Soko Bisnis

Menteri Maman: Program Makan Bergizi Gratis Buka Peluang Emas bagi UMKM dari Hulu ke Hilir!

Program Makan Bergizi Gratis ciptakan ekosistem sehat dan adil bagi UMKM dengan keterlibatan penuh dari hulu bahan baku hingga hilir pengelolaan limbah.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
21 Mei 2025
<p>Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, acara Perluasan Keterlibatan UMKM dalam MBG di SPPG Cileunyi Al-Kasyaf, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025), (Dok.Kementerian UMKM)</p>

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, acara Perluasan Keterlibatan UMKM dalam MBG di SPPG Cileunyi Al-Kasyaf, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025), (Dok.Kementerian UMKM)

 

SOKOGURU, KABUPATEN BANDUNG – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi ekosistem ekonomi yang inklusif dan sehat bagi pelaku UMKM di Indonesia.

Saat membuka acara Perluasan Keterlibatan UMKM dalam MBG di SPPG Cileunyi Al-Kasyaf, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025), Menteri Maman menjelaskan pemerintah membatasi jumlah penerima MBG di setiap SPPG maksimal 3.000 hingga 4.000 orang. 

Tujuannya adalah menciptakan pemerataan dan keadilan ekonomi antarwilayah.

Baca juga: Keracunan Massal Kembali Terjadi! Program Makan Bergizi Gratis Disorot DPR: Waktunya Audit Total!

“UMKM punya posisi sangat strategis dalam rantai pasok MBG. Ini bukan sekadar program gizi, tapi juga langkah nyata mewujudkan ekonomi berkeadilan,” tegas Menteri Maman.

Dalam ekosistem MBG, keterlibatan UMKM terjadi di tiga titik utama, partama, hulu sebagai pemasok bahan baku,

Kedua, dapur sebagai penyedia jasa boga di SPPG, sedangkan ketiga
hilir – sebagai pengelola limbah makanan.

SPPG Cileunyi Al-Kasyaf Optimalkan Peran UMKM

SPPG Cileunyi Al-Kasyaf, lanjut Menteri Maman, menjadi model ideal karena telah mengoptimalkan peran UMKM secara menyeluruh, dari hulu ke hilir. 

“SPPG ini sudah memenuhi indikator sebagai SPPG ramah UMKM,” ujarnya.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Buka Peluang Emas bagi UMKM untuk Berkembang

Berdasarkan data BPS tahun 2023, ada sekitar 29,3 juta pelaku UMKM di sektor pangan yang berpotensi menjadi pemasok bahan baku.

Sementara data Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM 2024 mencatat lebih dari 30 ribu UMKM bergerak di jasa boga dan pengelolaan limbah makanan.

UMKM Mandiri, Gizi Terpenuhi

Program MBG mengusung semangat “UMKM Mandiri, Gizi Terpenuhi”, yang menurut Menteri Maman menjadi fondasi penting untuk menjaga kontinuitas dan kualitas pangan bergizi bagi masyarakat luas.

Kementerian UMKM, tambahnya, turut memberikan dukungan nyata melalui empat pilar utama, yaitu:

1.Fasilitasi akses permodalan dan pembiayaan,
2. Peningkatan kapasitas manajemen usaha,
3. Peningkatan produktivitas,
4. Dukungan legalitas dan perlindungan usaha bagi pekerja serta relawan di ekosistem MBG.

“Kami juga memberikan pendampingan intensif selama tiga bulan kepada UMKM agar mampu memenuhi spesifikasi SPPG, serta pelatihan pengelolaan sisa makanan melalui budidaya maggot,” imbuh Maman.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dorong UMKM, Menteri Maman: Multiplier Effect Luar Biasa

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, Bupati Bandung Dadang Supriatna, serta Ketua Yayasan Al-Kasyaf Giovani Tarega. 

Kolaborasi lintas sektor ini memperkuat pelaksanaan amanat UU dan Perpres tentang kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan UMKM. (SG-2) (*)