KEPALA Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, Rony Widijarto P, menegaskan pentingnya strategi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui tiga pilar kebijakan.
Tiga pilar yang dimaksud meliputi korporatisasi, kapasitas, dan akses pembiayaan.
Hal ini disampaikan Rony dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) di Banda Aceh, baru-baru.
Baca juga: Hadirkan Produk Unggulan Lokal, Aceh UMKM Expo 2024 Dibanjiri Ribuan Pengunjung
"Ketiga pilar tersebut bertujuan untuk mendorong UMKM yang memiliki daya saing dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ujar Rony sebagaimana dikutip situs Pemprov Aceh.
Dukungan Bank Indonesia untuk UMKM Aceh
Bank Indonesia berkomitmen mendukung UMKM di Aceh dengan berbagai program, termasuk digitalisasi UMKM untuk menciptakan ekosistem digital yang menyeluruh.
Selain itu, program UMKM Go Export dirancang untuk meningkatkan daya saing UMKM Aceh di pasar internasional.
Bank Indonesia juga memfasilitasi business matching antara UMKM dan perbankan serta memberikan pelatihan pencatatan transaksi keuangan menggunakan aplikasi Siapik dan BisaidI.
Baca juga: Perkuat Ekosistem Ekraf, Pelaku UMKM Aceh Diminta Manfaatkan Program ‘Kelana Nusantara’
Pertumbuhan Pembiayaan UMKM di Aceh
Pada Triwulan II 2024, pembiayaan UMKM di Provinsi Aceh tumbuh sebesar 12,46% (yoy), lebih tinggi jika dengan dibandingkan Sumatra (9,03%) dan nasional (5,81 persen).
Non Performing Loan/Financing (NPL/NPF) UMKM di Aceh tercatat sebesar 3,80%, sementara Sumatra 3,39 persen dan nasional 4,04 persen.
Pangsa pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan di Aceh mencapai 25,15% jika dibandingkan dengan Sumatra 29,42% dan nasional 19,50%..
Pembiayaan KUR di Aceh juga menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 41,57% (yoy), jauh di atas Sumatra (10,06%) dan nasional (3,34%).
NPL/NPF KUR di Aceh sebesar 1,75%, Sumatra 1,73%, dan nasional 2,10%.
Pangsa Pembiayaan KUR terhadap total pembiayaan di Aceh mencapai 12,62%, Sumatra 11,04%, dan nasional 5,82%.
Pengembangan UMKM di Bidang Pangan
BI Provinsi Aceh terus mengembangkan UMKM di bidang pangan untuk menjaga stabilitas inflasi melalui pelatihan pertanian organik, pengembangan digital farming, dan dukungan sarana prasarana.
Gelaran Karya Kreatif Aceh
Sebagai bagian dari upaya mendukung UMKM, Bank Indonesia akan menggelar "Karya Kreatif Aceh" (KKA) di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, pada 26-30 Juli 2024.
Acara ini merupakan rangkaian Road To Karya Kreatif Indonesia dan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia yang akan diadakan di Jakarta pada Agustus mendatang, serta Road To Meuseuraya Festival di Banda Aceh pada bulan Oktober 2024.
Baca juga: Digital Entrepreneurship Academy, 120 Pelaku UMKM Aceh Besar Siap Jadi Talenta Digital
KKA akan berkolaborasi dengan perhelatan Pesta Rakyat 2024, menampilkan pagelaran musik oleh Zigaz, Fourtwenty, dan Idgitaf, serta berbagai kegiatan menarik seperti olahraga bersama dan perlombaan.
Acara ini akan menampilkan produk UMKM kreatif dan unggulan dari 22 UMKM binaan KPwBI Aceh dan 184 UMKM food and beverage lainnya.
Semua UMKM yang terlibat dalam kegiatan KKA telah menyediakan QRIS sebagai alternatif pembayaran.
Untuk mendorong transaksi digital, akan diselenggarakan QRIS Challenge yang bertujuan meningkatkan akseptasi digital di kalangan masyarakat.
"Dengan sinergi antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat, Bank Indonesia Provinsi Aceh optimistis dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh," pungkas Rony. (SG-2)