnya Sumardi dan Iwan, Ketua RW 01 kelurahan Larangan Utara menyambut baik pelatihan dari Bogasari dn sangat ingin mendapatkan pendampingan dari Bogasari. 

 

“Tidak hanya pelatihan usaha, tapi juga monitoring perkembangan usaha dan pelatihan-pelatihan lainnya yang bisa terus meningkatkan usaha para UKM di Kampung Nastar,” imbuh Sumardi.

 

Dengan pertumbuhan usaha para UKM, sambungnya,  pastinya juga menjadi peluang penciptaan lapangan pekerjaan, minimal menjadi karyawan. 

 

“Makanya kami sangat senang dengan Bogasari sebagai produsen tepung terigu terbesar di Indonesia juga perusahaan pertama yang mau memberikan edukasi pelatihan kepada kami para UKM,” ujarnya lagi.

 

Untuk yang pertama kalinya, Bogasari memberikan pelatihan kepada sejumlah UKM di Kampung Nastar di Larangan Utara, Kota Tangerang, Banten. Pelatihan berlangsung dari pagi sampai sore, Kamis (13/6)  di rumah Sumardi. (SG-1)