Soko Bisnis

Enam UMKM Indonesia Berpotensi Ekspor ke Negeri Ginseng Lolos Kurasi, Siap Lebarkan Sayap

Produk-produk UMKM yang lolos kurasi memiliki kualitas baik. Atase Perdagangan RI di Seoul mendukung produk tersebut tembus pasar ekspor ke Korea Selatan..

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
02 Juli 2025
<p>Produk karya Roka Collection, salah satu dari enam UMKM yang lolos kurasi oleh Atase Perdagangan (Atdag) RI di Seoul dalam sesi presentasi produk (pitching).  (Dok. Roka Collection)</p>

Produk karya Roka Collection, salah satu dari enam UMKM yang lolos kurasi oleh Atase Perdagangan (Atdag) RI di Seoul dalam sesi presentasi produk (pitching).  (Dok. Roka Collection)

SOKOGURU, SEOUL- Produk rotan dari Roka Collection dan batik dari Ulur Wiji paling potensial untuk masuk ke pasar Korea Selatan. Keduanya memiliki kelebihan dari segi desain dan konsep produk yang ramah lingkungan.

Demikian hasil kurasi terhadap enam produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan dalam sesi presentasi produk (pitching) bersama Atase Perdagangan (Atdag) RI di Seoul.

Selain Roka Collection dan Ulur Wiji, empat  UMKM lainnya yang juga potensial untuk pasar Korea Selatan yakni Ita Stone, Nur Fajary Grup, Tepa Selira, dan Creative Batik.

Baca juga: Wamendag Roro Dorong Pelaku Usaha RI-Korea Manfaatkan Indonesia-Korea CEPA

“Proses kurasi tersebut dilakukan dalam sesi presentasi produk (pitching) bersama Atdag RI di Seoul pada 4 Juni 2025 lalu menggunakan konferensi video,” jelas Atdag Seoul Roesfitawati, seperti dikutip dalam keterangan resmi Kemendag, Senin, 1 Juli 2025.

Adapun keenam UMKM yang terkurasi itu memproduksi produk olahan rotan (Roka Collection), produk gelang kulit (Ita Stone), dan UMKM Nur Fajary Grup dengan produk keripik kentang. 

Sementara itu, di bidang fesyen, yaitu Batik Ulur Wiji, Creative Batik, dan Tepa Selira. Keenam pelaku usaha tersebut merupakan UMKM binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan pasar di negara tujuan.

Baca juga: NanasQu Purbalingga, Manisnya Terasa Hingga Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi

“Produk-produk yang lolos kurasi ini menunjukkan bahwa produk UMKM memiliki kualitas yang baik. Kami siap mendukung produk-produk tersebut agar dapat menembus pasar ekspor, khususnya ke Korea Selatan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Roesfitawati mengungkapkan, Roka Collection memiliki desain menarik serta menggunakan bahan baku ramah lingkungan dari serat alam dan rotan. Roka Collection juga pernah mengekspor kursi tatami dan storage seat berbahan rotan ke Korea Selatan.

Sementara itu, Batik Ulur Wiji menampilkan batik dengan desain kontemporer modern agar anak muda berminat memakai batik. 

Baca juga: Bangkit dari Krisis, Ibu Rumah Tangga asal Kuningan, Jabar, Sukses Ekspor Ubi Jalar hingga ke Korea!

Ulur Wiji menjadi bisnis yang memiliki konsep matang, mulai dari desain yang tak lekang oleh waktu, bahan baku yang ramah lingkungan, dan konsep pemberdayaan warga sekitarnya sebagai perajin batik. 

Ulur Wiji juga telah memiliki sertifikasi industri hijau dari Kementerian Perindustrian karena penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.

Roesfitawati menyampaikan, Pemerintah secara aktif mempromosikan produk-produk Indonesia ke pasar Korea Selatan. 

“Proses kurasi dalam presentasi produk UMKM ini menjadi proses yang penting untuk menjaring UMKM agar semakin siap untuk melebarkan pasarnya dengan produk berdaya saing teruji,” katanya.

Menurut Roesfitawati, kurasi itu akan mendukung program Kementerian Perdagangan, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Dalam hal ini, untuk membuka akses pasar untuk produk-produk unggulan ke pasar Korea Selatan.

Salah satu pendamping BSI, yakni Team Leader SME Business Group Adrian Wiryana menyampaikan harapannya agar kegiatan pitching ini dapat berlanjut dengan langkah yang nyata. 

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada sesi pitching, tetapi dilanjutkan dengan fasilitasi seperti business matching atau bentuk dukungan lainnya yang mendorong pelaku usaha binaan kami, agar dapat memperluas usahanya sampai ke pasar Korea Selatan,” imbuhnya.

Salah satu peserta pitching, Rizal Hikmatiar dari Roka Collection berharap produknya dapat dipromosikan. 

Roka Collection adalah salah satu lokal brand indonesia yang bergerak di bidang handicraft dan furniture yang menggunakan material rotan dan kayu. Roka Collection berdiri sejak tahun 2018 

“Kegiatan pitching ini menjadi kesempatan baik bagi kami. Kami berharap Kementerian Perdagangan dapat memberikan dukungan promosi agar produk kami bisa menjangkau pasar Korea Selatan,” ungkapnya.

Pada Januari hingga April 2025, ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat USD3,2 miliar. 

Sementara itu, impor Indonesia dari Korea Selatan pada periode tersebut sebesar USD2,8 miliar. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Korea Selatan sebesar USD394,4 juta. (SG-1)