SokoBisnis

Perkuat Kepemimpinan, BYD dan DENZA Berkontribusi Dorong Pasar Nasional EV Cetak Rekor Pertumbuhan

Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan EV tercepat di sejumlah negara Asia Tenggara. BYD pertahankan kinerja distribusi kendaraan 10.000 unit per bulan.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 Desember 2025
<p>Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan, Sepanjang Januari hingga November 2025, BYD mencatat lebih dari 47.300 unit penjualan, atau sekitar 57% pangsa pasar dari total penjualan EV nasional. (Dok. BYD Motor Indonesia) </p>

<p> </p>

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan, Sepanjang Januari hingga November 2025, BYD mencatat lebih dari 47.300 unit penjualan, atau sekitar 57% pangsa pasar dari total penjualan EV nasional. (Dok. BYD Motor Indonesia) 

 

SOKOGURU, JAKARTA- Seiring dengan geliat pasar otomotif berbasis kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus menunjukkan tren positif, Build Your Dream (BYD) Indonesia terus mengambil peran strategis dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di tanah air.

Sepanjang Januari hingga November 2025, BYD mencatat lebih dari 47.300 unit penjualan, atau sekitar 57% pangsa pasar dari total penjualan EV nasional. 

Capaian itu menjadi salah satu indikasi menguatnya kepercayaan masyarakat terhadap inovasi teknologi kendaraan listrik yang dihadirkan BYD. 

Baca juga: BYD Peduli dan Bergerak Cepat Hadir Langsung Bantu Warga Terdampak Bencana di Wilayah Sumatra

Demikian disampaikan Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, dalam keterangan resmi yang diterima Sokoguru, Senin,15 Desember 2025.

“Pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan perkembangan sangat kuat, walaupun di tengah tantangan industri otomotif yang secara umum mengalami perlambatan,” ujarnya pada acara BYD Indonesia – Fun Footgolf Experience di  Palm Hill Golf Sentul , Kamis, 11 Desember 2025. 

Momentum tersebut, sambung Eagle, menjadi bukti EV mulai bergerak ke arah lebih progresif dan membawa dampak yang lebih luas bagi ekosistem otomotif nasional. 

Baca juga: Rekor Baru! Mobil Listrik BYD Atto 3 Laku 1 Juta Unit dalam 3 Tahun 9 Bulan

Sebagai bagian dari ekosistem tersebut, BYD Indonesia senang dapat berkontribusi sebagai kontributor utama dengan penjualan lebih dari 47.000 atau menopang lebih dari 57% kendaraan listrik yang sudah tersebar secara nasional. 

“Kami percaya angka ini merupakan bukti dari kepercayaan masyarakat terhadap teknologi EV yang terus meningkat, memberi energi baru bagi pertumbuhan industri otomotif nasional secara lebih luas,” imbuhnya.

Menurut data, peningkatan pasar EV sekitar 2% sampai 3% pada 2023, penetrasi EV naik menjadi 5% pada 2024 dan mencapai sekitar 12% menjelang akhir 2025. 

Baca juga: Preman Ganggu Pabrik BYD di Subang! DPR Desak Pemerintah Bentuk Satgas Antipremanisme

“Artinya, pasar EV kini meluas hingga lebih dari empat kali lebih besar dibandingkan dua tahun lalu,” kata Eagle lagi. 

Perkembangan itu menjadi indikasi adopsi EV semakin menguat seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap mobilitas yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai perbandingan, total penjualan EV nasional pada 2024 yaitu sebesar 43.000 unit. Dengan angka penjualan BYD yang telah melampaui jumlah tersebut dalam kurang dari satu tahun kinerjanya, terlihat bahwa dinamika pasar EV pada 2025 bergerak lebih cepat dari tahun sebelumnya. 

Perkembangan itu dipercaya dapat menjadi bekal bagi pertumbuhan industri otomotif nasional yang lebih solid, baik dari sisi peningkatan volume penjualan maupun perluasan basis pasar kedepannya.

Memasuki kuartal terakhir 2025, dinamika pasar EV semakin memperlihatkan tren menggembirakan. Tingkat adopsi pada Oktober dan November di setiap bulannya mencapai lebih dari 15% dari total penjualan kendaraan nasional. 

Peningkatan itu, lanjut, Eagle, membawa Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan EV tercepat di sejumlah negara Asia Tenggara saat ini. 

Di periode yang sama, BYD mempertahankan kinerja distribusi kendaraan yang stabil di kisaran 10.000 unit per bulan. 

Dengan beragam pilihan model kendaraan listrik, kemudahan akses, serta teknologi yang kian efisien dan ramah lingkungan membuat kendaraan listrik kini dipandang sebagai solusi mobilitas yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern saat ini.

Lebih lanjut, di hadapan wartawan, Eagle menyampaikan, BYD dan DENZA terus berperan dalam memperkuat pertumbuhan berbagai segmen kendaraan di Indonesia yang sebelumnya terkoreksi melalui kehadiran ragam inovasi dan portofolio produk yang relevan. 

“Misalnya, di segmen low hatchback, BYD Atto 1 menjadi salah satu model terlaris dengan penjualan lebih dari 17.700 unit dalam dua bulan. Model itu mampu menarik perhatian konsumen berkat desain kompak yang ideal untuk mobilitas harian, efisiensi konsumsi energi, dan fitur yang mudah dioperasikan bahkan oleh pengguna baru kendaraan listrik,” terang Eagle. 

