SOKOGURU, LAMONGAN: Siapa sangka, di balik kota Lamongan yang lebih dikenal dengan soto dan sepak bolanya, tersimpan kisah inspiratif dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Batik Tulis Soedjono.
Usaha mikro ini bukan hanya memproduksi batik tulis eksklusif, tetapi juga membawa misi besar: mengedukasi masyarakat dan memberdayakan warga sekitar lewat warisan budaya.
Konsep Unik Berupa Batik Tulis Custom
Didirikan oleh Umbar Basuki pada 2019, Batik Tulis Soedjono menawarkan konsep unik berupa batik tulis custom—pelanggan bebas menciptakan motif sesuai imajinasi mereka.
Baca juga: Melalui Inovasi, UMKM Ethnic Gendhis Hadirkan Batik Sesuai Selera Anak Muda
Hasilnya? Setiap potong batik hanya dibuat satu kali, tanpa duplikasi. Harga pun terjangkau, mulai dari Rp250 ribu, menjadikannya alternatif menarik bagi generasi muda pecinta batik yang menginginkan karya eksklusif.
“Kami ingin membuktikan bahwa batik bisa modern, fleksibel, dan tetap terjangkau,” ujar Umbar saat ditemui di ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD sebagaimana dilansir situs BRI, Minggu (20/4/2025).
Meski awalnya semua proses produksi dilakukan sendiri, kini Umbar telah berhasil melibatkan masyarakat lokal, terutama ibu-ibu rumah tangga, dalam proses membatik.
UMKM ini kini mempekerjakan sembilan karyawan tetap dan lima penjahit paruh waktu dari lingkungan sekitar.
Batik Tulis Soedjono Libatkan Penjahit UMKM Lain
Sebagai UMKM binaan BRI Unit Sugio, Lamongan, Batik Tulis Soedjono mendapat akses pembinaan, pelatihan, dan bahkan koneksi ke penjahit UMKM lainnya.
Dampaknya sangat terasa. Tak hanya merambah pasar nasional seperti Medan, Samarinda, dan Batam, batik karya Umbar bahkan sudah menembus pasar Singapura lewat motif khas Lamongan bernama Daliwangun—perpaduan burung dali dan pohon wangun.
Baca juga: Batik Trenggalek Bertutur: Rayakan Budaya Lokal dan Tumbuhkan Optimisme Baru
“Dulu saya hanya bisa produksi tanpa tahu cara menjual. Berkat mentoring BRI dan dukungan istri, usaha ini bisa berkembang,” ujar Umbar.
BRI UMUM EXPO(RT) Turut Perluas Pemasaran
Ajang seperti BRI UMKM EXPO(RT) dinilainya sangat membantu pelaku UMKM menjangkau pasar lebih luas.
Ia berharap pameran semacam ini bisa diperluas ke lebih banyak kota kecil agar semakin banyak pelaku UMKM yang mendapatkan akses serupa.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyebut bahwa acara ini sudah memasuki tahun keenam dan menjadi bagian strategi memperkuat peran UMKM dalam perekonomian nasional.
Baca juga: Pemkot Jakpus Dukung Jakarta Fashion Batik Carnaval di Lapangan Banteng
Tahun ini, 1.000 UMKM terbaik dari lima kategori dipamerkan selama empat hari, menarik lebih dari 63.000 pengunjung.
“BRI akan terus mendorong perluasan lapangan kerja melalui pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Hendy. (*) (SG-2)