PEMERINTAH Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memasuki 100 hari pertama tanpa program khusus yang diumumkan secara resmi.
Namun, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa capaian nyata sudah terlihat, terutama dalam keberpihakan pemerintah kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satu bentuk dukungan konkret adalah kebijakan penghapusan utang dan kredit macet bagi pelaku usaha kecil, yang diklaim sebagai bukti komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat.
Baca juga: 100 Hari Prabowo-Gibran: Penghapusan Utang UMKM, Solusi Tepat atau Kebijakan Berisiko?
Airlangga juga mengapresiasi peran BRI dalam mendukung UMKM melalui penyaluran kredit sebesar Rp1.106 triliun.
Tak hanya itu, BRI menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp300 triliun pada 2025.
Baca juga: Penghapusan Utang UMKM Dimulai Januari 2025, Ini Kriterianya
Bank pelat merah ini juga telah menangani lebih dari 50 juta nasabah UMKM, menjadikannya sebagai salah satu ujung tombak pemulihan ekonomi berbasis usaha kecil.
Peran Besar BRI Dukung UMKM Diapresiasi
Dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 yang digelar di ICE BSD City, Banten, Kamis (30/1) sebagaimana dikutip CNN, Airlangga juga melontarkan candaan soal peran Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam mendukung sektor UMKM.
"Pekerjaan Pak Menko (Muhaimin Iskandar) ini sangat terbantu oleh Direktur Utama BRI (Sunarso). Kalau istilahnya Pak Menko, Pak Menko (Cak Imin) ini ormasnya BRI," selorohnya.
Baca juga: Pemkab Jember Siap Fasilitasi Penghapusan Utang Macet UMKM dan Proses Lebih Sederhana
Tak ketinggalan, Airlangga juga menyinggung peran Menteri UMKM Maman Abdurahman yang turut hadir dalam acara tersebut.
Dengan dorongan besar dari perbankan dan kebijakan pemerintah, UMKM diproyeksikan semakin kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan. (SG-2)