Soko Bisnis

DPR RI Soroti Truk Batu Bara PT Bukit Asam Ganggu Warga! Diminta Segera Bangun Jalan Khusus

DPR RI desak PT Bukit Asam segera bangun akses jalan khusus batu bara demi atasi polusi, kemacetan, dan risiko kecelakaan di permukiman warga Palembang.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
09 Mei 2025
<p>Ilustrasi Kawasan operasional PT Bukit Asam (PT BA). Warga mengeluhkan aktivitas truk PT Bukit Asam yang mengganggu kenyamanan karena melintasi permukiman. (Dok,PT Bukit Asam) </p>

Ilustrasi Kawasan operasional PT Bukit Asam (PT BA). Warga mengeluhkan aktivitas truk PT Bukit Asam yang mengganggu kenyamanan karena melintasi permukiman. (Dok,PT Bukit Asam) 

SOKOGURU, PALEMBANG — Aktivitas truk pengangkut batu bara milik BUMN PT Bukit Asam (PT BA) kembali menjadi sorotan. 

Komisi XII DPR RI menilai aktivitas tersebut telah mengganggu kenyamanan dan keselamatan warga, lantaran jalur distribusi masih melewati kawasan permukiman dan perkotaan.

Dalam kunjungan kerja ke Palembang, Sumatera Selatan, Kamis, 8 Mei 2025, Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menegaskan pentingnya percepatan pembangunan akses jalan khusus atau holding untuk angkutan batu bara.

Baca juga: Ratusan Pensiunan BUMN Indofarma Belum Terima Hak! Nilai Tunggakan Capai Rp200 Miliar

“Sebagian besar truk batu bara masih melintasi kawasan padat penduduk, menyebabkan kemacetan, polusi debu, hingga risiko kecelakaan,” jelasnya. 

“Jika jalur khusus segera direalisasikan, dampaknya akan jauh lebih minimal bagi warga,” ujar Bambang usai memimpin kunjungan tersebut.

Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya. (Dok.emedia.dpr.go.id)

Menurut politikus Partai Golkar ini, dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas tambang tidak boleh diabaikan. Selain merugikan warga, kondisi ini juga bisa memicu konflik sosial dan mencoreng citra PT BA sebagai BUMN strategis nasional.

Bukan Hanya Cari Untung, PT Bukit Asam juga Jaga Harmoni Sosial

“PT Bukit Asam harus mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga menjaga harmoni sosial. Jangan abaikan aspek sosial di tengah ambisi bisnis,” tegasnya.

Solusi konkret pun ditawarkan:

* Penerapan toll fee atau biaya penggunaan jalan bagi truk batu bara.
* Kesepakatan bisnis dengan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) agar distribusi batu bara lebih terkoordinasi.
* Percepatan pembangunan jalan khusus atau akses holding agar angkutan tidak lagi masuk ke jalur umum.

Baca juga: Rumah BUMN Ubah UMKM Jadi Pemain Global, Dari Pelatihan Hingga Jadi Eksportir

Bambang menegaskan, jika persoalan ini terus dibiarkan, maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan dan tingkat kenyamanan hidup warga sekitar wilayah tambang.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Bukit Asam, Arsal Ismail, menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Kami berkomitmen untuk mencari solusi terbaik. Proses koordinasi segera dilakukan agar pembangunan akses jalan holding ini bisa dipercepat. Kami juga akan memperketat pengawasan logistik di lapangan,” ujar Arsal. (SH-2) (*)