Di segmen MPV, tambahnya, BYD juga mencatatkan kontribusi yang signifikan. BYD M6 tetap menjadi salah satu magnet utama bagi konsumen Indonesia, tercermin dari distribusi sebanyak 9.900 unit sepanjang Januari hingga November 2025, yang menjadikannya sebagai mobil listrik terlaris kedua secara nasional.

Sedangkan di segmen SUV, BYD Sealion 7 mencatat lebih dari 7.900 unit penjualan sejak Februari 2025, memperkuat posisi BYD di pasar EV berkat kombinasi performa tinggi, jangkauan optimal, serta desain sporty elegan yang kini menjadi preferensi utama konsumen Indonesia. 

Sementara itu, di segmen sedan, BYD Seal hadir sebagai model yang mendefinisikan ulang standar performa dan kenyamanan berkendara. Dengan desain aerodinamis, teknologi baterai terdepan, serta handling yang presisi, BYD Seal menjadi benchmark baru bagi konsumen yang menginginkan sedan EV berkarakter namun tetap efisien.

Di sisi lain, DENZA sebagai lini premium BYD memperkuat kontribusi pada segmen high MPV listrik premium melalui DENZA D9. Model itu dengan cepat menjadi salah satu high MPV listrik terlaris di kelasnya dengan penjualan lebih dari 7.000 unit. 

Teknologi intelligent cockpit, fitur keselamatan tingkat tinggi, dan keheningan kabin menjadi daya tarik yang menjadikan DENZA D9 kompetitif bahkan dibandingkan MPV konvensional di kelas serupa. 

Secara keseluruhan, sinergi BYD dan DENZA menunjukkan bagaimana kedua brand tidak sekadar memperluas pasar, tetapi menjadi katalis utama dalam memacu pertumbuhan industri EV Indonesia.

Pertumbuhan NEV di 2026

Capaian BYD Indonesia sepanjang 2025 mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperluas akses kendaraan listrik sekaligus memperkuat fondasi industri NEV di Tanah Air. 

Di tengah dinamika industri otomotif nasional, BYD meyakini, sektor EV akan semakin berperan sebagai penggerak baru yang menjaga industri tetap bertumbuh selaras dengan arah perubahan di tahun yang akan datang.

Eagle mengatakan perkembangan pasar EV di Indonesia di tahun ini menunjukkan dinamika sangat positif dengan pertumbuhan di berbagai segmen yang bahkan melampaui prediksi awal. 

“Menatap 2026, kami melihat perkembangan pasar otomotif Indonesia dengan optimisme, khususnya di segmen EV yang terus menunjukkan daya tahan dan potensi jangka panjang. Melalui kehadiran produk BYD dan DENZA di berbagai segmen, kami berupaya mengambil bagian dalam menjaga pergerakan industri otomotif nasional yang terus aktif, adaptif dan bertumbuh,” ujarnya.

Selain dari sisi hilir, BYD juga berupaya memperkuat industri otomotif nasional melalui pengembangan industri lokal. Pembangunan fasilitas produksi BYD di Indonesia yang direncanakan mulai beroperasi pada 2026 diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekosistem EV nasional. 

Kehadiran pabrik itu, menurut Eagle, tidak hanya ditujukan untuk menghadirkan kapasitas produksi dan efisiensi pasok yang lebih baik, tetapi juga untuk mendukung stabilitas ketersediaan kendaraan listrik bagi pasar domestik seiring meningkatnya permintaan. 

Ke depannya, pengembangan industri lokal ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok nasional, membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pelaku industri, serta mendorong transfer pengetahuan dan teknologi untuk penguatan sumber daya manusia, serta  keterampilan lebih kompetitif.

Sementara itu, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengatakan, penguatan jaringan lokal itu menjadi elemen penting dalam membangun kepercayaan jangka panjang konsumen terhadap kendaraan listrik. 

Akses layanan yang mudah, ketersediaan suku cadang, dan dukungan teknis yang andal menjadi faktor yang semakin dipertimbangkan masyarakat dalam memilih EV sebagai kendaraan utama. 

“BYD Indonesia melihat hal ini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam mendorong adopsi EV yang berkelanjutan,” ujarnya. Untuk melengkapi upaya tersebut, sambung Luther, BYD terus membangun rantai nilai bisnis yang terintegrasi melalui kolaborasi strategis dengan berbagai mitra, mulai dari perusahaan pembiayaan hingga penyedia layanan mobilitas dan juga ride-hailing untuk jangkauan yang lebih masif. 

Kolaborasi itu ditujukan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses kendaraan listrik, baik dari sisi pembiayaan, penggunaan, maupun layanan pendukung sehingga pengalaman beralih ke EV dapat berlangsung secara lebih inklusif dan terjangkau.

Dengan pondasi yang terus diperkuat dari berbagai sisi, BYD memandang 2026 sebagai fase penting untuk tumbuh bersama Indonesia. Bukan hanya sebagai pasar, tetapi sebagai mitra dalam membangun masa depan mobilitas yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan. 

Melalui pendekatan yang kolaboratif dan berorientasi pada kebutuhan konsumen, BYD berkomitmen untuk terus berkontribusi pada perkembangan industri otomotif nasional yang semakin kuat dan siap menghadapi tantangan ke depan. (SG-1)