Soko Berita

Bangkit dari Krisis, Ibu Rumah Tangga asal Kuningan, Jabar, Sukses Ekspor Ubi Jalar hingga ke Korea!

Hayanah, ibu asal Kuningan, sukses bangkit dari krisis ekonomi dengan mengolah ubi jalar bersama Kelompok Wanita Tani. Usahanya sukses berkat KUR dari BRI,

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
14 Mei 2025
<p>Hayanah, 59, ibu rumah tangga asal Desa Sembawa, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, berhasil membangun usaha olahan ubi jalar yang kini memberdayakan lebih dari 100 perempuan desa. (Dok/BRI)</p>

Hayanah, 59, ibu rumah tangga asal Desa Sembawa, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, berhasil membangun usaha olahan ubi jalar yang kini memberdayakan lebih dari 100 perempuan desa. (Dok/BRI)

SOKOGURU, KUNINGAN – Dari sebuah desa di lereng Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, lahir cerita inspiratif tentang perempuan tangguh yang mengubah krisis menjadi peluang emas.

Hayanah, 59, ibu rumah tangga asal Desa Sembawa, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, berhasil membangun usaha olahan ubi jalar yang kini memberdayakan lebih dari 100 perempuan desa.

Tak hanya itu, produk olahan ubi jalar Hayanah sukses menembus pasar nasional bahkan internasional.

Baca juga: Lewat LinkUMKM BRI, Guru Kimia Ini Raup Puluhan Juta dari Usaha Minuman Herbal

Berawal dari keterpurukan akibat krisis moneter 1998, Hayanah dan keluarga kembali ke kampung halaman dari Jakarta. 

Di tengah keterbatasan, ia melihat potensi ubi jalar sebagai peluang usaha. 

Hanayah Mendirikan KWT Sri Mandiri 

Pada tahun 2009, bersama ibu-ibu rumah tangga lainnya, ia mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Mandiri, sebuah gerakan perempuan desa yang fokus mengembangkan produk berbasis pertanian.

Modal awalnya sangat kecil: hanya patungan Rp5.000 per bulan dan simpanan pokok Rp20.000. 

Gagal Berkali-kali Tapi Semangat Tak Pernah Padam

Namun dari situ, mereka mulai memproduksi makanan olahan dari ubi jalar. Gagal berkali-kali, semangat mereka tak pernah padam.

Baca juga: UMKM Gula Aren Asal Serang Siap Ekspor ke Korea! Ini Rahasia Manis Tangkal Kawung

“Ini bukan sekadar usaha, tapi juga cara kami menuntut ilmu dan membantu keluarga,” tutur Hayanah.

Menembus Ritel Modern hingga Ekspor ke Malaysia dan Korea

Dengan kerja keras dan inovasi, produk KWT Sri Mandiri kini tersedia di lebih dari 1.400 gerai minimarket di wilayah Cirebon hingga Brebes. 

Tak hanya itu, produk olahan mereka juga telah dikirim ke Malaysia dan Korea, meski dalam skala terbatas. 

Pandemi memang sempat menghambat ekspansi, namun mereka terus memperkuat pasar domestik khususnya di Jabodetabek.

Perempuan Desa Jadi Mandiri Secara Ekonomi

Lebih dari sekadar penghasilan, keberadaan KWT Sri Mandiri membawa dampak sosial yang besar. Para perempuan yang dulunya hanya bekerja di rumah kini memiliki kemandirian finansial, percaya diri, dan peran baru sebagai penggerak ekonomi desa.

“Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan punya kekuatan untuk bertahan dan berkembang,” ujar Hayanah penuh semangat.

Baca juga: Kisah Sukses Restu Mande: UMKM Rendang Mendunia yang Juga Berdayakan Perempuan

BRI Jadi Mitra Strategis: Pinjaman KUR, Pelatihan, dan Bantuan Peralatan

Titik balik dalam perjalanan usaha Hayanah terjadi pada 2010 saat ia mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. 

Dana tersebut digunakan untuk membeli mesin, membangun fasilitas produksi, dan memperluas usaha. 

Selain itu, BRI Peduli juga memberikan bantuan peralatan usaha berupa mesin pengolah tepung pada tahun 2022.

“Meski kapasitas mesin masih terbatas, saya bersyukur karena sudah bisa memproduksi sendiri dan meningkatkan hasil produksi,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu, 14 Mei 2025.

Tak hanya dari sisi finansial, BRI juga memberikan pelatihan dan pendampingan usaha melalui program “Klasterku Hidupku”, yang menggabungkan pembiayaan, pelatihan, dan pemberdayaan secara menyeluruh.

Pendekatan Holistik Mampu Bawa UMKM Naik Kelas

Menurut Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, pendekatan holistik ini diyakini mampu membawa UMKM naik kelas dan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Pesan Hayanah untuk Perempuan Indonesia: Jangan Takut Berusaha!

Mengakhiri kisah inspiratifnya, Hayanah berpesan kepada seluruh perempuan agar tidak takut memulai usaha. Ia percaya bahwa niat baik, tekad kuat, dan semangat belajar adalah kunci menuju kesuksesan.

“Jika niat kita bekerja adalah ibadah dan demi kesejahteraan keluarga, Insya Allah jalan akan terbuka lebar,” pungkasnya. (*)