SOKOGURU, MEDAN - Di tengah hiruk-pikuk Kota Medan yang seolah tak pernah benar-benar berhenti bernapas, Pusat Pasar kembali menjadi panggung utama sebuah perayaan besar.
Pada 15–16 November 2025 nanti, kawasan yang sehari-hari dipenuhi suara tawar-menawar dan aroma rempah ini akan berubah menjadi ruang perayaan penuh warna melalui Festival Pasar Rakyat 2025. Bukan lagi sekadar tempat bertransaksi, tetapi menjadi pusat berkumpul, belajar, bergerak, dan merayakan kehidupan kota.
Pusat Pasar, yang dulunya berdiri di bekas arena pacuan kuda, telah lama menjadi saksi tumbuhnya ekonomi rakyat. Dari pedagang bawang yang setia membuka lapak sejak subuh hingga penjual kain yang mengenal setiap pelanggan layaknya keluarga, pasar ini menyimpan ribuan kisah kecil yang membangun wajah Medan.
Kehadiran FPR 2025 membawa misi yang tak kalah penting: menghidupkan kembali denyut pasar tradisional sekaligus mengajak masyarakat merayakan sejarahnya.
Sejak pagi hingga malam, festival ini akan merangkul semua kalangan. Anak-anak, ibu-ibu, pedagang, wisatawan, hingga pegiat seni, semuanya diundang untuk menikmati ruang sosial yang selama ini mungkin terabaikan. Adira Finance sebagai penggagas acara membawa semangat besar: agar pasar bukan hanya bertahan, tetapi tumbuh seiring zaman.
Di balik kemeriahan festival, terselip komitmen kuat untuk pemberdayaan. Melalui program asistensi sertifikasi halal, para pedagang didorong memperkuat usahanya dengan standar yang dipercaya masyarakat luas. Pelatihan literasi keuangan dan digitalisasi pasar kemudian menjadi jembatan agar pedagang mampu mengelola usahanya dengan lebih modern, efisien, dan siap bersaing.
Revitalisasi fasilitas pasar, pembinaan Kelompok Usaha Bersama, hingga layanan kesehatan gratis juga menjadi bagian penting dari festival ini. Ada sesuatu yang menyentuh dalam langkah-langkah kecil seperti pemeriksaan tensi atau konsultasi kesehatan—hal yang sering terlupakan, tetapi begitu berarti bagi para pedagang yang menghabiskan waktu seharian di balik lapak.
Di antara lahan parkir, sebuah panggung besar akan berdiri sebagai pusat hiburan rakyat. Musik, tarian, dan pertunjukan budaya akan mengisi udara dengan semangat khas Medan. Lomba-lomba kreatif seperti tari kreasi daerah, mewarnai, dongeng, hingga tahfidz Quran memberikan ruang bagi anak-anak dan remaja untuk menunjukkan bakat sekaligus belajar mengenal pasar lebih dekat.
Salah satu lomba yang diprediksi paling meriah adalah fashion show daur ulang. Bayangkan pakaian dari plastik bekas, kertas, dan kain perca yang disulap menjadi busana penuh gaya—sekaligus mengajak masyarakat memikirkan ulang soal sampah dan siklus pemakaian. Sementara itu, lomba masak khas daerah akan membuat pengunjung mencium aroma sedap khas pasar yang tak tertandingi.
Tak hanya di panggung, semarak festival juga akan terasa di area-area booth. Akan ada permainan berhadiah sembako, pameran inklusi keuangan, pentas seni budaya dari delapan etnis Sumatera Utara, zumba massal, musik electone, hingga edukasi safety riding. Setiap sudut menyimpan aktivitas yang bisa dinikmati siapa saja.
Pembukaan festival dilakukan dengan cara yang sangat Medan: tabuhan Taganing atau Garattung, alat musik tradisional yang suaranya bergetar hingga ke dada. Simbol bahwa meski festival ini membawa banyak unsur modern, akarnya tetap tertancap kuat pada budaya lokal dan sejarah panjang pasar.
Hari kedua dibuka dengan Fun Walk sejauh dua kilometer. Sekitar seratus peserta akan bergerak bersama, melintasi jalanan yang sehari-hari hanya mereka lewati tanpa benar-benar memperhatikan.
Di tengah pesta nanti juga akan ada kehadiran Denada Tambunan sebagai bintang utama menghadirkan energi panggung yang tak kalah dengan konser besar. Lalu ada Osen Hutasoit yang ikut membangkitkan semangat.
Di tengah kemeriahan, terdapat satu momen khusus yang tak ingin dilewatkan: perayaan ulang tahun ke-35 Adira Finance. Dalam sesi ini, akan ada penyerahan donasi untuk penyandang disabilitas, penayangan video keselamatan berkendara, pemberian helm kepada karyawan, hingga potong kue bersama. Semua terbungkus hangat sebagai wujud rasa terima kasih dan perjalanan panjang bersama masyarakat.
Festival ini juga memberikan kesempatan besar bagi pengunjung membawa pulang hadiah doorprize dalam tiga sesi undian. Semakin aktif mengikuti kegiatan, semakin besar peluang menang. Di pasar, keberuntungan kadang datang pada mereka yang paling berani mencoba.
Selama dua hari itu, Pusat Pasar tidak hanya menjadi lokasi acara, tetapi berubah menjadi rumah besar tempat semua orang merasa diterima. Di sinilah festival, edukasi, sejarah, budaya, dan ekonomi bertemu dalam satu ruang yang sama. Dan setiap langkah, suara, serta tawa yang hadir menjadi bukti bahwa pasar tradisional masih punya tempat penting dalam kehidupan kota.
Pada akhirnya, Festival Pasar Rakyat 2025 bukan sekadar serangkaian program atau hiburan. Ia adalah cara untuk mengingatkan bahwa pasar adalah bagian dari identitas kita—tempat cerita hidup, tempat budaya bertahan, dan tempat ekonomi rakyat bernafas. FPR 2025 adalah cerminan nyata bahwa pasar bukan hanya tempat membeli, tetapi tempat manusia berkumpul dan tumbuh bersama. (*)