INISIATIF inovatif dari Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat, layak mendapat apresiasi tinggi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), bandara ini mengadakan kurasi produk untuk menyeleksi barang-barang unggulan yang layak dipasarkan di galeri bandara.
Langkah ini bukan sekadar seleksi biasa, melainkan strategi jitu untuk mengangkat ekonomi lokal dan memperkenalkan keunikan Papua Barat Daya ke panggung nasional dan internasional.
Baca juga: Ubah Pola Pikir Usaha Mikro: Kunci Menuju Kemandirian Ekonomi
Cece Tarya, Kepala Bandara DEO Sorong, menegaskan bahwa kurasi ini bertujuan untuk menyeleksi produk-produk UMKM berdasarkan penilaian dari Sekolah Seniman Pangan Indonesia dan Javara Indonesia.
Produk yang lolos seleksi akan mendapat tempat di Galeri Nusantara dan Ikon Papua di bandara, membuka peluang besar bagi kontrak kerja dengan bandara dan perusahaan lain.
Namun, ini bukan sekadar etalase untuk pamer; ini adalah dorongan nyata bagi UMKM untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.
Langkah kurasi ini juga diiringi dengan dukungan pembinaan bagi produk yang belum lolos.
Baca juga: Membangkitkan UMKM Kepri Melalui Pinjaman Modal Tanpa Bunga
Pendampingan teknis oleh pembina UMKM diharapkan dapat membantu mereka memenuhi standar seleksi di masa mendatang.
Ini bukan hanya tanggung jawab Bandara DEO, tetapi juga kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan UMKM lokal dapat bersaing dan berkembang secara berkelanjutan.
Baca juga: Penundaan Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM Hingga 2026 sebagai Langkah Realistis
Dari 60 UMKM yang mendaftar, hanya 40 yang diikutsertakan dalam kurasi ini. Meskipun demikian, semua peserta memiliki kesempatan untuk mendapatkan bimbingan yang lebih baik.
Hal ini menunjukkan komitmen Bandara DEO dalam mengembangkan potensi lokal dan mengangkat ekonomi regional.
Kepala Dinas Koperindag Papua Barat Daya, Dr. Suardi Thamal, mengapresiasi langkah ini sebagai strategi yang patut dicontoh.
Pemerintah provinsi mendukung penuh dengan penyediaan anggaran untuk pelatihan dan pemberdayaan UMKM.
Upaya ini sangat penting mengingat Papua Barat Daya merupakan provinsi baru yang masih dalam tahap pendataan UMKM.
Selain pelatihan, pemerintah provinsi juga berkomitmen membantu UMKM dalam memperoleh izin usaha, termasuk sertifikasi halal dan izin BPOM.
Kolaborasi lintas sektoral antara pemerintah, bandara, dan pihak swasta menjadi kunci sukses pengembangan UMKM di Papua Barat Daya.
Namun, tantangan tetap ada. Proses kurasi dan pembinaan membutuhkan konsistensi dan dukungan berkelanjutan.
Pemerintah harus memastikan bahwa program ini tidak hanya menjadi proyek satu kali, tetapi berlanjut untuk memberikan dampak jangka panjang.
Selain itu, UMKM perlu didorong untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan pasar agar tetap relevan dan kompetitif.
Inisiatif Bandara DEO Sorong adalah langkah maju yang signifikan. Dengan kurasi yang ketat dan dukungan berkelanjutan,
UMKM di Papua Barat Daya memiliki peluang besar untuk berkembang. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan UMKM adalah kunci utama untuk mewujudkan ekonomi lokal yang lebih kuat dan berdaya saing.
Upaya ini, jika terus dioptimalkan, tidak hanya akan meningkatkan kualitas produk lokal tetapi juga mengangkat citra Papua Barat Daya di mata dunia.
Sebagai provinsi baru, Papua Barat Daya menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal.
Namun, melalui langkah-langkah strategis seperti yang dilakukan Bandara DEO Sorong, ada harapan besar bahwa UMKM di daerah ini bisa bangkit dan bersaing di kancah yang lebih luas.
Kolaborasi dan komitmen berkelanjutan dari semua pihak menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan ini. Jika semua pihak dapat bekerja sama dengan baik, masa depan ekonomi Papua Barat Daya akan semakin cerah. (SG-2)