ANGGOTA Komisi VII DPR RI Novita Hardini mengangkat isu tingginya bunga pinjaman yang dinilai memberatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Menurut Novita, kondisi ini membutuhkan penanganan serius yang melibatkan kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam rangka melindungi kepentingan ekonomi nasional.
"Untuk membangun ekonomi nasional dan pariwisata, diperlukan kolaborasi erat antara eksekutif dan legislatif dalam melindungi UMKM," ujar Novita dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria di Jakarta, Senin (11/11).
Baca juga: Inilah Syarat-syarat Penghapusan Utang untuk UMKM Sesuai PP 47/2024
Sebagai satu-satunya anggota DPR perempuan dari dapil Jawa Timur VII, Novita juga menekankan pentingnya gotong royong semua pihak untuk mendukung UMKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional.
Baca juga: Kemendag Perkuat Ekspor UMKM dengan Forum Dialog Ekosistem ‘UMKM BISA Ekspor’
Ia menilai, pemerintah daerah perlu fokus pada pengembangan edukasi keuangan dan digitalisasi bagi UMKM sebagai solusi jangka panjang.
Baca juga: Penurunan Suku Bunga BI: Apakah Ini Jawaban Bagi Kebangkitan UMKM?
"Setiap daerah perlu memperkuat program inkubasi yang fokus pada manajemen keuangan dan digitalisasi. Fokus pada dua hal ini tahun ini akan sangat membantu UMKM," tambahnya.
Ke depan, Novita berharap UMKM dapat lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang sebagai bagian dari upaya memajukan perekonomian nasional. (SG-2)
