Soko Bisnis

Pinjol Bisa Bikin Bangkrut, Ini Solusi Aman dari Pemerintah yang Sering Dilupakan!

Pelaku UMKM, pilih KUR yang legal dan berbunga rendah! Temukan perbedaan antara KUR dan pinjol ilegal , manfaat KUR untuk mengembangkan usaha Anda dengan aman.

By Tondini Alief Harahap  | Sokoguru.Id
10 Mei 2025
<p>Ilustrasi foto uang rupiah di dalam dompet. perbandingan KUR dan Pinjol untuk UMKM, menunjukkan pilihan pembiayaan yang aman dan legal untuk mengembangkan usaha dengan bunga rendah. Foto: pexels</p>

Ilustrasi foto uang rupiah di dalam dompet. perbandingan KUR dan Pinjol untuk UMKM, menunjukkan pilihan pembiayaan yang aman dan legal untuk mengembangkan usaha dengan bunga rendah. Foto: pexels

SOKOGURU - Di tengah meningkatnya kebutuhan modal usaha, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tergoda menggunakan pinjaman online (pinjol).

karena prosesnya cepat dan mudah. Sayangnya, banyak pelaku UMKM yang akhirnya terjebak utang dengan bunga tinggi dan praktik penagihan yang tidak manusiawi.

Padahal, pemerintah telah menyediakan solusi pembiayaan resmi dan terjangkau bernama Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Apa sebenarnya perbedaan KUR dan pinjol? Mengapa UMKM sebaiknya memilih program pembiayaan yang legal seperti KUR?.

Artikel ini membahas secara lengkap dan berbasis data resmi agar dapat menjadi panduan bagi pelaku usaha di semua lapisan.

KUR: Pembiayaan Resmi dari Pemerintah untuk UMKM

Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pembiayaan bersubsidi dari pemerintah yang bertujuan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah. 

Penyalurannya dilakukan melalui bank dan lembaga keuangan resmi seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, dan koperasi tertentu yang sudah ditunjuk pemerintah.

Keunggulan utama dari KUR terletak pada tingkat suku bunga yang sangat rendah, yakni hanya 3% per tahun untuk KUR Mikro dan KUR Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

Selain itu, untuk plafon pinjaman di bawah Rp100 juta, pelaku usaha tidak diwajibkan menyerahkan agunan tambahan. 

Ini menjadikan KUR sebagai opsi pembiayaan yang inklusif dan aman bagi UMKM yang belum memiliki aset besar.

Menurut data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp300 triliun pada tahun 2025.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional dan penguatan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian.

Pinjol: Mudah Diakses, Tapi Banyak Perangkap

Di sisi lain, pinjaman online atau pinjol berkembang pesat karena prosesnya yang cepat dan tidak memerlukan banyak persyaratan. 

Namun, kemudahan ini sering kali menjadi bumerang. Banyak pelaku UMKM yang tidak menyadari bahwa pinjol memiliki bunga yang sangat tinggi.

Untuk pinjol legal yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), batas suku bunga yang diperbolehkan adalah maksimal 0,4% per hari. 

Jika dikalikan dalam setahun, bunganya bisa mencapai sekitar 146%. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan bunga KUR yang hanya 3% per tahun.

Lebih berbahaya lagi adalah pinjol ilegal. Tidak hanya mengenakan bunga tak wajar.

Pinjol ilegal juga sering menyertakan biaya tersembunyi dan melakukan penagihan dengan cara yang melanggar etika dan hukum. 

OJK secara berkala terus menutup situs dan aplikasi pinjol ilegal, tetapi praktiknya masih marak terjadi.

Mengapa Memilih KUR Lebih Bijak?

Dari sisi legalitas, KUR jelas jauh lebih aman karena berada di bawah pengawasan langsung pemerintah dan disalurkan oleh lembaga resmi. 

Prosedurnya memang membutuhkan dokumen usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB).

Tetapi, saat ini pembuatan NIB dapat dilakukan secara daring melalui sistem OSS (Online Single Submission) dan sangat mudah diakses.

Suku bunga KUR yang rendah membuat cicilan menjadi lebih ringan dan terukur. 

Tidak hanya itu, KUR juga memiliki tenor pinjaman yang panjang, hingga 5 tahun, sehingga pelaku usaha bisa mengelola keuangan dengan lebih leluasa.

Sementara itu, pinjol sering kali menawarkan tenor yang sangat singkat, bahkan kurang dari tiga bulan. 

Dalam waktu yang sempit itu, pelaku usaha harus melunasi pinjaman dengan bunga tinggi, yang justru bisa membuat kondisi keuangan semakin tidak stabil.

Literasi Keuangan: Kunci Menghindari Pinjol Ilegal

Salah satu penyebab utama UMKM masih banyak terjerat pinjol ilegal adalah rendahnya literasi keuangan. 

Banyak pelaku usaha tidak memahami hak dan kewajibannya sebagai peminjam, atau bahkan tidak mengetahui perbedaan antara pinjol legal dan ilegal.

Untuk itu, pemerintah melalui OJK dan Bank Indonesia terus mendorong edukasi finansial agar masyarakat lebih bijak dalam memilih sumber pembiayaan. 

UMKM juga didorong untuk beralih ke skema pembiayaan digital yang terintegrasi dengan data transaksi dan rekam jejak usaha.

Sehingga tidak perlu lagi bergantung pada pinjol dengan risiko tinggi.

Jangan Korbankan Masa Depan Usaha karena Pilihan yang Salah

Membangun dan mengembangkan usaha memang membutuhkan modal. Namun, memilih sumber pembiayaan tidak boleh dilakukan sembarangan. 

KUR hadir sebagai solusi aman, legal, dan terjangkau untuk membantu UMKM naik kelas. 

Di sisi lain, pinjol terutama yang ilegal bisa menjadi jerat utang yang sulit dihindari.

Sebagai pelaku usaha, bijaklah dalam mengambil keputusan keuangan. 

Pilihlah program pembiayaan yang diawasi pemerintah, memiliki bunga rendah, dan memberikan perlindungan hukum. 

Jangan biarkan kemudahan sesaat dari pinjol mengorbankan masa depan usahamu.