SELAMA lima hari gelaran The International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2025 di Jakarta International Center (JICC) Senayan, 5-9 Februari, .Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pertamina mencatatkan transaksi lebih dari Rp4,2 miliar.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 42% dari ajang serupa pada Oktober 2024. Prestasi itu diperkuat dengan penghargaan Pertamina sebagai Best Booth INACRAFT 2025 kategori Dinas/BUMN/Kementerian.
Dengan booth yang menampilkan konsep inovatif, ramah lingkungan, dan mengusung nilai keberlanjutan serta kurasi produk sesuai tema, booth UMKM binaan Pertamina berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung serta buyer nasional dan internasional.
Baca juga: UMKM Binaan Waskita Karya Tembu Pasar Global dengan Kreativitas
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan, keberhasilan UMKM binaan Pertamina di Inacraft 2025 membuktikan produk lokal memiliki daya saing tinggi dan dapat bersaing di pasar internasional.
“Tidak hanya meraih transaksi lebih dari Rp4,2 miliar, tetapi juga apresiasi terhadap booth Pertamina menjadi semangat bagi kami dalam mendukung pengembangan UMKM agar semakin mandiri dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi Kemen BUMN, Selasa (11/2).
Pertamina, sambung Fadjar, melibatkan 18 UMKM binaan dari sektor industri kreatif, 12 UMKM Co-Branding (pendampingan UMKM mandiri), dan 4 UMKM kuliner.
Baca juga: Kemenperin Fasilitasi 10 IKM Kerajinan Ikut Inacraft 2025 untuk Bidik Pasar Ekspor
Partisipasi UMKM itu diharapkan juga berdampak positif untuk pengembangan UMKM, dalam hal perluasan pasar, meningkatkan daya saing, serta membuka peluang ekspor.
Selain transaksi langsung, UMKM juga mendapatkan pesanan dalam jumlah besar dari buyer domestik dan internasional. Selain itu, juga menjalin kemitraan strategis dengan pelaku usaha lainnya, membuka peluang ekspansi yang lebih luas.
Keikutsertaan di INACRAFT 2025 membawa dampak besar bagi para pelaku UMKM. Salah satu peserta, Nining Suminar, produsen busana muslim Al Aqshal asal Tasikmalaya, mengungkapkan, rasa syukur dan kegembiraannya. Ia mengaku bergabung dengan UMKM binaan Pertamina benar-benar memberikan dampak besar bagi usahanya.
Baca juga: UMKM yang Setia Belasan Tahun Ikut Pameran Inacraft
“Melalui Inacraft 2025, kami tidak hanya berhasil meningkatkan penjualan, tetapi juga mendapatkan mitra bisnis baru, termasuk peluang ekspor. Terima kasih kepada Pertamina yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan luar biasa ini," ujarnya.
Hal senada dirasakan Hary Soerijanto Pemilik UMKM Seashell yang menampilkan produk kulit kerang khas Situbondo.
"Antusiasme pengunjung luar biasa, produk kami laku keras, bahkan ada buyer dari luar negeri yang tertarik untuk kerja sama jangka panjang. Ini adalah kesempatan emas yang tidak akan kami lewatkan," katanya.
Pengembangan UMKM menjadi salah satu langkah Pertamina dalam mendorong tercapainya Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Melalui berbagai program pembinaan, Pertamina berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM agar dapat berkembang, berdaya saing tinggi, serta berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (SG-1)