SOKOGURU, BOGOR – Balai Kota Bogor dipenuhi semangat perubahan saat enam kecamatan dan 68 kelurahan se-Kota Bogor memamerkan karya terbaik mereka dalam Lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
Lomba UP2K digelar TP PKK Kota Bogor bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Rabu 28 Mei 2025.
Dalam acara yang penuh warna dan kreativitas ini, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim memberikan apresiasi tinggi kepada para pelaku usaha yang tergabung dalam program UP2K.
Baca juga: Satgas Antipreman Bogor Resmi Jalan! Dedi Mulyadi Siap Biayai Aparat Lawan Preman
Wali Kota Paparkan Kisah Tentang Perjuangan Ibundanya
Bahkan, Dedie menyisipkan kisah inspiratif tentang perjuangan ibundanya yang memulai usaha dari garasi rumah, lalu berkembang menjadi warung makan yang mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang S3.
"Jangan gengsi dan jangan remehkan usaha kecil. Konsistensi dan ketekunan bisa membawa keberhasilan," kata Dedie, menyemangati peserta.
Baca juga: Pemkot Bogor Mengubah Para Pengamen Jalanan Menjadi Seniman
Dedie menekankan pentingnya konsistensi, semangat promosi, serta manajemen keuangan yang efektif dan efisien sebagai kunci membangun usaha yang berkelanjutan.
Lomba Hadirkan Beragam Produk Kreatif dari Setiap Wilayah
Lomba UP2K PKK ini menampilkan beragam produk kreatif dari masing-masing wilayah, mulai dari olahan pangan lokal, produk daur ulang, hingga inovasi dalam penanganan stunting, ODF (Open Defecation Free), dan dukungan terhadap program “Bogor Cerdas”.
Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, namun juga sebagai sarana promosi dan perluasan jaringan pemasaran produk lokal yang dibuat oleh ibu-ibu di lingkungan kelurahan dan kecamatan.
Baca juga: Kenaikan Tarif Impor AS Mengancam UMKM Bogor, DPRD Desak Aksi Cepat
“Salah satu kendala UP2K PKK adalah pemasaran. Dengan lomba ini, produk-produk lokal bisa dikenal lebih luas,” ujar Yantie.
Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa program pemberdayaan keluarga bisa menjadi fondasi ekonomi masyarakat.
Dengan dukungan pemerintah dan semangat masyarakat, produk rumahan pun bisa menjelma menjadi kekuatan ekonomi lokal. (*)