BERKAT perannya yang aktif memperkuat sektor industri kecil dan menengah (IKM), Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh mendapatkan penghargaan bergengsi Best Supporting Facility UMKM dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar.
Penghargaan diberikan karena BSPJI membina IKM di Aceh sebagai salah satu motor penggerak ekonomi Aceh, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan daya saing produk lokal.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Andi Rizaldi Andi mengatakan keberadaan BSPJI Banda Aceh menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis IKM.
Baca juga: Gelar Gebyar IKMA 2024, Kemenperin Dorong IKM Rebut Pasar Nasional
“Sektor IKM adalah fondasi ekonomi Indonesia, terutama di daerah yang kaya potensi seperti Aceh. Dukungan yang diberikan oleh BSPJI Banda Aceh menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dapat menghasilkan daya saing yang luar biasa,” katanya dalam keterangan resmi Kemenperin di Jakarta, Rabu (4/12).
Menurutnya, Provinsi Aceh masih memiliki potensi besar di sejumlah wilayah untuk pengembangan industri kecil dan menengah (IKM), termasuk di Kabupaten Aceh Besar. Tercatat lebih dari 15.000 pelaku IKM tersebar di Provinsi Aceh, dan 2.500 diantaranya berada di Aceh Besar.
Adapun sektor IKM unggulan di wilayah Aceh, antara lain penghasil produk pangan, kerajinan, dan komoditas berbasis sumber daya lokal seperti garam, bambu, dan rempah-rempah.
Baca juga: Pesta UMKM Aceh Besar, Bentuk Apresiasi untuk Perajin Lokal yang Menginspirasi
Sementara itu, Kepala BSPJI Banda Aceh, Fathullah, mengungkapkan, rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima pihaknya.
Penghargaan tersebut diserahkan pada acara Malam Dekranasda Award oleh Pj. Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan Pj. Ketua Dekranasda Aceh Besar Cut Rezky Handayani, di halaman Gedung Dekranasda Kabupaten Aceh Besar, Minggu (24/11).
Hadir pada acara tersebut Pj. Ketua Dekranasda Aceh, Safriati, yang memberikan apresiasi atas upaya Dekranasda Aceh Besar dalam mendukung UMKM lokal.
Kepala BSKJI, Andi Rizaldi. (Dok. Kemenperin)
“Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus mendampingi pelaku IKM. Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas produk mereka, tetapi juga membuka peluang lebih besar di pasar nasional dan internasional. Kami berterima kasih atas dukungan Dekranasda Aceh Besar yang selalu mendukung program kami,” ujar Fathullah.
Baca juga: Bank Indonesia Aceh Dorong UMKM dengan Tiga Pilar Kebijakan
Penghargaan yang diberikan Dekranasda Aceh Besar, sambungnya, sebagai pengakuan atas kontribusi BSPJI Banda Aceh dalam mendukung berbagai sektor IKM di Aceh Besar.
“Memfasilitasi kami mencakup teknologi pengolahan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, hingga sertifikasi SNI, yang semuanya diberikan tanpa biaya. Hal ini penting untuk membantu IKM lokal meningkatkan daya saing mereka,” imbuh Fathullah.
Selama ini, BSPJI Banda Aceh memainkan peran strategis dalam mendukung IKM, di antaranya melalui delapan layanan unggulan, seperti pengujian produk, sertifikasi SNI, kalibrasi, hingga pendampingan industri hijau.
Beberapa contoh sukses fasilitasi BSPJI Banda Aceh di Aceh Besar meliputi IKM Crooh Cryspi untuk inovasi teknologi penggorengan vakum, pendaftaran merek, dan sertifikasi halal. Kemudian, Koperasi Tunas Usaha Sejahtera Lhoong untuk teknologi percepatan kristalisasi garam dan sertifikasi SNI garam beryodium.
Selain itu, CV. Aslam Atjeh untuk produksi bubuk kunyit instan dan minyak atsiri daun kunyit, UD. Maja untuk pengeringan dendeng sapi menggunakan solar dryer dome, serta Atriani Kerajinan Bambu untuk peningkatan kapasitas melalui mesin irat bambu. (SG-1)