UNTUK meningkatkan literasi dan mendorong inklusi keuangan syariah kepada masyarakat, serta mengoptimalkan momentum bulan Ramadan 1446 Hijriah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) 2025.
Kegiatan utama Gerak Syariah 2025 akan berlangsung hingga 31 Maret 2025, yang terdiri dari dua rangkaian, yaitu ‘Kolak’ atau Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah dan ‘Kurma’ yaitu Kompetisi Keuangan Syariah di Bulan Ramadan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan hal itu saat membuka Gerak Syariah 2025 di AEON Mall BSD City, Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (23/2).
Baca juga: Cegah Investasi Bodong! DPR Dorong OJK Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat
“Ini adalah pekerjaan rumah (PR) kita semua, OJK dan stakeholder untuk terus mengedukasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perkuat branding keuangan syariah agar semakin dikenal masyarakat,” ujarnya, seperti disiarkan OJK, Senin (24/2).
Friderica mengharapkan pelaksanaan kegiatan Gerak Syariah 2025 bisa diikuti oleh peserta lebih besar dan menghasilkan inklusi yang lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, menambahkan, kegiatan ‘Kolak’ akan diisi oleh Webinar Edukasi, Podcast Ramadan, Talkshow Radio, School of Syariah, dan Daily Content Ramadan.
Baca juga: OJK Susun Regulasi Baru untuk Permudah UMKM Akses Pembiayaan
Pada pelaksanaan Gerak Syariah 2024, sambungnya, telah menghasilkan 1007 kegiatan literasi dan inklusi keuangan, yang terdiri dari 742 kegiatan literasi dan 265 kegiatan inklusi keuangan.
Gerak Syariah 2024 juga diikuti oleh peserta edukasi keuangan 3.057.194 orang dan peserta inklusi 1.175.019 orang.
Lebih lanjut, Friderica menambahkan, pihaknya mendorong pelaku usaha jasa keuangan syariah untuk terus melakukan inovasi dan semakin aktif memahami kebutuhan masyarakat.
Baca juga: OJK Gandeng Profesional Jadi Duta Literasi Keuangan, Perkuat Edukasi Finansial Nasional
Hal itu dimaksudkan agar semakin banyak konsumen yang memanfaatkan jasa dan layanan jasa keuangan syariah.
Sebab, sektor keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan hal itu terlihat dari kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pada Desember 2024,lanjutnya, intermediasi perbankan syariah tumbuh positif dengan pembiayaan tumbuh 9,9% menjadi Rp643,5 triliun dengan NPF terjaga sebesar 2,12%. Sementara DPK tumbuh 10,1% menjadi sebesar Rp753,6 trililun.
Sedangkan market cap syariah tercatat sebesar Rp6.825,3 triliun atau naik 11,1%. Adapun nilai Asset Under Management (AUM) syariah mencapai Rp50,5 triiun atau tumbuh 18,2% (yoy) dan Sukuk (korporasi dan negara) sebesar Rp1.682,9 triliun atau tumbuh 12,9% (yoy).
Sementara aset asuransi syariah tumbuh 5,8% menjadi Rp46,55 triliun. Adapun aset piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan syariah tumbuh 11,3% menjadi Rp33,8 triiun.
Pembukaan kegiatan GERAK Syariah 2025 turut dihadiri Anggota DPD RI Habib Ali Alwi, Ketua Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Banten Siti Ma'rifah.
Acara itu juga menghadirkan narasumber Frisca Devi Choirina Co-Founder NgertiSaham dan Andry Wicaksono Analis Senior Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK.
Kolaborasi
M. Ismail Riyadi mengatakan kegiatan Gerak Syariah 2025 merupakan kampanye kolaboratif keuangan syariah bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJKS), Asosiasi Industri Jasa Keuangan Syariah, Bank Indonesia, dan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Selain itu, berkolaborasi juga dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Tim Percepatan Keuangan Daerah (TPAKD), Media Massa, influencer, tokoh agama, dan tokoh penggerak keuangan syariah lainnya.
Kegiatan tersebut juga akan dilaksanakan serentak oleh 37 Kantor OJK di daerah. (SG-1)