DI tengah maraknya tren minuman kekinian, Ahmad Soffa, 40, seorang pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Rembang, Jawa Tengah (Jateng) memilih jalur berbeda.
Soffa memutuskan untuk mengembangkan usaha sirop dari buah kawista, buah khas Rembang yang kini mulai sulit ditemukan.
Berkat dukungan dari Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola oleh PT Semen Gresik, anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Soffa berhasil menjual ribuan botol sirop kawista hingga ke Rembang, Blora, Pati, dan Tuban.
Baca juga: Klepon, Cemilan Manis dari Desa Bulang yang Mendunia Berkat Klasterku Hidupku BRI
Soffa melihat peluang besar di balik kelangkaan buah kawista ini. Baginya, tak hanya soal bisnis, namun juga upaya untuk melestarikan salah satu warisan daerahnya.
“Saya melihat potensi di sini, bukan hanya dari sisi bisnis, tapi juga bagaimana menjaga warisan Rembang,” ucap Soffa.
“Pohon kawista sekarang mulai sulit ditemukan karena jarang ada yang membudidayakan. Padahal buah ini adalah identitas daerah kami, dan saya ingin masyarakat tetap bisa menikmatinya,” ujar Soffa dalam keterangan tertulis, Jumat (20/9).
Perjalanan dari Dapur ke Pasar
Soffa memulai usaha sirop kawista yang diberi merek “Sonaya” pada Agustus 2023, berbekal resep turunan keluarganya.
Awalnya, sirop ini hanya diproduksi untuk konsumsi pribadi, tetapi dorongan dari kerabat dan orang tua mendorongnya untuk menjual produk tersebut.
Dalam setahun, ia mampu memproduksi hingga 4.000 botol dengan harga Rp19 ribu per botol.
Baca juga: Ikon Kuliner Jabar Bolu Susu Lembang Semarakkan Pameran ‘5th Connecti:City 2024’
“Awalnya hanya produksi kecil-kecilan, sekitar 10 botol untuk dijual ke kerabat. Ternyata, banyak yang suka dan permintaan meningkat seiring waktu,” kenang Soffa.
Berkat peran reseller dan tingginya permintaan, terutama dari warga lokal yang menjadikan sirop kawista sebagai oleh-oleh khas Rembang, usahanya terus berkembang.
"Saat Ramadan kemarin, banyak yang membeli dalam jumlah besar untuk dijadikan oleh-oleh keluarga di luar kota," tambahnya.
Yang membuat produk Sonaya istimewa adalah komitmen Soffa terhadap kualitas dan keaslian rasa.
Sofffa memproduksi sirop tanpa bahan pengawet buatan, menggunakan gula tebu premium, dan melalui berbagai eksperimen resep untuk menjaga cita rasa otentik kawista.
“Saya ingin masyarakat menikmati rasa sirop kawista yang asli, tanpa tambahan bahan pengawet. Ini adalah cara saya melestarikan rasa khas dari buah yang identik dengan Rembang,” jelasnya.
Dukungan Rumah BUMN untuk UMKM Lokal
Kesuksesan Soffa tidak lepas dari peran, bantuan, dan bimbingan dari Rumah BUMN (RB) Rembang.
Sejak bergabung pada Januari 2024, ia mendapatkan berbagai pelatihan yang membantu mengembangkan bisnisnya, mulai dari cara melakukan pembukuan keuangan yang efektif, peningkatan omzet, hingga desain kemasan yang lebih menarik.
Baca juga: BRI Berkomitmen Dukung UMKM, Klaster Jeruk Sungai, Jambi Penuh Jadi Contoh Sukses
Produk sirop Sonaya bahkan terpilih masuk dalam program ‘Hampers Berkah UKM Rembang’ pada Idulfitri 1445 H, yang semakin meningkatkan visibilitas produk.
“RB Rembang membantu saya dalam banyak hal, dari pelatihan hingga dukungan pemasaran melalui display produk di workshop mereka. Sekarang, produk kami lebih dikenal dan permintaan terus meningkat,” kata Soffa.
Soffa berharap, dengan dukungan yang terus berlanjut dari RB Rembang, semakin banyak pelaku usaha lokal yang bisa mengembangkan bisnis mereka dan melestarikan nilai-nilai lokal.
UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mendukung pengembangan UMKM.
Menurut Vita, UMKM berperan penting dalam mendukung perekonomian lokal dan nasional dengan memberdayakan masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan.
"UMKM memegang peranan penting dalam pengentasan masalah sosial seperti pengangguran, dan kami berharap melalui pendampingan yang berkelanjutan, semakin banyak UMKM yang berkembang, mandiri, dan mampu menembus pasar nasional bahkan global,” ujar Vita.
RB Rembang sendiri telah membantu lebih dari 400 mitra UMKM selama empat tahun terakhir dan mencatatkan transaksi senilai Rp3,9 miliar.
Bagi pengusaha seperti Ahmad Soffa, dukungan dari RB Rembang menjadi kunci penting untuk mengembangkan usaha dan melestarikan identitas lokal melalui inovasi produk yang berkualitas.
Dengan tekad yang kuat untuk menjaga warisan daerahnya, Ahmad Soffa tak hanya berhasil dalam bisnis, tetapi juga memainkan peran penting dalam melestarikan kekayaan lokal Rembang melalui sirop kawistanya yang semakin populer.(SG-2)