Ekonomi

Bamsoet Dorong Menteri UMKM Percepat Transformasi Digital untuk Pelaku Usaha

Pemanfaatan platform digital merupakan kebutuhan mendesak untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan daya saing UMKM di tengah persaingan global.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
19 Desember 2024
Anggota DPR RI dan juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat bertemu Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Jakarta, Rabu (18/12). 

MENTERI Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, didorong untuk mempercepat adopsi teknologi digital di kalangan pelaku  UMKM sebagai langkah strategis untuk menghadapi tantangan era digital. 

 

Desakan tersebut disampaikan Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Kantor Dagang dan Industri (Kadir) Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet), saat bertemu dengan Menteri UMKM di Jakarta, Rabu (18/12).

 

Menurut Bamsoet, pemanfaatan platform digital merupakan kebutuhan mendesak untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan daya saing UMKM di tengah persaingan global.

 

Baca juga: BPOM Kupang Dukung UMKM dan Dorong Daya Saing Produk Lokal

 

"Di era teknologi yang terus berkembang, UMKM yang mengintegrasikan platform digital memiliki peluang lebih besar untuk berkembang. Ini adalah langkah krusial yang tidak boleh diabaikan," ujar Bamsoet.

 

UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi

 

Bamsoet menekankan peran strategis UMKM dalam perekonomian Indonesia. 

 

Data dari Kementerian UMKM menunjukkan, sektor ini berkontribusi sekitar 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap hingga 97% tenaga kerja.

 

"Dengan jumlah UMKM terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar,” ucap Bamsoet. 

 

Baca juga: Mendag dan Pj Gubernur Sumut Dukung UMKM Lokal, Galeri Ulos Sianipar Jadi Sorotan

 

“Namun, untuk menghadapi perubahan pasar dan persaingan global, adopsi teknologi digital adalah keharusan," jelasnya.

 

Pemanfaatan teknologi digital tidak hanya membantu UMKM menjangkau konsumen lebih luas melalui media sosial, e-commerce, dan platform pemasaran digital, tetapi juga membuka peluang ekspansi ke pasar internasional.

 

"Data dari Google dan Temasek memproyeksikan nilai e-commerce Indonesia mencapai USD 83 miliar pada 2025,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.

 

Baca juga: Wamendag Ajak Masyarakat untuk Bangga dan Beli Produk UMKM Lokal

 

“Dengan lebih dari 175 juta pengguna internet di Indonesia, ini adalah peluang besar bagi UMKM untuk masuk ke pasar digital," tambah Bamsoet.

 

Digitalisasi untuk Efisiensi dan Inovasi

 

Selain memperluas jangkauan pasar, teknologi digital juga meningkatkan efisiensi operasional UMKM. 

 

Bamsoet menyoroti bahwa banyak pelaku UMKM masih bergantung pada metode tradisional, seperti pembukuan manual dan manajemen stok. 

 

Dengan perangkat lunak manajemen modern, kesalahan operasional dapat diminimalkan, sehingga produktivitas meningkat.

 

Namun, Bamsoet juga menggarisbawahi tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam proses transformasi digital, yakni minimnya literasi teknologi. 

 

Banyak pelaku UMKM yang belum memahami cara mengintegrasikan teknologi ke dalam bisnis mereka.

 

“Program pelatihan dan pendampingan dari pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan digital pelaku UMKM. Dengan begitu, mereka bisa memanfaatkan teknologi secara optimal,” tegasnya.

 

Kolaborasi untuk Kemajuan UMKM

 

Bamsoet menutup dengan harapan agar Kementerian UMKM dapat bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengatasi hambatan tersebut dan mendorong UMKM menjadi motor utama ekonomi Indonesia.

 

“Dengan digitalisasi, UMKM tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang pesat di pasar global. Transformasi ini harus menjadi prioritas,” pungkasnya.

 

Langkah kolaboratif antara pemerintah, swasta, dan pelaku UMKM diharapkan mampu mempercepat pengembangan sektor ini, menjadikannya kekuatan ekonomi yang kokoh untuk Indonesia. (SG-2)