SOKOGURU, MALANG- Arema FC berencana mengelola Stadion Kanjuruhan dan mengembangkan kawasan sekitarnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui skema holding UMKM.
Kementerian UMKM menyambut positif rencana tersebut. Langkah itu merupakan implementasi nyata dari konsep industrialisasi olahraga yang selama ini didorong pemerintah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan.
Hal itu disampaikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam keterangannya di Jakarta.
“Olahraga harus dapat masuk ke sektor industri, menggerakkan ekonomi, dan mengembangkan UMKM. Inisiatif Arema FC menunjukkan bagaimana pengelolaan sarana olahraga dapat membuka peluang pemberdayaan UMKM yang luas dan menghadirkan efek pengganda bagi daerah,” ujarnya, seperti dikutip Keterangan resmi Kementerian UMKM, Kamis, 11 Desember 2025.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar transformasi stadion menjadi ekosistem ekonomi dapat berjalan optimal.
Baca juga: Trenggalek Economic Run 2024 Hadirkan Olahraga, Kreativitas, dan Dorong UMKM
Nota Kesepahaman antara Kementerian UMKM, Kemenpora, dan Kemendagri menjadi kerangka kerja penting untuk memastikan bahwa aset olahraga dikelola secara produktif, inklusif, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Pemerintah akan melakukan pendampingan penuh, terutama dalam memastikan pelibatan pengusaha UMKM dalam rantai nilai industri olahraga di Kanjuruhan,” imbuhnya.
Dalam site visit bersama Kemendagri dan Kemenpora pada 10 Desember lalu, pemerintah pusat melihat keseriusan Arema FC dalam menyiapkan rencana pengelolaan.
Baca juga: Arcamanik Fun Run Meriahkan Kota Bandung dengan Olahraga dan Kreativitas UMKM
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan, pengajuan hak kelola itu bukan sekadar kebutuhan klub, melainkan upaya jangka panjang untuk menciptakan pusat ekonomi baru di Malang Raya.
“Kami berkomitmen menjadikan Kanjuruhan sebagai zona ekonomi eksklusif yang melibatkan UMKM lokal, komunitas suporter, dan warga sekitar. Ini bukan hanya soal stadion, tetapi ekosistem yang bisa menumbuhkan ekonomi daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri UMKM, Budi Setiawan, yang ikut mendampingi kunjungan, menilai, paparan Arema FC sudah komprehensif dan selaras dengan arah kebijakan pemerintah.
Selain itu, Sekretaris Deputi Bidang Usaha Menengah Fitri Rinaldi menegaskan, optimalisasi aset daerah seperti Kanjuruhan penting untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan memperluas peran pengusaha UMKM dalam industri olahraga.
Pemerintah memandang inisiatif Arema FC memiliki potensi menjadi pilot project nasional untuk model pengelolaan stadion yang mandiri secara finansial, profesional, dan berbasis pemberdayaan UMKM.
Melalui pendampingan program holding UMKM, pengembangan kawasan Kanjuruhan diharapkan mampu menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan, memperkuat identitas komunitas, dan menjadi contoh transformasi aset publik yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (SG-1)