SOKOGURU - Harga logam mulia Antam 24 karat kembali mengalami penurunan pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Harga emas hari ini turun Rp8.000 per gram menjadi Rp1.951.000.
Sehari sebelumnya, Jumat (8/8), harga emas justru sempat naik Rp16.000 hingga mencapai Rp1.959.000 per gram. Sementara pada Kamis (7/8), harga emas melemah Rp7.000 dari Rp1.950.000 menjadi Rp1.943.000 per gram.
Apakah tren penurunan ini menjadi sinyal emas masih akan turun atau justru saat tepat untuk memborong?
Pergerakan Harga Emas Antam dalam Sebulan
Berdasarkan data resmi dari Logam Mulia Antam, harga emas terkecil 0,5 gram dibanderol Rp1.025.500.
Untuk ukuran 10 gram, harganya berada di Rp19.005.000. Sedangkan ukuran terbesar, 1 kilogram, dibanderol Rp1.891.600.000.
Selama sepekan terakhir, pergerakan harga emas berada di kisaran Rp1.943.000 – Rp1.959.000 per gram.
Sementara dalam sebulan terakhir, harga emas bergerak di rentang Rp1.894.000 – Rp1.970.000 per gram.
Harga Buyback Emas Antam
Harga buyback atau harga beli kembali emas Antam juga turun Rp8.000 per gram, kini berada di level Rp1.797.000 per gram.
Harga ini berlaku jika Anda menjual emas ke Antam.
Pajak Pembelian Emas
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%.
Jika pembeli memiliki NPWP, tarif pajak akan lebih rendah yaitu 0,45%.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Sabtu, 9 Agustus 2025)
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.025.500
- Harga emas 1 gram: Rp 1.951.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.842.000
- Harga emas 3 gram: Rp 5.738.000
- Harga emas 5 gram: Rp 9.530.000
- Harga emas 10 gram: Rp 19.005.000
- Harga emas 25 gram: Rp 47.387.000
- Harga emas 50 gram: Rp 94.695.000
- Harga emas 100 gram: Rp 189.321.000
- Harga emas 250 gram: Rp 473.015.000
- Harga emas 500 gram: Rp 945.820.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.891.600.000
Baca Juga:
Kesimpulan
Fluktuasi harga emas dalam beberapa hari terakhir menunjukkan pasar yang cukup dinamis.
Bagi investor, penurunan harga seperti ini bisa menjadi peluang untuk membeli, terutama jika berorientasi pada investasi jangka panjang.
Namun, tetap cermati tren global dan faktor ekonomi lainnya sebelum mengambil keputusan. (*)